Kisah Mistis: MAKAM NYIMAS MANGUN SARI
Berawal dari mimpi, Abah Kurdi menemukan sebuah makam tua di ujung desa tempat tinggalnya. Ia yakin makam tersebut merupakan kuburan salah seorang istri tokoh legendaris Cirebon yakni Mbah Kuwu Cirebon atau Pangeran Cakrabuana.
Dari mimpi yang berulang-ulang Abah Kurdi yakin hal itu merupakan makam Nyi Mas Mangun Sari, salah satu istri dari Mbah Kuwu Cirebon.
Memang tidak mudah untuk mengamini keyakinan Abah Kurdi bahwa itu adalah makam Nyi Mas Mangun Sari, salah satu istri dari tokoh yang tidak bisa lepas dari babad berdirinya Cirebon pada berabad silam. Pasalnya hingga sekarang belum ada satu pihak pun yang dapat menunjukkan bukti-bukti sejarah tentang keberadaan makam tersebut, termasuk siapa sesungguhnya jasad yang menghuni di dalam makam.
Alhasil keyakinan Abah Kurdi tadi seolah menjadi satu-satunya referensi yang mau tidak mau-oleh warga setempat dianggap benar dan dijadikan sebagai satu-satunya bukti sejarah tentang Nyi Mas Mangun Sari. Dalam konteks ini mestinya Pemerintah Kota Cirebon, para akademisi, sejarawan, maupun budayawan tergerak hati untuk menggali sejarah tentang siapa sesungguhnya tokoh bernama Nyi Mas Mangun Sari.
Kalangan awam bahkan semakin yakin bahwa makam tersebut merupakan kubur dari jasad Nyi Mas Mangun Sari seiring dengan merebaknya cerita-cerita bernuansa mistis yang bersumber dari makam tersebut. Konon dengan adanya cerita-cerita berbau magis tersebut menjadikan makam Nyi Mas Mangun Sari sebagai “makam keramat” dan dianggap cocok untuk dijadikan sebagai tempat mencari pencerahan batin.
“Banyak orang yang datang ke sini untuk berziarah,” kata Abah Kurdi ketika mengajak penulis berziarah ke makam Nyi Mas Mangun Sari, pekan lalu, “Mereka datang dengan berbagai tujuan,”
Salah satu tujuan peziarah datang ke sana selain mendoakan almarhumah sebagai istri dari tokoh besar Cirebon, juga berharap bisa mendapatkan karomah serta berkah dari Nyi Mas Mangun Sari. Dengan karomah serta berkah dari Nyi Mas Mangun Sari mereka yakin bisa meraih hajat yang diinginkan seperti keluar dari kemelut yang terjadi dalam keluarga, mendapat posisi empuk dalam jabatannya di kantor, lancar rejeki maupun bisnis dan sebagainya.
Meski Abah Kurdi tidak menyimpan data orang-orang yang berhasil meraih sukses dan impian pasca ziarah ke makam namun Ia yakinkesuksesan yang diraih oleh peziarah tidak lepas dari berkah dan karomah Nyi Mas Mangun Sari. Terkabulnya hajat peziarah, tentu saja, tidak lepas dari kehendak Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Rahman dan Maha Rahim bagi semesta alam. “Saya dengar banyak orang yang berhasil terpenuhi hajat dan keinginannya setelah berziarah ke sini,” sambung Abah Kurdi seraya menyebutkan beberapa etika dan pantangan yang harus diperhatikan oleh para peziarah.
Etika yang harus diperhatikan oleh peziarah di antaranya adalah tidak mengungkapkan lebih dari keinginan atau hajat yang hendak dicapai. Hajat pun harus bersifat positif atau tidak bermaksud hendak mendzolimi sesama. Konon peziarah yang akan dikabulkan keinginannya, kata Abah Kurdi, biasanya akan didatangi oleh sosok Nyi Mas Mangun Sari baik melalui media mimpi maupun “langsung” ketika peziarah berada di makam itu.
Menurut keterangan Abah Kurdi, sosok Nyi Mas Mangun Sari biasanya hadir dalam bentuk perempuan berumur paruh baya, mengenakan kain kebaya, berwajah asih, tenang, namun memiliki rona yang sarat dengan ketegasan. Kharisma yang tinggi juga menjadi ciri khas sosok Nyi Mas Mangun Sari sebagai teman hidup Mbah Kuwu Cirebon.
Agaknya, sebagai pendamping hidup dari salah seorang tokoh yang begitu legendaris pada zamannya, sudah barang tentu, Nyi Mas Mangun Sari juga memiliki kelebihan, ketegasan dan watak welas asih sebagaimana yang dimiliki oleh Mbah Kuwu Cirebon.
Hal lain yang patut diperhatikan oleh para peziarah adalah tidak mengambil gambar atau foto makam. Pantangan-pantangan tersebut menjadi aturan baku bagi para peziarah dan jangan coba-coba mengabaikannya.
