Panggonan Wingit: CANDI RATU BOKO, SLEMAN

0
23

Panggonan Wingit: CANDI RATU BOKO, SLEMAN

Benarkah reruntuhan bangunan kuno di atas Bukit Boko Itu dulunya merupakan istana? Apa hubungannya dengan legenda Candi Prambanan…?

 

Di atas perbukitan yang biasa disebut orang sebagai Bukit Boko, terdapat sisa-sisa reruntuhan dalam jumlah yang banyak dan dalam kawasan yang sangat luas. Reruntuhan bebatuan purbakala itu sampai sekarang masih dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai bekas Keraton Prabu Boko yang konon diceritakan suka makan daging manusia.

 

Secara administartif, reruntuhan bangunan keraton itu berada dalam wilayah Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

 

Seperti disebutkan dalam legenda, Prabu Boko adalah ayah dari Rara Jonggrang, tokoh jelita yang terkenal dalam legenda rakyat berkaitan dengan terjadinya Candi Prambanan. Rara Jonggrang inilah yang meminta kepada Bandung Bondowoso untuk dibuatkan 1000 candi dalam satu malam. Ketika candi itu kurang dari satu akibat rekayasa Rara Joggrang, maka dara jelita itu pun dikutuk Bandung Bondowoso menjadi pelengkapnya. Dia berubah menjadi sebuah patung yang konon ada di dalam candi tersebut.

 

Namun, benarkah reruntuhan bangunan di atas bukit tersebut dahulunya adalah sebuah istana yang megah? Lalu siapakah pendirinya? Benarkah reruntuhan istana itu dibuat oleh Prabu Boko, ayahanda Rara Jonggrang yang suka menyantap daging manusia itu?

 

Sampai kini para ahli purbakala terus berusaha mencari jawaban dari misteri reruntuhan istana di atas Bukit Boko tersebut. Sejak tahun 1993, reruntuhan istana di atas bukit yang kemudian disebut banyak orang sebagai Candi Boko itu resmi menjad obyek pariwisata dan dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur-Prambanan.

 

Walaupun sampai sekarang Candi Boko ini masih diperdebatkan oleh para ahli mengenai fungsinya sebagai candi atau istana, namun tidak mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata yang menakjubkan dan berhawa sejuk ini.

 

Untuk menuju ke obyek wisata Candi Boko ini, sekarang tidak perlu mendaki melewati jalan setapak berbatu-batu yang licin, karena sudah dibuatkan tangga berundak dari beton. Sementara yang berkendaraan untuk menuju ke puncak bukit pun sudah dibuatkan jalan yang cukup lebar dan mulus sampai di areal parkir, baru kemudian berjalan kaki sambil menikmati keindahan panorama alam.

 

Dari atas Bukit Boko ini apabila kita melihat ke arah barat, maka akan terhampar dengan jelas Lembah Sorogedug yang menghijau subur dengan sungai dan jalannya yang berkelok-kelok. Agak jauh ke barat lagi, tampak gugusan Candi Prambanan yang begitu indah dengan latar belakang Gunung Merapi yang menjulang tinggi menggapai awan.

 

Sementara di sebelah tenggara, kita bisa melihat sisa-sisa reruntuhan Candi Ijo, Candi Barong, dan Candi Banyunibo.

 

Melihat dari dekat, sisa-sisa reruntuhan Candi Boko yang masih dapat kita lihat sekarang ini, sebenarnya lebih banyak mengarah kepadasisa-sisa sebuah istana daripada bentuk candi.

 

Bangunan-bangunan yang tersisa itu di antaranya adalah gugusan gapura-gapura yang besar dan megah yang tak pernah ditemukan di tempat lainnya, kecuali di Candi Boko ini.

 

Di samping gapura yang elok itu, persisnya di reruntuhan istana itu juga, terdapat sebuah lapangan atau alun-alun yang sangat luas yang terletak di sebelah barat. Alun-alun ini luasnya tidak kurang dari 160 meter persegi, dan pada sisi-sisinya dikelilingi parit-parit dengan tembok keliling yang sangat, tebal dan kokoh. Di depannya lagi juga masih terdapat dua buah alun-alun yang berukuran lebih kecil.

 

Sementara itu, di bagian selatan setelah melewati sebuah Pendapa atau tempat Paseban untuk menghadap raja, dan kemudian lewat pintu buntulan, akan ditemukan kolam-kolam yang cukup banyak. Kolam-kolam tersebut dikelilingi pagar tembok dengan beberapa pintu buntulan. Kolam yang dibuat dari batu padas ini, kuat dugaan dahulunya tempat untuk menyimpan air. Sementara di bawahnya lagi ada sebuah kolam yang lebih besar berbentuk persegi panjang.

 

Konon, kolam-kolam yang termasuk dalam komplek keputren ini sudah tidak memungkinkan untuk dibangun lagi karena banyak batu-batunya yang hilang.

 

Peninggalan lain yang bisa ditemukan di reruntuhan istana di atas Bukit Boko ini adalah goa-goa buatan yang terpahat pada dinding batu. Goa-goa tersebut konon sering dipergunakan oleh Prabu Boko untuk bertapa guna menambah kesaktian.

 

Disamping goa-goa itu, sebetulnya masih banyak bangunan-bangunan lain yang tak kalah menariknya. Semuanya terserak di antara reruntuhan istana di atas bukit ini, seperti misalnya bangunan tempat pembakaran.

 

Namun sayang, seperti bangunan tempat pembakaran itu, dan juga bangunan-bangunan lain yang sebetulnya tak kalah menariknya dengan bangunan-bangunan yang sudah ada, masih banyak yang belum dapat dijelaskan fungsi dan perannya di masa lampau.

 

Dengan begitu reruntuhan istana di atas bukit itu pun masih banyak diselimuti kabut misteri. Benarkah bangunan tersebut dulunya adalah sebuah istana? Sekali lagi, misteri ini belum terungkap dengan gamblang. Wallahu a’lam bissawab. ÂŠī¸


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
â˜Žī¸ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!