JIN USIL DI BELAKANG SEKOLAH
CERITA INI terjadi ketika saya masih sekolah kelas dua salah satu SMUN di kota Palembang. Tepatnya saat perkemahan pemilihan anggota OSIS tahun ajaran baru 2002/2003.
Sebenarnya, saya bukanlah penggemar ilmu-ilmu ghaib. Saya cuma memiliki sedikit penglihatan bathin yang diberikan oleh Allah SWT kepada saya, sehingga saya bisa melihat makhluk-makhluk yang sifatnya ghaib. Itupun kadang-kadang, karena tidak setiap waktu saya bisa melihat makhluk-makhluk itu. Mungkin adz baiknya begitu, karena kalau setiap hari melihat wujud yang tiba-tiba mengerikan, rasanya menakutkan juga.
Seperti biasa, sebelum berangkat ke perkemahan, aku menyempatkan untuk sholat Ashar dulu di rumah. Karena kalau shalat di sekolahan mungkin akan banyak pekerjaan yang menghambat.
Tepat pukul 04.00, kulihat suasana di luar agak sedikit mendung. Akupun langsung bergegas pergi menuju ke sekolahanku.
Memasuki sekolahan, kulihat sudah banyak teman yang lebih dulu datang daripada aku, dan untungnya aku sudah sampai di sekolahan karena tidak lama kemudian turun hujan dengan deras. Menjelang Maghrib, hujan sudah mereda.
Selepas shalat Maghrib, kami semua para junior diperbolehkan istirahat sampai pukul 20.00. Selepas Isya’ para kakak senior berkumpul untuk rapat membicarakan masalah penggladian para junior yang akan dilantik menjadi pengurus OSIS yang baru.
Karena banyaknya pekerjaan pada malam itu membuatku menunda untuk melaksanakan shalat Isya. Sementara itu, yang namanya | perkemahan, rasanya tidak seru bila tidak ada acara api unggun. Maka pada malam itu kami semua melaksanakan acara api unggun sebagai rasa kebersamaan kami.
Tepat pukul 11.00 malam, setelah acara api unggun, kami semua para junior di suruh kakakkakak senior untuk tetap di lapangan. Dan saat itulah mata bathinku tiba-tiba jadi aktif, karena seringnya aku melihat penampakanpenampakan di sekolahanku itu walau temantemanku tak melihat semua itu.
Kami semua dites untuk menguji kemampuan kami, mulai dari tes fisik, mental, dll. Mungkin yang paling berkesan buatku ialah tes mental. Karena saat itu kakak senior mengujiku dengan menyuruhku keliling belakang sekolah.
Mungkin rasanya mengerikan juga keliling sendirian di belakang sekolah. Tapi mungkin karena sudah terbiasa dengan melihat penampakan-penampakan menakutkan, maka kutenangkan diri dan dengan santainya berjalan sambil melihat pemandanganpemandangan yang cukup menyeramkan itu. Kulihat ada perempuan yang memakai pakaian serba putih sambil membelakangkiku, ada yang berdiri di atas pohon, dan ada pula yang lebih menyeramkan. Betapa tidak, karena ada salah satu penampakan yang berupa jin hitam yang wajahnya mengerikan, sorot matanya yang tajam melihat ke arahku, badannya tinggi sekali, mungkin tingginya sekitar 5 meter.
Sungguh mengerikan suasana sekolahanku pada malam hari. Padahal, di belakang sekolahan inilah sering dijadikan para siswa untuk tempat “berbebas ria”, yaitu tempatnya para siswa yang ingin merokok, minggat dengan cara melompat pagar, dil. Mungkin bila semua siswa bisa melihat penampakanpenampakan di daerah belakang sekolahan seperti yang saya lihat ini, pastilah semua siswa tidak ada lagi yang berani minggat lewat jalan belakang.
Pengujian itu berakhir pada pukul 01.00, kemudian kami semua disuruh berkumpul kembali di lapangan untuk acara selanjutnya. Yaitu acara renungan suci, dimana para senior akan membacakan puisi yang mengingatkan kita pada dosa-dosa yang telah kita lakukan sehingga tidak sedikit para junior yang larut dalam kesedihan.
Rasanya sangat lega setelah berakhirnya kegiatan untuk malam itu, tapi saking padatnya kegiatan itu akupun baru bisa melaksanakan shalat Isya’ pada pukul 02.00 setelah acara renungan suci.
