Kisah Mistis: RAHASIA KLENIK PENGUSAHA SUMATERA
Selain kekuatan modal dan berpikir tangkas, bertindak cepat dan analisa yang akurat merupakan hal penting bagi seorang pebisnis.
Belakangan, tiga hal itu saja ternyata tidak cukup. Seorang pebisnis, haruslah melengkapi diri dengan benteng gaib. Benteng gaib yang dimaksud adalah jimat-jimat, aji-aji pengasih dan ilmu penakluk mitra bisnis. Hal benteng muskil ini, 90 persen merasuki dunia bisnis nasional. Konglomerat sekelas Liem Sioe Liong dan Muhtar Riyadi pun, konon sangat identik dengan benteng gaib. Sudah jadi rahasia umum bahwa Liem Sioe Liong bersandar pada kekuatan supranatural pohon Tho di Gunung Kawi. Selain dari peran gaib, peran Pak Harto juga begitu besar terhadap ketaipanan Liem yang dari supir truk jadi pedagang logistik hingga menjadi konglomerat multinasional. Tapi, terbesit kabar, mundurnya kerajaan bisnis Om Liem salah satunya disebabkan karena Ia mangkir dari memberi tumbal ke Gunung Kawi.
Selain maraknya kemunculan taipan di jaman Suharto, pada jaman Soekarno juga banyak muncul pengusaha pribumi handal. Dari daerah Komering dan Palembang saja muncul puluhan pengusaha besar. Ada Hasyim Ning, Sarnubi Said, Asegaf dan Bayumi. Di luar nama-nama ini masih banyak nama lain yang sudah merangsek ke jenis usaha multinasional. Padahal mereka bukan pengusaha fasilitas macam usahawan kerabat Cendana yang bergantung pada Pak Harto. Orang-orang daerah Sumatera Selatan sama dengan orang-orang Minang yang terkenal ulet, gigih dan cekatan dalam berniaga. Maka tak aneh jika mereka banyak berhasil sukses di kancah nasional.
Terlepas dari kiat bisnis dasar, orang-orang Sumatera Selatan juga menggunakan benteng mistik untuk mencapai sukses. Ada yang menggunakan berdasarkan cara-cara Islam ada yang masih terpengaruh pada aji-aji jaman Hindu Sriwijaya abad ke tujuh. Bagaimana rahasia mereka? Berikut ini penulis sajikan salah satu di antaranya…
Menurut sumber yang laik dipercaya, sebelum memulai usaha, di dalam keluarga dilakukan tumpeng sesaji ke Pulau Kemaro, suatu pulau di tengah Sungai Musi 30 mil laut dari pelabuhan Bom Baru. Ritual ini dimaksudkan untuk mencari nama perusahaan. Di tengah Pulau Kemaro terdapat pohon Dewandaru yang daunnya jatuh di saat purnama ke 14. Daun itu dipilah jadi dua bagian, yaitu daun laki-laki dan daun perempuan. Ciri daun perempuan adalah lebih lebar dari daun laki-laki yang lebih kecil. Dua daun dipertemukan bagian dalamnya dengan jampi-jampi sebagai berikut:
“Palipatinukla ardapati husnusiatiaka, balomtapatianda rustikatiana lillahitallah.”
Langkah selaniutnya lakukan di kamar gelap, daun dimasukkan ke dalam air zam-zam pada sebuah baki emas dengan campuran madat Turki. Setelah sarana ini siap, si calon pengusaha harus melakukan puasa selama tujuh hari sebelum daun Dewadaru itu diangkat. Setelah tujuh hari, kamar gelap itu dibuka dan daun itu ditempel di kertas putih seraya membaca:
“Berikatlaha, dakkateka kakuetana lain dayitalillahitaallah.”
Setelah ritual ini ditempuh dengan sungguh-sungguh, konon, dari kertas itu akan muncul huruf sepotong-sepotong yang nantinya digabung akan menjadi suatu kata. Kata itulah yang dijadikan nama perusahaan.
Prosesi selanjutnya, setelah dilakukan tumpengan, usaha dimulai dengan keluar mendahulukan kaki kanan dari pintu seraya menabur pecahan gula merah dan garam di seluruh halaman bersama tujuh buah Dewadaru yang matang. Mantra yang narus diucapkan setelah melangkah dengan kaki kanan dan tangan kiri adalah sebagai berikut:
“Besamo ini aku tawakal ya Allah, enjukaku jalanenyang keno mangko usahaku majunian dan gilang gemilang. Amin.”
Usai itu si pelaku harus berjalan dengan tak lepas membaca Al Fatihah, Al Ikhlas dan mantra sebagai berikut:
Ajibako takkado wongsakti lainnak taklukengaaku iko! Amin, amin, amin.”
Begitu bertemu dengan calon mitra bisnis, pejabat atau siapa pun yang berkaitan dengan usaha si pelaku, maka ia harus meniupkan tiga kali hawa dari mulutnya dengan Basmallah sebanyak-banyaknya sambil berkonsentrasi penuh.
Menurut sumber tadi, aji-aji dan mantra di atas inilah yang dipakai oleh para pengusaha sukses dari Sumatera Selatan yang mayoritas berhasil sukses dalam segala bidang industri. Selain persyaratan tidak begitu berat, cara ini juga mudah untuk dilakukan karena tanpa menuntut tumbal apapun.
Sumber yang sama menyebutkan, salah seorang keluarga dekat suami Presiden Megawati, Taufik Kiemas, ada juga yang menggunakan ritual seperti ini guna mencapai kesuksesan dalam bisnisnya, Kabar ini tentu saja sangat sulit dikonfirmasi kepada sumber yang bersangkutan, sehinga sulit memastikan kebenarannya. Tapi tahukah? Kendati ritual ini sudah terbilang sangat kuno dan langka, tetapi banyak pebisnis kelas menengah di Palembang yang masih melakukannya. Konon, dengan cara ini mereka tetap bisa survive di tengah ajang bisnis yang semakin tak sehat. Apakah anda juga ingin mengikuti jejak mereka? Coba, datang ke Palembang dan cari orang pintar yang bisa memandu ritual ini.
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!