Panggonan Wingit: ORO-ORO SEPETIK, GERBANG MASUK KERAJAAN JIN

0
1

Panggonan Wingit: ORO-ORO SEPETIK, GERBANG MASUK KERAJAAN JIN

Para jin yang menguasai Oro-oro Sepetik sangat senang berbuat baik kepada manusia. Kabarnya, telah banyak orang mendapatkan benda antik dari tempat ini…

Sebelum menjadi daerah yang ramai seperti sekarang ini, tanah dengan luas puluhan meter persegi itu dulunya merupakan tanah lapang yang sangat angker. Bahkan, berdasarkan fakta di lapangan yang langsung dilihat oleh penulis, tanah yang dulunya dikelilingi sawah itu hingga kinipun dibiarkan seperti dulu, tidak ada yang berani mendirikan bangunan di atasnya. Tanah inilah yang dikenal dengan nama Oro-oro Sepetik, sebuah nama yang terdengar sangat sederhana, tapi cukup menjadi momok bagi masyarakat di sekitarnya. Melihat areal Oro-oro Sepetik yang luasnya hanya beberapa puluh meter persegi itu, sekarang ini di sekelilingnya telah berdiri bangunan-bangunan perkantoran ataupun perumahan yang bernuansa sangat modern. Namun anehnya, tidak ada seorang pun yang berani coba-coba membuat bangunan di atas Oro-oro Sepetik yang melegenda tersebut. Memang, meskipun zaman telah berubah, gemerlap modernisasi telah menjadikan lokasi sekitar Oro-oro Sepetik sebagai bagian dari komplek perumahan dan perkantoran, namun tradisi warga Kedungdoro, Kecamatan Kota Rembang, Kab. Rembang toh tidak pernah berubah. Mereka masih tetap menghormati dan mengkeramatkan tanah ini. Sebagai bukti masih kuatnya kepercayaan bahwa Oro-oro Sepetik merupakan areal tanah yang beraura gaib, hingga sekarang tidak sedikit yang datang ke tempat ini dengan mengharapkan sesuatu yang sifatnya khusus. Mereka yang datang biasanya lantaran terbelenggu permasalahan akibat dari modernisasi itu sendiri. Banyak diantaranya yang datang untuk mencari ketenangan batin atau sekaligus meminta bantuan para lelembut penunggu Oro-oro Sepetik. Memang ini sesuatu yang sangat menggelikan, tetapi begitulah kenyataan yang masih berlaku.

Muncul pertanyaan, mengapa Oro-oro Sepetik begitu dikeramatkan? Menurut kepercayaan masyarakat setempat, di Oro-Oro Sepetik ini bermukim sekelompok jin yang suka menolong manusia. Benarkah seperti itu?

Salah seorang yang memanfaatkan keberadaan tempat tersebut adalah Sri Latip, politisi gaek asal yang kini menekuni dunia keparanormalan. Bahkan, Lantip mengaku sudah sangat akrab dengan kelompok jin yang menghuni Oro-oro Sepetik.

“Antara saya dengan penghuni Oro-oro Sepetik sudah seperti keluarga sendiri,” ungkapnya.

Karena jalinan hubungan yang akrab dan harmonis tersebut, Lantip mengaku sering meminta bantuan pada penghuni Oro-oro Sepetik jika ia hendak melakukan ritual guna menolong seseorang.

Masih menurut Lantip, Dalam pandangan gaib, Oro-oro Sepetik adalah sebuah kawasan kadipaten bangsa jin yang sangat megah. Tempat ini selalu dijaga pasukan jin bersenjatakan tombak yang bertampang sangat seram dan sangar. Namun, di balik seramnya penjaga-penjaga kadipaten itu, ternyata penguasa tempat ini adalah jin-jin yang baik hati. Mereka suka menotong pada setiap orang yang meminta bantuannya. Tapi, dengan suatu catatan, “Kita harus tahu bagaimana cara ritual untuk berhubungan dengan mereka. Kalau tidak, pasti akan salah alamat,” tambah Lantip.

Jin-jin yang tinggal Oro-oro Sepetik dipimpin oleh seorang adipati yang bertubuh tinggi besar. Ia bernama Joko Leksono, putra Eyang Rengganis yang tinggal di puncak Gunung Argopuro, Lasem. Di kadipaten ini Joko Leksono bergelar Adipati Sepetik.

Nama Sepetik sendiri menurut cerita sesepuh masyarakat setempat, berasal dari kata Sepeti. Itu lantaran sesungguhnya di tempat ini dulunya pernah di pendam harta karun yang banyaknya satu peti besar. Benar tidaknya harta sebanyak Itu yang tersimpan di Oro-Oro Sepetik, hingga kini belum ada orang yang mengaku berhasil melihatnya. Tapi yang jelas di tempat ini banyak juga tersimpan benda-benda antik yang sangat keramat. Sebagai contoh, dikabarkan ada seorang paranormal asal Surabaya yang berhasil menyedot sebuah keris berluks tiga belas dari tanah angker Oro-oro Sepetik.

