Kisah Mistis: ILMU KHODAM PENAHLUK JIN

0
13

Kisah Mistis: ILMU KHODAM PENAHLUK JIN

Secara dan sesuai kodrati, Jin itu memiliki kekuatan 9 kali manusia, sehingga jarang orang yang mampu menaklukkannya. Lain halnya jika orang tersebut menguasai ilmu khodam, suatu ilmu kharomah warisan Syeh Abdul Khadir Jaelani ini mampu membuat. Jin tekuk lutut, jadi Jin itu bisa disuruh atau diperintah apa saja, termasuk mendatangkan uang untuk mendulang kekayaan.

 

Keistimewaan iimu khodam, diantaranya mampu memasukkan roh manusia yang sudah meninggal dunia maupun roh orang yang masih hidup, memasukan roh kedalam pusaka atau menyerap ilmu dari roh ‘penunggu’ pusaka juga memindahkan roh yang berada dalam pusaka satu kepusaka lainnya, mampu menirukan gerak-gerik beladiri dari para pendekar pada zaman dulu yang dimiliki para leluhur, menarik danyang, jin dan makhluk halus. Selain itu melalui radar gaib, orang yang berilmu khodam bisa mendeteks roh di tempat wingit atau angker. Lalu, bagaimana dengan ilmu perewangan?

 

Kalau ilmu perewangan hanya dapat memasukan roh tertentu dari orang yang sudah mati, sedangkan orang yang berilmu khodam bisa memasukan roh siapa saja, baik yang sudah mati maupun masih hidup.

 

Hal itu diutarakan Drs, KH Hartoyo, MPH, guru besar Ilmu Khodam Jalatunda yang ditemui penulis pekan lalu. Secara wantah (kasat mata) orang yang berilmu khodam, juga mampu melakukan pukulan jarak jauh (dengan tenaga dalam), meski tanpa emosi, bahkan pukulan jarak jauh itu bisa juga untuk memukul segala jenis binatang. Kalau begitu, apa perbedaannya dengan pukulan tenaga dalam yang biasa diajarkan banyak perguruan beladiri?

 

Menjawab pertanyaan ini, Kyai Hartoyo mengungkapkan, kalau ilmu tenaga dalam mampu untuk menangkis jika diserang, kalau toh untuk menyerang harus dibantu dengan mengambil kekuatan emosi lawan, lain dengan ilmu khodam bisa untuk menyerang maupun diserang tanpa emosi. Dengan begitu, ilmu khodam juga bisa untuk ‘menyerang’ musuh dari luar daerah. Karena seseorang yang memiliki ilmu khodam mampu menjinakkan Jin, sehingga Jin itu bisa diasuh dan disuruh-suruh. Misalnya, mengembalikan uang yang hilang karena diambil orang atau tuyul. Jadi Jin itu bisa dipelihara, terlihat wujudnya dan bisa diajak berdialog.

 

Lebih jauh Kyai Hartoyo yang juga mendapatkan gelar ningrat KRT (Kanjeng Raden Tumenggung) Hartoyo Notohusodo ini mengungkapkan, bahwa ilmu khodam itu adalah salah satu ilmu gaib yang istimewa, karena bersumber dari Al Qur’an yang diwariskan oleh Syeh Abdul Khadir Jaelani. Diketahui, Khodam itu sendiri adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang bertugas untuk menjaga setiap huruf dalam Al Qur’an dari Alip sampai Ya, kecuali Ra, sehingga kekuatan khodam itu melebihi kekuatan semua makhluk ciptaan Tuhan, sebab khodam ini harus menyelematkan Al Qur’an dari semua gangguan, baik dari sesuatu kegaiban maupun yang kasat mata.

 

Jadi kekuatan orang yang menguasai ilmu khodam ini sangat luar biasa, meskipun Jin memiliki kekuatan 9 kali kekuatan manusia, namun tetap tidak mampu mengalahkan khodam secara kodrati maupun keilmuan. Maka dari itu Al-Quran akan abadi sepanjan zaman dan tidak bisa dipalsukan. Sedangkat diantara makhluk gaib, selain khodam ada yang bertabiat baik maupun buruk atau jahat. Dimana yang jahat dan berilmu hitam bertugas sebagai pembisik untuk menjerumuskan manusia kedalam dosa. Maka dari itulah, orang perlu belajar ilmu Khodam, sehingga akan mumpuni dalam menanggulangi kejahatan makhluk gaib maupun manusia.

 

“Mempelajari ilmu khodam itu, memang nampaknya ringan, bagi yang sungguh-sungguh atau serius menjalani tuntunan yang harus diamalkan,” tutur Kyai Hartoyo yang tinggal di Desa Becilen, Kecamatan Kajoran, Klaten Selatan, Jawa Tengah ini. Tetapi bagi yang tidak tekun akal terasa berat, kendati untuk mempelajari ilmu khodam itu, tidak membutuhkan waktu lama, hanya 23 hari saja.

 

Juga ditekankan, dengan menguasai ilmu khodam, secara otomatis orang itu telah memiliki pembantu, pengawal dan penjaga dirinya yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, karena ilmu khodam itu tidak bisa ‘dibeli’. Melainkan harus diamalkan dengan benar dan melalui lelaku yang harus dijalaninya sendiri, dengan kata lain tidak bisa diwakilkan oleh siapa saja.

