Sex Education: SEKS MENURUT AJARAN JAWA
Kultur Jawa, seperti umumnya kultur masyarakat agraris, senantiasa mengaitkan segala pemahaman sesuatu masalah dengan faktor alam, lingkungan yang membentuk adat, kebudayaan dan nilai atau norma. Demikian juga dalam hal seks.
Pada pemahaman Jawa, seks merupakan sesuatu yang tak terlepas dengan nilai dan pendukungnya. Misalnya saja, seseorang yang memilih pasangan hidup tak bisa asal saja, jika ingin mendapatkan keturunan yang baik, keluarga yang harmonis atau ayem tentram. Bahkan dari hal yang paling mendasar, kultur Jawa telah mengenalkan tentang ilmu katuranggan, yaitu ilmu tentang watak dan sifat manusia yang dibawa dari lahir yang kemudian akan menentukan perilakunya.
Dengan ilmu tersebut, akan diketahui bahwa tidak setiap laki-laki cocok atau sesuai dengan setiap wanita. Sebab, seorang wanita yang punya katuranggan tertentu, menurut ilmu tersebut, akan mendapatkan kebahagiaan dengan laki-laki yang punya katuranggan tertentu. Atau sebaliknya, bisa mendapatkan banyak masalah, seperti penyakit, keributan, dan gangguan lainnya, jika memang katuranggan mereka tidak cocok.
Jadi tidak setiap pria cocok dengan setiap wanita. Dengan analog seperti ini saja, kultur Jawa mengajarkan seks tak boleh diobral sembarangan, harus hati-hati dan mengikuti aturan. Berikut ini beberapa aturan yang diajarkan:
WAKTU, TEMPAT DAN CARA
Orang Jawa sangat percaya bahwa lingkungan memang punya peranan besar dalam hidup manusia. Artinya, siklus hidup manusia tak akan lepas dari alam. Karena itu mereka percaya tentang adanya hari baik, tempat yang baik dan cara yang baik. Dalam masyarakat Jawa, hari, bulan dan tahun memiliki hitungan nilai, demikian juga arah. Untuk itu segala kegiatan penting, dilakukan pada hitungan waktu, tempat dan cara yang baik dan menguntungkan. Demikian juga dalam hal hubungan intim.
Bila dijabarkan lebih lanjut, ketiga hal tersebut, adalah sebagai berikut:
Pertama: Masalah Waktu
Selama melakukan hubungan intim, masalah waktu sangat memegang peranan. Artinya, peranan untuk. kehidupan selanjutnya. Mereka percaya, hubungan suami isteri sebaiknya dilakukan pada waktu tengah malam. Ini merupakan waktu yang paling baik, karena pada saat itulah konsentrasi bisa dilakukan secara penuh dan sungguh-sungguh. Karena sungguh-sungguh, maka niatnya juga harus baik. Dengan begitu, kelak, anak-anak yang akan dilahirkan bun memperoleh pengaruh yang baik. ‘ Sebaliknya, kalau dilakukan siang hari, dipercaya kurang baik. Salah satu alasannya, pada siang hari umumnya orang melakukan kegiatan bekerja. Nah, kalau ada yang menggunakannya untuk hal yang satu itu, jangan-jangan niatnya lain. Jangan-jangan bukan dengan pasangan resmi. Jadi dengan pemahaman seperti itu saja, sebenarnya sudah mencegah orang menyalahgunakan aktivitas seks.
Kedua: Masalah Tempat
Dalam kebudayaan Jawa, ada pemahaman, bahwa kamar mandi dan WC selalu berada di bagian belakang sebuah rumah. Sebab, kamar mandi dan WC adalah sebagai perlambang tempat yang kotor. Dengan demikian, tempat ideal untuk bercinta, ya rumah sendiri. Malah dalam rumah Jawa, ada bagian yang pribadi yang disebut senthong dan gadri. Dengan begitu, dalam kebudayaan Jawa, tidak dikenal adanya aktivitas pribadi itu dilakukan di kamar hotel, apalagi yang kamar mandinya menyatu dengan kamar. Nah, kalau ada yang seperti itu dianggap kurang baik, atau hubungan pribadi itu sudah dicemari oleh hal-hal yang kotor.
Ketiga: Masalah Cara
Suatu hal yang pasti, kalau niatnya baik, maka caranya juga harus dilakukan dengan baik. Pengertian baik Ini, ya sesuai dengan tujuannya. Dalam masyarakat Jawa, hubungan cinta, salah satu tujuan baiknya adalah mendapatkan keturunan. Karena itu caranya harus dengan baik, lembut dan penuh kasih sayang. Malah, kepada pasangan dianjurkan untuk berhias, tampil cantik bagi wanitanya, dan segar untuk laki-lakinya. Tujuannya, disamping untuk menggairahkan, juga jadi perlambang agar keturunannya kelak, kalau wanita akan cantik dan kalau laki-laki akan tampan dan gagah.
Lain halnya kalau tujuannya sematamata untuk nafsu, maka cara yang kasar dan brutalpun dibolehkan. Kepuasankepuasan sesaat memang bisa diperoleh, tetapi kalau sampai terlena dan itu sampai menghasilkan anak, biasanya anak yang dilahirkan akan bersifat agresif, super aktif dan sebagainya.
PERBEDAAN SEKS MENURUT PEMAHAMAN BARAT
Harap diingat, pada pemahaman Jawa seks itu sangat luhur. Pendidikan seksnya pun menyeluruh, mulai dari memilih pasangan, waktu, tempat dan cara. Bahkan, sebelum melakukan hubungan intim pun diharuskan berdoa, mohon kepada Tuhan supaya dalam melakukan hubungan kewajiban pribadi tersebut dilindungi dari segala gangguan nafsu agar menghasilkan anak yang baik. Itulah sebabnya manusia Jawa jaman dahulu dianggap memiliki budi pekerti luhur.
Sekarang ini, dalam prilaku sudah jauh berbeda dengan jaman dulu. Masyarakat sekarang sudah banyak yang tidak peduli lagi dalam memilih pasangannya. Kita bisa melihat produk manusia dulu dengan sekarang, dimana nilai spiritual yang diterapkan dalam hubungan intim sangat berbeda. Pendidikan seks itu sendiri menurut pemahaman Jawa sangat komplit. Tidak seperti di Barat, dimana pendidikan seksnya hanyalah bagaimana berperilaku bermain seks. Itulah yang akhirnya membuat. orang ingin melakukannya. Makanya, banyak anak-anak di Barat telah mengenal bahkan melakukan hubungan intim dengan lawan jenisnya sebelum menikah. Sedang, menurut pemahaman Jawa, yang nomor satu adalah larangan melakukan hubungan intim di luar perkawinan. Lantas, bagaimana dengan anak remaja jaman sekarang?
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!