Di samping itu, sudah banyak orang yang mendapatkan barang-barang antik di lokasi Oro-oro Sepetik itu. Orang tersebut salah satu di antaranya adalah putra Lantip sendiri. Suatu malam setelah usai melakukan ritual, anak Lantip yang seorang sarjana ilmu kimia itu diberi sebuah mangkok yang terbuat dari batu giok. Mangkok dengan relief bergambar kepala binatang mirip kerbau itu adalah pemberian Diah Kumolo Retno. Ia adalah seorang putri kedaton yang cantik dan baik hati di kadipetan jin itu.

Lebih lanjut dikisahkan oleh anak Lantip yang enggan disebut identitasnya itu, selain mangkok dari batu giok yang antik itu, di dalamnya juga terdapat sembilan butiran besi sebesar kelereng. Kesembilan besi berbentuk bulat itupun memiliki hiasan relief berbentuk huruf-huruf arab. Pemiliknyapun tidak mengetahui apa fungsi dari semua barang tersebut.

“Yang saya tahu besi itu berajah wali,” jelas Lantip.

Saat penulis melihat dan mengamati mangkok dan kelereng besi itu dari dekat, suatu keanehan memang sangat terasa. Meskipun secara fisik cuma tampak seperti biji besi biasa, ternyata benda berbentuk bulat itu mengeluarkan hawa yang sangat panas. Mangkok dari batu giok yang berhawa dingin itulah yang berfungsi sebagai penetralisir hawa panas dari kelereng-kelereng besi itu.

Mangkok dengan batu giok dan kelereng dari besi Itu, ternyata hanya sebagian kecil barang yang diberikan penguasa Oro-oro Sepetik kepada manusia yang disukainya. Menurut keterangan sesepuh masyarakat setempat, sudah sejak dulu kala kebiasaan jin penguasa tempat ini memberikan barang-barang tertentu untuk kepentingan manusia. Sebagai contoh, pada zaman penjajahan Belanda dulu, pernah juga tersebar berita tentang adanya seseorang yang mendapatkan benda keramat di Oro-oro Sepetik ini. Dia adalah Niti Suwito, orang Kudus terkaya pada masa penjajahan Belanda. Dikisahkan, sebelum menjadi orang yang berada Niti Suwito pernah bertapa di Oro-oro Sepetik. Di tempat inilah la mendapatkan pusaka keramat berupa dua buah gunting. Akhirnya, ia menjadi seorang pengusaha rokok merk Menara dan Bali Tiga, yang sangat sukses dan terkenal pada masanya.

Meskipun orang semacam Niti Suwito yang telah ditolong para jin itu kini telah tiada, jin-jin penunggu Oro-oro Sepetik yang sering menolong manusia itu masih tetap ada dan selalu menolong manusia yang membutuhkannya. Buktinya adalah Lantip sendiri, yang hingga kini masih bisa bergaul dan meminta bantuan penghuni tempat itu. Menurutnya, “Tidak hanya jin bernama Joko Leksono saja yang suka menolong manusia, Isterinya, Dewi Gendrawati juga kerap menolong manusia.”

Selain Adipati Sepetik dan keluarganya yang senang menolong manusia, kadipaten yang sangat megah itupun juga memiliki sesepuh yang dituakan. Dia adalah Eyang Truni, lelaki tua dengan rambutnya yang panjang dan telah memutih. Eyang Truni inilah yang paling disegani di kalangan jin penghuni Oro-oro Sepetik.

Menurut pandangan gaib, Eyang Trun ini memiliki sebuah pusaka keramat berupa tongkat yang terbuat dari pring petuk (bambu buta). Sama dengan keluarga adipati yang suka menolong manusia, Eyang Truni juga tak kalah baiknya. Ia juga sangat gemar menolong manusia yang kesusahan.

Semua jin penghuni Oro-oro Sepetik memang keluarga jin yang terkenal baik hati. Siapapun bisa bersahabat dan minta pertolongannya, asal Anda mau berkunjung ke tempat mereka dan melakukan ritual khusus. Tempat keramat yang berlokasi tidak jauh dari Stadion Kota Rembang, Jawa Tengah Ini memang belum banyak diketahui oleh warga dari luar Kora Rembang.

Mau datang untuk berteman dengan Dewi cantik bernama Diah Kumolo? Silakan saja datang ke kaputrennya yang tepatnya berada di pohon Doro berpagar kayu di lokasi petilasan Oro-oro Sepetik. Tapi, tentu saja setiap permohonan yang dikabulkan hakikatnya berasal dari Tuhan semata. Dalam persepsi dunia kebatinan, memang ada tempat-tempat khusus yang memiliki aura gaib sangat tinggi, sehingga baik untuk berdoa.

Tentang Oro-oro Sepetik, memang banyak yang meyakininya sebagai salah Satu gerbang kerajaan jin di Tanah Jawa. Seorang Kyai asal Rembang yang enggan disebut Identitasnya menegaskan, jin-jin penghuni Oro-oro Sepetik kebanyakan adalah Jin Muslim, yang pada zamannya dulu banyak membantu para wali. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!