Kisah Mistis: TOBATNYA 7 PERAMPOK SAKTI
Pada awalnya mereka dikenal sebagai perampok keji yang beraksi di sepanjang sungai Ogan hingga ke sungai Musi. Sudah ratusan, bahkan ribuan nyawa terenggut di ujung senjata-senjata mereka, seperti keris, tombak, dan pedang. Yang lebih menyeramkan lagi, tujuh bersaudara itu mempunyai suatu kebiasaan buruk, mereka tidak pernah membersihkan darah yang melekat di senjata-senjata milik mereka seusai menghabisi nyawa orang-orang yang mereka bantai.
Mereka merampok perkampungan dan juga orang-orang yang kebetulan bertemu dengan mereka. Tak hanya itu, mereka juga merampok kapal-kapal pedagang dari negeri lain yang kebetulan melewati perairan Sriwijaya.
Salah satu ciri khas mereka ketika merampok adalah tidak pernah melewatkan satu orang tanpa terkecuali untuk dibiarkan hidup. Mereka juga selalu membuang mayat-mayat orang yang mereka bunuh di suatu anak sungai Musi. Tak heran jika kemudian sungai itu hingga kini dikenal dengan nama Sungai Tengkorak.
Hingga tibalah pada suatu ketika, tujuh orang bersaudara itu sedang mengincar sebuah kapal asing yang kebetulan melewati perairan sungai Ogan. Tentu saja seisi kapal menjadi incaran dari tujuh orang bersaudara itu.
Dengan ilmu meringankan tubuh yang mereka miliki, tujuh orang bersaudara ini segera menaiki kapal dengan niat merampok dan menghabisi nyawa seisi kapal. Namun, mereka sangat kaget sebab ternyata di dalam kapal hanya ada seorang laki-laki tua renta yang mengenakan busana ala timur tengah yang berwarna serba putih. Sesosok kakek itu menyambut kedatangan mereka di atas kapainya dengan seulas senyuman, walaupun ketujuh orang bersaudara itu datang tanpa diundang.
Melihat gelagat ini, tanpa menungau berlama-lama salah seorang dari Ketu uh bersaudara itu langsung meminta si kakek tua pemilik Kapal untuk menyerahkan seluruh hartanya. Namun Kakek tua itu mengatakan bahwa dirinya hanya mempunyai beberapa potong pakaian dan sebuah kitab suci Al Qur’an.
Melihat kapal si kakek yang tampak megah, tentu saja ketujuh bersaudara ini tidak percaya. Mereka memaksa si kakek, bahkan mengancam akan membunuhnya. Namun si kakek malah mencoba meyakinkan mereka dengan bahasa yang halus dan senyum yang bersahabat.
“Percayalah, hanya pakaian-pakaian kusam dan kitab suci Al Qur’an itu yang aku punyai. Jika kalian menginginkannya, ambillah!” Kata si kakek sambil tersenyum penuh makna.
Merasa dilecehkan, salah seorang dari tujuh bersaudara itu langsung menyerang si kakek dengan senjata pusakanya. Anehnya, kakek tua itu hanya diam tak bergeming. Yang tak kalah aneh lagi, si penyerang itu malah terpental jatuh ke sungai, sebelum berhasil! menyentuh bagian tubuh si kakek yang renta.
Melihat saudaranya terpental jatuh, maka keenam orang yang lainnya secara serentak segera menyerang si kakek. Mendapat serangan yang kedua kalinya, tetap saja membuat si kakek tidak gentar. Malahan dia tetap hanya berdiam diri. Keenam bersaudara itu meluruk ke arah si kakek. Namun hanya dengan mengibaskan ujung sorbannya ke orang itu, maka ia pun terpental jatuh ke sungai, menyusul saudaranya yang lebih dulu jatuh.
Merasa yang mereka hadapi kali ini jauh lebih hebat dan lebih sakti dari musuhmusuh sebelumnya, akhirnya, membuat ketujuh bersaudara itu harus mengeluarkan ilmu andalan mereka masing-masing. Akan tetapi, hal ini hanya membuat kakek tua itu tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ketika secara bersamaan ketujuh orang bersaudara itu menyerang si kakek dengan ilmu pamungkasnya masing-masing, dan akibat dari ilmu yang dikeluarkan oleh mereka maka terjadilah hujan badai, petir yang menyambar kian kemari, dan arus sungai yang mengeras hebat. Akan tetapi, hal ini sama sekali tidak membuat kakek tua itu beranjak dari tempatnya, bahkan tak ada satupun petir yang menyambarnya. Jangankan petir, derasnya hujan tak membuat basah tubuh sang kakek.
Hanya dengan sebuah ucapan kalimat Syahadat dari mulut si kakek, akibatnya pun sungguh amat dahsyat. Ketujuh orang bersaudara tersebut terpental jauh ke hutan. Dan dengan kesaktian ilmunya kakek tua itu segera menghampiri mereka. Dia melihat ketujuh bersaudara itu terluka parah, bahkan tiada hentinya memuntahkan darah segar dari mulut mereka masing-masing.
Demi melihat keadaan yang sedemikian, tanpa diminta oleh ketujuh bersaudara itu, sang kakek segera mengobati mereka. Anehnya, hanya dengan ucapan yang sama (Syahadat) kondisi mereka mulai berangsur-angsur membaik.
Menyadari betapa tingginya ilmu sosok kakek renta itu, salah satu dari ketujuh bersaudara tersebut menanyakan siapa gerangan sebenarnya kakek tua itu dan dari mana pula asalnya. Dengan tutur bahasa yang sangat ramah, sang kakek memperkenalkan dirinya, “Orang memanggilku dengan sebutan Wali Putih. Ya, mungkin karena aku selalu berpakaian serba putih. Dan asalku dari Baghdad.”
Wali Putih mengatakan bahwa perjalanannya datang dari negeri yang jauh untuk menyebarkan agama yang kelak akan membawa umat manusia pada kebaikan dan kemuliaan di sisi Sang Pencipta, agama yang dimaksud adalah agama Islam. Kemudian satu dari tujuh orang bersaudara itu kembali bertanya, “Aku bingung dan heran, mengapa Kanjeng Wali mengucapkan suatu kalimat yang tidak dapat kami mengerti untuk menghalau serangan-serangan kami, dan juga untuk menyembuhkan kami. Gerangan kalimat apakah itu, Kanjeng?”
Wali Putih itu berkata, “Kalimat itu adalah dua kalimat Syahadat!”
Tujuh bersaudara itu menjadi sangat malu di hadapan Wali Putih, karena kesaktian yang mereka banggakan ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kalimat Syahadat.
Singkat cerita, akhirnya ketujuh bersaudara itu menjadi murid Wali Putih. Mereka kemudian turut menyebarkan ajaran-ajaran agama Islam. Siapakah ketujuh bersaudara itu? Mereka tak lain dan tak bukan adalah Tujuh Bubungan! Wallahu a’lam bissawab. ©️.

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!