Ngaji Psikologi: Beri Kesempatan Orang untuk Merasa Benar

0
32

Ngaji Psikologi: Beri Kesempatan Orang untuk Merasa Benar

Satu pertanyaan penting yang pernah kita tanyakan kepada diri sendiri adalah, “Apakah aku ingin menjadi benar atau apakah aku ingin menjadi bahagia?”

Sering kali, keduanya berdiri sendiri menjadi “yang benar” mempertahankan pendapat kita, akan menghabiskan banyak energi mental dan seringkali membuat kita dikucilkan oleh orang-orang. Perlu dianggap benar atau artinya perlu menganggap orang lain salah membuat orang lain menjadi defensif dan membuat kita tertekan karena harus bertahan. Tapi, sebagian besar di antara kita (kadang-kadang saya juga begitu) membuang-buang banyak waktu dan energi untuk membuktikan (atau menunjukkan) bahwa kitalah yang benar dan orang lainlah yang salah. Kebanyakan orang, secara sadar atau tidak sadar, percaya bahwa memang tugas kitalah untuk memperlihatkan kepada orang lain bahwa pendapat, pernyataan, dan sudut pandang mereka salah. Dan, dengan berbuat begitu, orang yang kita koreksi itu akan menghargai kita atau, paling tidak, akan belajar sesuatu dari kita. Salah besar!

 

Pikirkanlah. Pernah kah Anda dikoreksi oleh seseorang dan mengatakan kepada orang yang merasa dirinya benar itu, “Terima kasih banyak sudah menunjukkan bahwa saya salah dan Anda benar. Sekarang saya jadi tahu. Wah, Anda benar-benar hebat!” Atau, pernahkah ada orang yang berterima kasih kepada Anda (atau setuju dengan Anda) bila Anda mengoreksi mereka, atau membuat diri Anda menjadi yang “benar” dengan mengorbankan orang lain? Pasti tidak.

 

Yang benar adalah semua orang tidak suka dikoreksi. Kita semua ingin pendapat kita dihormati dan dipahami oleh orang lain. Didengar adalah salah satu hal yang paling diinginkan oleh hati manusia. Dan, mereka yang mau mendengar adalah orang-orang yang paling dicintai dan dihargai. Mereka yang punya kebiasaan mengoreksi orang lain biasanya adalah orang-orang yang tidak disukai dan dihindari.

 

Ini bukan berarti kita tidak boleh menjadi orang yang paling benar, kadang kita memang benar-benar harus atau diharuskan untuk menjadi benar. Barangkali ada posisi filosofis tertentu yang tak ingin Anda korbankan, seperti misalnya ketika Anda mendengar komentar yang berbau rasis. Dalam hal ini, Anda memang sangat perlu mengutarakan pandangan Anda. Namun, biasanya ego Anda-lah yang pelan-pelan muncul dan merusak suatu pertemuan yang tadinya berlangsung damai inilah kebiasaan ingin atau butuh untuk menjadi yang benar.

 

Strategi yang tulus dan baik untuk menjadi lebih tenang dan dicintai adalah melakukan perbuatan yang memberi kesempatan bagi orang lain untuk menjadi benar memberi orang lain kebanggaan. Berhentilah mengoreksi orang. Semakin sulit mengubah kebiasaan ini, semakin berguna tiap usaha dan perbuatan yang kita lakukan. Bila seseorang berkata, “Saya pikir yang paling penting adalah ..” daripada Anda memotongnya dan langsung berkata, “Tidak, yang paling penting adalah ..” atau mengucapkan kata-kata lain yang bersifat mengoreksi, lebih baik biarkan ia menyelesaikan kata-katanya dan mengutarakan pendapatnya. Orang-orang yang ada di sekitar Anda akan tidak defensif lagi dan lebih menyayangi Anda. Mereka akan menghargai Anda lebih dari yang pernah Anda bayangkan, bahkan bila mereka juga tidak tahu mengapa mereka menghargai Anda. Anda akan menemukan kenikmatan berpartisipasi dan menyaksikan kebahagiaan orang lain, yang jauh lebih menguntungkan daripada melakukan konfiik ego. Anda tak usah mengorbankan kebenaran filosofis Anda yang paling dalam atau pandangan-pandangan Anda yang paling tulus, tetapi, mulai hari ini, berilah kesempatan kepada orang lain untuk “benar”, sebanyak mungkin!


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!