 

Dengan demikian cara mendapatkan ilmu khodam itu tidak bisa instan, tetapi hasilnya begitu dahsyat. Sebab biasanya ilmu atau sesuatu yang didapatkan dengan cara instan itu hasilnya tidak maksimal, bahkan kadang juga akan luntur atau tidak bisa berfungsi lagi jika diperlukan. Ibaratnya pisau yang habis diasah, akan menjadi tajam, namun kalau tidak lagi digosok atau dirawat ketajamannya akan menjadi tumpul dan syarat dan amalan

 

Untuk belajar ilmu khodam ini seseoran harus menyiapkan syarat, berupa kain kafan sepanjang 2 meter, minyak wangi 9 macam yakni minyak zafaron, misik, kasturi, hajar aswad, salma, apel jien, tinta arab, bibit cendana dan bibit hesfi. Tetapi bagi yang kesulitan menyiapkannya, sudah disediakan di perguruan Ilmu Khodam Jalantunda. Selanjutnya, diwajibkan melakukan amalan berpuasa 3 hari dan harus di luar rumah selama berpuasa. Kemudian dilanjutkan dengan mejalani sholat malam yang sebelumnya membaca ayat-ayat tertentu dan mengamalkannya selamanya. Selain itu, alaman sholat malam itu harus berada di atas sajadah rajah.

 

Selama 23 hari siswa (orang yang baru belajar) diberikan rapal-rapal khusus untuk dibaca dan diselesaikan dengan sempurna. Semua itu merupakan syarat mutlak, meski mereka beragama selain Islam. Kyai Hartoyo. juga mengungkapkan, mantra-mantra yang telah diajarkan dan telah diketaui maknanya harus diamalkan selama belajar ilmu khodam ini untuk menyempurnakannya. Jika sudah begitu, niscaya ilmu itu sudah masuk dan merasuk dalam jiwa raganya, bahkan tidak akan bisa hilang. Namun jika ilmu khodam yang dipelajari untuk mendulang kerejekian, perlu ditambah dengan ritual tersendiri dengan bacaan Al-Fatir 2 x dan Az-Zumar 38.

 

Disamping itu juga harus mengamalkan sedekah dengan doa At-Thalaq 7x. Terakhir ditutup dengan menggelar syukuran dengan uba rampe jajan pasar, uba rampe di sini bukan sesaji, namun hanya sebagai perlambang saja. Artinya, sebagai ungkapan rasa terima kasih atau ucapan rasa syukur kepada Tuhan, karena ilmu yang telah dikuasai itu wajib diamalkan dan disyukuri melalui jalan yang diperintahkan Allah SWT.

 

Jadi jajan pasar itu hanya perlambang menjajakan secara pas (tepat) sesuai syariat. Dengan begitu, jika suatu saat ilmu itu dipelesetkan kejalan sesat atau menyesatkan, maka berubahlah ilmu tadi menjadi kekuatan setan.

 

Meskipun kekuatan itu yang membuat jin. Lalu, bagaimana riwayat Kyai Hartoyo bisa an mendapatkan ilmu khodam tersebut? Dikisahkan, pada tahun 1980-an, ketika Hartoyo muda masih kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, namun sudah beristrikan, Sri Purwaningsih. Pada suatu ketika istrinya, Sri Purwanisngsih kehilangan perhiasannya. Tentu saja saat itu hatinya gundah gulana dan kebingungan bukan kepalang, sampai mencarinya ke segala penjuru, ibaratnya. Baik menanyakan kepada ‘orang pintar’ segala, namun tetap saja perhiasan yang dicari tidak ketemu.

 

Mungkin karena bimbang meminta pertolongan kepada orang lain, maka suami isteri ini mencoba menjalani lelaku sendiri sebisanya, dengan menjalani puasa ngrowot (hanya makan sayur-sayuran dan buahbuahan saja).

 

Bukan sampai disitu saja, tetapi juga kungkum di sendang-sendang keramat. Terakhir Kyai Hartoyo melakukan lelaku bagi peziarahan di makam Sunan Kalijaga, di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Pada saat melakukan ritual meditasi atau semadi beberapa hari disana, pada suatu ketika di tengah malam, dia ditemui roh Sunan Kalijaga melalui firasatnya.

 

Dalam wangsitnya, Sunan Kalijaga, salah satu walisanga di tanah Jawa itu memerintahkan kepada Kyai Hartoyo untuk mempelajari limu khodam, suatu ilmu warisan Syeh Abdul Khadir Jaelani. Dalam mempelajari ilmu khodam tersebut, Kyai Hartoyo langsung dituntun dan diarahkan untuk menemui Sang Syeh secara gaib guna menuntut serta mempelajari ilmu khodam tersebut.

 

Di alam gaib di bawah kesadarannya, Kyai Hartoyo digembleng langsung oleh Sang Syeh agar bisa mendapatkan ilmu khodam. Nah, baru setelah semua ilmu yang diberikan Syeh Abdul Khadir Jaelani bisa dipelajari dengan sempurna, maka ilmu tadi diamalkan dengan baik sesuai dengan petuah yang diperintahkan.

 

Bersamaan dengan itu pula, perhiasan istrinya bisa ditemukan. Ketika itu pula, sebelum Kyai Hartoyo meninggalkan makam Sunan Kalijaga, mendapatkan weling (pesan) dari Sang Sunan, agar semua ilmu khodam yang telah dikuasainya tersebut untuk diamalkan kepada siapa saja yang membutuhkan.

 

Di samping itu juga diwajibkan untuk membantu kesulitan orang lain secara ikhlas. Kini Kyai Hartoyo dengan Sri Purwaningsih sudah punya empat anak, namun tanpa henti dirinya tetap saja melakukan amalan ilmu khodam dan sedekah kepada siapa saja dan di manapun dia berada.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!