Panggonan Wingit: MISTIK GUNUNG KROMONG, CIREBON

0
44

Panggonan Wingit: MISTIK GUNUNG KROMONG, CIREBON

Gunung Kromong merupakan kawasan pegunungan yang sangat unik. Beberapa buah bukit yang ada kawasan ini semua puncaknya rata. Karena kemudian disebut Gunung Kromong yang berarti papak atau rata. Tak kalah menarik dari kenyataan itu, sejumlah tempat di kawasan Gunung Kromong juga sarat dengan hal-hal mistik. Salah satun adalah seputar keyakinan tentang keberadan kuda gaib yang biasa dikenal dengan sebutan Kuda Sembrani. Benarkah hewan mistik ada? Sejumlah kesaksian cukup menguatk indikasi tersebut…

 

Penulis tak hanya berhenti di sana. Kawasan Gunung Kromong beberapa diantaranya juga diyakini sebagai ajang pesugihan yang sangat ampuh. Tak jarang jika tempat satu ini juga kerap dikunjungi orang yang berniat melakuk ritual sesat itu. Bagaimanakah kenyata sebenarnya…?

 

Lepas dari semuanya yang pasti, penjelajahan di kawasan Gunung Kromong menimbulkan sensasi tersendiri bagi penulis, di tempat ini penulis sempat bertemu dengan beberapa jenis makhluk halus. Bagaima kelanjutan kisahnya? Ikuti saja petualangan seru ini…

 

Pegunungan Kromong adalah sekumpulan gunung yang puncaknya rata-rata tumpul (Kromong-red). Sebagian gugusan gunung ini berada di wilayah Kabupaten Majalengka, sementara yang lainnya masuk dalam wilayah Cirebon. Yang menarik, kawasan pegunungan ini dikenal sangat angker!

 

Dikalangan masyarakat pinggiran yang begitu dekat dengan dunia kebatinan ada kepercayaan, tiap gugusan gunung memiliki kisah tersendiri dan sarat dengan tempat yang bernuansakan mistik. Akibatnya, berbagai cerita aneh dan mendirikan bulu roma pun sering muncul dari sekitar tempat tersebut. Salah satunya, banyak orang beranggapan bahwa Pegunungan Kromong termasuk di dalam salah satu tempat yang paling angker di Indonesia, bahkan di dunia. Mengapa?

 

Diantara gunung yang dianggap paling angker di pegunungan Kromong ini adalah Sanghyang Dora. Masyarakat yang mukim di sekitarnya lebih akrab menyebutnya dengan Hyang Dora. Perbukitan ini berlokasi di Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat.

 

Kisah-kisah beraroma mistik yang berhembus dari kawasan perbukitan inilah yang mengusik penulis untuk menjelajahinya. Hingga pada hari itu, tepat pukul 07.00 WIB, bersama dengan Mas Aneka Wijaya, seorang teman penulis yang banyak mengerti seluk-beluk dunia kebatinan, dan dipandu dengan Pak Bangi, juru kunci Gunung Karomong, penulis pun mulai mengayunkan langkah untuk memulai pendakian.

 

Kurang lebih satu jam berjalan menyusuri jalanan yang sepi, penulis beserta rombongan tiba di sebuah hutan kecil yang merupakan pintu gerbang gaib Gunung Sanghyang Dora. Radiasi gaib pun langsung saja menerpa rombongan kami. Bagai dikomando, penulis dan Pak Bangi langsung saja mengingatkan, jika melihat sesuatu yang aneh, jangan sekali-kali menghiraukannya.

 

Terus terang, bukan hanya sekali penulis mendengar tentang orang yang disesatkan oleh para penghuni gaib Gunung Hyang Dora. Bahkan tak sedikit pula yang telah menjadi korban. Padahal itu semua akibat dari kelengahan mereka sendiri. Karena bathin yang lemah, makanya mereka tak sanggup untuk menolak pengaruh gaib yang merasuk ke dalam jiwanya. Akibatnya, nyawalah yang menjadi taruhan. Untungnya, tak ada sesuatu yang aneh menimpa rombongan penulis saat istirahat di bibir hutan angker ini. Setelah beristirahat beberapa saat di pinggiran hutan, penulis beserta dengan rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, kami pun tiba di lereng Gunung Hyang Dora yang tampak lebih besar, gagah dan memiliki pemandangan yang indah ketimbang beberapa gunung yang ada di sekitarnya. Menurut tutur yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, nama gunung ini diambil dari nama tongkat yang berada di dalam perut bumi gunung tersebut. Tongkat Sanghyang! Demikian nama benda mustika tersebut. Konon, tongkat gaib ini pernah dijilati oleh Kuda Sembrani dari daerah Batu Nunggul, Mirat, saat sang kuda gaib itu mencari rasa asin.