Karena hanya aku yang belum shalat Isya, maka akupun sendirian berjalan menuju mushola. Ketika saya akan berwudhu, saya merasakan sedang diawasi oleh seseorang, lalu saya lihat ke belakang dan ke samping. Ternyata tidak ada siapa-siapa.
Kemudian saya melanjutkan kembali wudhu. Setelah selesai saya langsung membalikkan badan untuk berdo’a menghadap kiblat.
Astagfirullah al’adzim!
Sesosok makhluk gaib berdiri tepat di depai saya. Matanya menyorot tajam, tubuhnya besar tinggi dan hitam. Saking tingginya makhluk itu sewaktu saya berdiri, di depan saya kakinya saja yang terlihat, karena tubuhnyya sangat tinggi dan baru terlihat ketika saya mendongakan wajah ke atas.
Tubuh langsung bergetar hebat, bulu romaku berdiri meremang. Rasanya mampuan kami, Mulai dari im Mungkin yang paling berkas fisik, Mengjalah tes mental. Karena saat itu An buat, al, mengujiku dengan Menyuruhky ak senio, belakang sekolah. Sliling Mungkin rasanya Mengerikan |
sendirian di belakang sekolah Ta Juga keliti,
karena sudah terbiasa dengan ma Mungkin 3
penampakan-penampakan Menap
maka kutenangkan diri dan denga berjalan sambil melihat pemandangan. Santai pemandangan yang cukup menyeramkan, kulihat ada perempuan yang memakai pakaian itu, serba putih sambil membelakangku, berdiri di atas pohon. Betapa tidak, karena lebih satu penampakan yang berupa jin wajahnya mengerikan, sorot matanya yang tajam melihat ke arahku, badannya yang mungkin tingginya sekitar 5 meter. ngeri sekali.
Padahal, di belakang sekolahan inilah sering dijadikan para siswa untuk tempat “berbebas ria” yaitu tempat para siswa yang ingin merokok, minggat yg dengan cara melompat pagar, dll. Mungkin bila semua siswa bisa melihat penampakan-penampakan di daerah belakang sekolahan seperti yang saya lihat ini, pastilah semua siswa tidak ada lagi yang berani minggat lewat jalan belakang.
Pengujian itu berakhir pada pukul 01.00, kemudian kami semua disuruh berkumpul kembali ke lapangan untuk acara selanjutnya. Yaitu acara renungan suci, di mana para senior akan membacakan puisi yang mengingatkan kita pada dosa-dosa yang telah kita lakukan sehingga tidak sedikit para junior yang larut dalam kesedihan.
Rasanya sangat lega setelah berakhirnya kegiatan untuk malam itu, tapi saking padatnya kegiatan itu akupun baru bisa melaksanakan shalat Isya’ pada pukul 02.00 setelah acara renungan suci.
Karena hanya aku yang belum shalat Isya, maka akupun sendirian berjalan menuju mushola. Ketika saya akan berwudhu, saya merasakan sedang diawasi oleh seseorang, lalu saya lihat ke belakang dan ke samping. Ternyata tidak ada siapa-siapa.
Kemudian saya melanjutkan kembali wudhu. Setelah selesai saya langsung membalikkan badan untuk berdo’a menghadap kiblat. Astagfirullah al an an Sesosok makhluk gaib berdiri. Matanya menyorot tajam, tubun besar tinggi dan hitam. Saking ting apa makhluk itu sewaktu saya berdiri, sayang kakinya saja yang terlihat, kelihatan tubuhnya sangat tinggi dan menjulang ke atas. ketika saya mendongak, tubuh saya langsung bergetar rasanya bulu roma berdiri meremang,
Aku langsung lupa dengan apa yang mau kukerjakan tadi. Seandainya aku tidak terbiasa mungkin aku sudah ambruk. Tampaknya makhluk itu jin kafir dan ingin menghalangi saya yang akan sholat Isya, lalu saya ajak saja dia bicara.
“Assalammu’alaikum, makhluk Allah. Siapa kamu? Dan mau apa?” Tanyaku kepada jin tersebut yang masih berdiri di depan saya.