Pada bagian lain Abah Kurdi menambahkan, peziarah yang berniat hendak melakukan “tirakatan” di makam Nyi Mas Mangun Sari hendaknya berhati bersih. Kejujuran peziarah ketika mengungkapkan keinginan atau hajat harus dijaga. Pasalnya Nyi Mas Mangun Sari konon paling benci terhadap orang-orang yang suka tidak jujur atau berbohong. Kebencian tersebut bisa saja ditunjukkan oleh Nyi Mas Mangun Sari dalam bentuk “peringatan keras” berupa teguran hingga kematian!
Abah Kurdi memberi contoh beberapa tahun lalu ada seorang ketua sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang sesumbar hendak merenovasi makam sekaligus dengan beberapa bangunan (cungkup) makam.
Namun rupanya niat tersebut hanya sebuah akal-akalan ketua LSM untuk mengeruk keuntungan pribadi. Ketua LSM yang tidaK disebutkan namanya itu menggalang dana ke sana sini dengan berbekal proposal yang berisi rancangan renovasi makam Nyi Mas Mangun Sari. Abah Kurdi tidak tahu persis berapa dana yang berhasil dikumpulkan oleh oknum ketua LSM dari pejabat maupun masyarakat. Rupanya dana yang terkumpul tidak digunakan untuk merenovasi makam sebagaimana janji semula, tetapi justru digunakan untuk kepentingan pribadi oknum ketua LSM. Lantas apa yang terjadi kemudian pada si oknum ketua LSM?
“Saya dengar dia mengalami sakit yang tidak bisa diobati secara medis hingga akhirnya meninggal dunia! Soal umur manusia memang menjadi rahasia Allah, tetapi kematiannya yang ganjil! bisa jadi akibat dari itulah karena berbohong hendak merenovasi makam Nyi Mas Mangun Sari namun kenyataannya mencari keuntungan pribadi,” kata Abah Kurdi.
Bulus Misterius .
Makam Nyi Mas Mangun Sari terletak di ujung Desa Penyuken Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Lazimnya tempat yang dikeramatkan banyak orang, area makam tua tersebut sudah menebarkan aura mistis beberapa ratus meter sebelum penulis menjejakkan kaki di sana. Nuansa magis kian kental tatkala Abah Kurdi membakar kemenyan di depan makam yang berada di balik pintu berukuran kecil.
Perasaan merinding pun terjadi saat Abah Kurdi memimpin do’a dengan khusyu. Suasana sekitar seolah langsung berubah. Tak ada lagi cericit burung atau kesiur angin, semua terasa begitu hening. Hati penulis pun langsung menjadi demikian tenang. Rasanya, Kedatangan penulis di makam Nyi Mas Mangun Sari, memang mendapatkan restu.
Keheningan sontak berubah, manakala Abah Kurdi mengakhiri do’a dan mengajak penulis berkeliling ke sekitar area makam keramat itu. Beberapa saat kemudian, hati penulis tercekat ketika Abah Kurdi menunjukkan sebuah aliran sungai yang mengalir di depan cungkup makam Nyi Mas Mangun Sari, seolah sama sekali melenyapkan semua nuansa mistis yang menyungkupi tempat keramat itu. Menurut dia jika peziarah mengalami perubahan rasa seperti itu berarti kedatangan kita ke tempa tersebut diterima oleh Nyi Mas Mangun Sari.
Dalam hati, penulis merasa bersyukur karena kedatangan kali ini benar-benar mendapatkan restu dari para gaib. Bukan hanya sekadar yang penulis rasakan, namun, pernyataan Abah Kurdi membuat hati Misteri menjadi bertambah yakin.
“Dahulu di sungai ini banyak berkeliaran bulus atau penyu, Mas,” kata Abah Kurdi yang sempat diambil gambarnya oleh penulis beberapa kali dengan latar aliran sungai.
Namun sayang bulus atau penyu di sana sekarang musnah. Mereka hilang begitu saja dari dasar sungai. Diduga menghilangnya penyu-penyu tersebut tidak lepas dari ulah tangan-tangan jahil. Padahal jika saja penyu atau bulus itu dibiarkan di habitatnya tentu mereka akan terus berkembang biak dan bisa menyulap tempat tersebut sebagai obyek wisata lokal.
Satu cerita unik tentang bulus-bulus di sana diceritakan oleh Abah Kurdi. Konon dari ratusan bulus di sana ada seekor yang mempunyai ukuran sangat tidak lazim yakni selebar niru. Bulus raksasa tersebut hanya muncul dan bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja dan pada saat-saat tertentu pula.
Biasanya kemunculan bulus misterius itu menandakan akan terjadi sesuatu di desa setempat. Misalnya jika ada tokoh masyarakat setempat yang akan meninggal dunia bulus itu akan muncul ke permukaan hingga beberapa lama. Penduduk kampung pun menjadi mahfum dengan pertanda . berupa kemunculan bulus misterius. “Saya sedih dan prihatin dengan lenyapnya bulus-bulus itu. Sekarang tidak lagi ditemukan seekor pun penyu di dalam sungai,” ujar Abah Kurdi. Konon nama Desa Penyuken diambil dari keberadaan penyu-penyu yang dulu berkeliaran di sungai tersebut.
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!