 

“Terkadang, Tongkat Sanghyang ini menjelma menjadi seekor kuda putih,” ujar Pak Bangi. “Bahkan tak sedikit orang yang pernah melihat keberadaan kuda gaib tersebut, khususnya mereka yang memiliki kemampuan supranatural.” Tambahnya.

 

Tak jauh dari tempat penulis dan rombongan duduk, tampak sebuah bukit dengan bentuk yang aneh. Mirip tutup guci. “Itu adalah Batu Guci yang sudah amat terkenal keangkerannya,” tutur Pak Bangi seolah tahu apa yang tengah kami pikirkan.

 

Masyarakat setempat meyakini, Batu Guci ini dihuni oleh Mbah Gaden Palimanan bersama dengan empat dayar dayangnya yang masing-masing bernama, Nyi Mas Gandasari, Nyi Mas Weri, Nyi Mas Kumambang dan Nyi Mas Ariman. Sayangnya, tak ada seorang pun yang mampu menjelaskan kenapa salah satu penghuni gaib tempat yang satu ini menggunakan nama yang sama dengan tokoh wanita yang teramat melegenda di tataran tanah Cirebon, Nyi Mas Gandasari.

 

“Keempat pengiring itu amat cantik dan masing-masing memiliki kuda tunggangan. Nah, kuda-kuda itu kabarnya sering bermain-main di Batu Nunggul yang ada di Desa Mirat, dan sering pula menjilati Tongkat Sanghyang ya ada di tengah-tengah Gunung Sanghyang Dora,” sambung Pak Bangi, serasa menambah suasana mistis yang kian mengental.

 

Diceritakan juga, di areal sekitar Batu Guci sering tampak seekor burung Perkutut penjelmaan siluman yang bertugas mengasuh keempat wanita cantik penghuni gaib tempat itu. Biasanya, kicauannya yang teramat merdu membuat banyak orang yang lemah iman menjadi penasaran dan nekad memburunya. Bahkan, mereka tak menghiraukan bahaya besar yang siap untuk memangsanya.

 

Menurut Pak Bangi, telah banyak orang yang celaka akibat memburu Perkutut siluman yang bersuara sangat merdu itu. Tetapi apa lacur, sami tulisan ini di turunkan, tak ada seora pun yang berhasil menangkapny Mengapa bisa demikian?

 

“Tiap akan ditangkap, biasanya dia menghilang dan kadang menjadi seekor ular,” Papar Ujang penyabit rumput yang kebetulan pasan dengan rombongan penulis di tempat itu.

 

Kembali Ujang menambahkan sering digoda adalah para penyabit rumput atau pencari kayu bakar. Itu sebabnya, jika kita belum tahu tabiat para penghuni gaib tempat ini bisa celaka. “Maka hati-hatilah jika berada di tempat ini.”

 

Selain memiliki bentuk yang unik dan memiliki kisah mistik yang menarik, kenyataannya Batu Guci juga menyimpan misteri. Konon tempat ini sering digunakan sebagai tempat berburu pesugihan, memburu harta gaib!

 

“Tempat ini memang sering dijadikan sebagai sarana untuk mencari pesugihan dengan cara melakukan puasa selama tiga hari tiga malam. Dan setelah itu, jika beruntung, maka orang itu akan didatangi oleh Mbah Geden Palimanan. Biasanya, dia berjanji akan memberikan apa yang diinginkan si pemuja yakni kekayaan duniawi,” tutur Pak Bangi.

 

Biasanya, kehadiran sosok gaib Mbah Geden Palimanan bukan-untuk memberikan harta dalam bentuk yang langsung. Misalkan saja, berupa emas lantakan, uang atau yang sejenisnya. Melainkan kelancaran di dalam berusaha. Dengan kata lain, orang yang datang dan berkeinginan memburu pesugihan di tempat ini haruslah mempunyai usaha. Walau kecil-kecilan,” sambung Pak Bangi. Hanya saja, ia mengingatkan bahwa pesugihan tersebut pasti akan mengandung resiko gaib yang sulit dihindari.

 

Sambil menutup pembicaraan, kembali Pak Bangi menuturkan sekelumit keangkeran dari Sanghyang Dora dan Batu Guci, “Mencari pesugihan di tempat ini benar-benar tanpa tumbal. Tetapi karena tempatnya berbahaya, jadi bukan tak mungkin, saat si pencari pesugihan tengah melakukan tirakat di tempat ini dan dirinya tak kuat menghadapi godaan, maka ia sendiri yang akan celaka. Dengan kata lain, harta tak dapat, nyawa pun melayang.”

 

Melihat medannya, untuk mencapai ke titik Batu Guci memang sangat sulit. Di samping jalan yang ditempuh licin, terutama di saat hujan, medannya juga sangat rawan dengan gangguan ular berbisa. Kendati begitu, masih menurut Pak Bangi, di waktu-waktu tertentu kadang ada saja orang yang nekad ingin mencapai kawasan Itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!