Tak ada jawaban dari jin tersebut, hanya saja setelah saya katakan seperti itu, dia langsung menghilang entah kemana. Lalu saya langsung masuk ke mushola untuk segera shalat, dan lagi-lagi jin tersebut menghalangi saya untuk shalat. Sewaktu saya akan takbir memulai shalat, tiba-tiba jin tersebut seperti memegang | tangan saya dan menahan saya agar tidak Shalat, sehingga rasanya tangan saya ini berat sekali untuk takbir.
Secara spontan saya langsung menoleh ke samping, tapi jin tersebut tidak ada. Dasar sialan, rasanya jengkel juga kalau diganggu. seperti ini. Dan untuk kedua kalinya saya. diganggu lagi. Ketika akan mengulangtakbir kembali.
Dengan perasaan yang sedikit marah, saya keluar untuk mengambil wudhu lagi agar sholat saya lebih afdol. Untuk kali ini dia tidak mengganggu lagi. Hanya saja sewaktu saya akan memulai sholat membaca surat Al-Fatihah, dia tiba-tiba menampakkan diri di samping saya, tapi saya takkan lagi tergoda. Saya teruskan saja sholat sampai selesai.
Selesai shalat saya berzikir dan berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari godaan setan yang terkutuk dan yang menjadi musuh utama bagi manusia. Selesai berdoa, saya masih merasakan kehadiran jin tadi, saya berkesimpulan pasti itu jin kafir.
Lalu saya ajak dia berkomunikasi lagi, walaupun saya tahu dia akan diam saja.
“Hai jin, saya tahu kamu masih ada di sini, tapi kenapa kamu mau mengganggu saya shalat?” Tanyaku sambil melihat-lihat sekeliling ruangan mushola dan berharap dia akan muncul lagi dan berkomunikasi denganku.
Jin tersebut tidak menampakkan wujudnya, dan tidak mau berkomunikasi dengan saya. Lalu saya sedikit mengancamnya, Jin, kalau kau tidak mau menampakkan diri saya akan membakarmu!”
Dan, sambil menunggu penampakkan berikutnya, saya melihat-lihat lagi sekeliling mushola. Tampaknya jin tersebut enggan untuk menampakkan wujudnya. Dalam hati saya berkata, “Dasar jin sialan, cuma muncul saat saya sedang shalat saja!”
Dengan mengambil sikap duduk berdoa, kupejamkan mata, kubacakan Doa Nurbuat dengan suara sedikit keras sehingga seisi mushola itu mengeluarkan gema dari suara yang kukeluarkan. Ketika saya sampai pada pertengahan bacaan, terdengar olehku suara mohon ampun dari jin tersebut, “Ampuuun… ampuuun, jangan bakar aku. Aku janji tidak akan mengganggumu lagi!”
Tapi kesabaran saya sudah habis. Saya kembali melanjutkan membaca doa tersebut sampai habis. Dan ketika pada akhir bacaan, saya mendengar suara teriakan yang sangat kuat dan mungkin terdengar oleh temantemanku di luar sana.
Beriringan dengan suara teriakan itu, tercium olehku bau sesuatu yang sepertinya terbakar. Mungkin jin itu sudah binasa. Kemudian aku langsung bersujud syukur kepada Allah SWT yang telah menyelamatkanku dari godaan dan tipu daya syetan.
Selanjutnya, aku sekalian saja tidur di mushola. Karena kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 02.50. Paginya, karena aku penasaran dengan jeritan suara jin tadi malam, lalu aku bertanya kepada teman-temanku, apakah mereka mendenar suara jeritan dari dalam mushola.
Semua temanku menjawab dengan kompak, mereka tidak mendengar apa-apa kecuali mendengar aku yang sepertinya sedang mengaji, dan setelah mendengarku mengaji, mereka sepertinya mencium bau sesuatu yaitu seperti daging terbakar.
Entahlah! Kejadian yang berlangsung pada malam itu sungguh di luar dugaanku. Tapi yang jelas itu adalah pengalamanku yang pertama dan begitu mengesankan. Dan memang benar adanya, bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah lebih sempurnah daridapa jin, setan, dan iblis. Jadi kenapa harus takut pada mereka dan seharusnya kita bisa mengalahkannya dengan berlindung kepada Allah SWT? Ingatlah, hanya kepada Allah kita meminta segala sesuatu, karena Dia akan selalu melindungi kita semua…
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!