Psikologi: KITA SEMUA PERNAH BERDOSA

0
27

Psikologi: KITA SEMUA PERNAH BERDOSA

“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, itu akan kembali padamu.” (Ibnu Qayyim AlJauziyyah).

 

Bismillahirrahmanirrahim

Manusia mana sih yang gak punya dosa? Kita semua pernah berbuat dosa. Baik dosa yang disengaja maupun yang gak disengaja. Kita sebagai manusia memang diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagai makhluk yang seringkali berbuat kesalahan (dosa) dan lupa (khilaf).

 

Meski demikian, Allah berikan banyak cara untuk menggugurkan dosa-dosa kita. Contohnya ketika kita mau mendirikan shalat, ada beberapa hal yang kita kerjakan yang secara gak sadar, Allah sedang menghapuskan kesalahan-kesalahan kita lewat apa yang kita lakukan.

 

Apa aja? Pertama adalah ketika kita berwudhu.

 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian membasuh mukanya, maka keluar dari wajahnya setiap kesalahan yang ia lihat dari kedua matanya bersama dengan air wudhunya, atau bersama dengan tetesan air terakhir.

 

Dan ketika ia membasuh kedua tangannya, maka keluar dari kedua tangannya setiap kesalahan yang dilakukan oleh tangannya bersama dengan air, atau tetesan air terakhir. Ketika ia membasuh kedua kakinya, maka keluar dari kedua kakinya kesalahan yang ia datangi dengan kakinya bersama dengan jatuhnya air, atau tetesan air terakhir. Sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Muslim).

 

Nah sekarang udah tau kan, kalo wudhu itu Allah jadikan sebagai sarana untuk menggugurkan dosa? So, sempurnakan wudhunya. Jangan terburu-buru apalagi asal kena air aja.

 

Selanjutnya adalah ketika kita melangkahkan kaki ke masjid.

 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.” (HR. Muslim).

 

Liat tuh! Keren banget kan? Masa iya ngedaki puluhan gunung kuat, tapi ke masjid gak kuat sih? Dari hadits di atas, kita tau bahwa berjalan ke masjid untuk shalat bisa menghapuskan dosa plus diangkat derajat kita oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

 

Wait, maksudnya apa sih Allah meninggikan derajat kita?

 

Maksudnya tuh Allah buat kita semakin mulia, baik di hadapan-Nya dan juga di hadapan sesama manusia. Allah makin mudahkan diri kita untuk melakukan kebaikan dan mempersulit kita untuk melakukan keburukan.

 

Setelah wudhu, berjalan ke masjid untuk shalat, tentu saja selanjutnya adalah shalatnya itu sendiri. Shalat pun dapat menggugurkan dosa-dosa kita.

 

Rasulullah bersabda: “Shalat lima waktu dan shalat Jumat ke Jumat berikutnya adalah penghapus untuk dosa di antaranya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim).

 

Beliau pun pernah bersabda: “Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap hari? Apakah kalian menganggap masih akan ada kotoran (daki) yang tersisa padanya?”

 

Para sahabat menjawab, “Tidak akan ada yang tersisa sedikit pun kotoran padanya.” Lalu beliau bersabda, “Seperti itu pula dengan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus semua kesalahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Maka beruntunglah kita sebagai seorang muslim yang mendapatkan syariat shalat. Kita selalu dikondisikan untuk selalu dalam keadaan suci setiap harinya dengan berwudhu dan shalat lima waktu sehari semalam.

 

Allah sediakan berbagai amal shalih, mulai dari baca Quran, bersedekah, menyantuni anak yatim, fakir-miskin, dan masih banyak lagi. Dengan memperbanyak melakukan kebaikan, maka di saat yang bersamaan keburukan-keburukan Allah hapuskan.

 

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114).

 

Masih belum cukup? Allah syariatkan shaum sunnah ‘arafah (9 Dzulhijjah) dan ‘asyura (10 Muharram) yang punya keutamaan luar biasa.

 

“Shaum hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun, yang telah lalu dan yang akan datang, dan shaum Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

 

Belum puas? Allah sediakan satu bulan yang istimewa. Bulan yang penuh dengan ampunan selama sebulan penuh, bulan Ramadhan.

 

“Barang siapa yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Nah biasanya ada aja kaum muslimin yang enggan memanfaatkan cara-cara tadi untuk meraih ampunan Allah. Maka terkadang Allah sediakan cara lain yang rasanya gak enak.

 

Apa aja contohnya? Allah uji orang tersebut dengan berbagai ujian kehidupan yang terasa menghimpit dada. Membuatnya merasa ingin menyerah dengan kondisi yang ada. Atau bisa jadi ia ditimpa dengan penyakit. Sehingga hal-hal yang biasa ia nikmati semasa sehat, tak bisa dirasakan ketika ia sedang sakit.

 

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

“Demam yang menimpa dalam sehari dapat menghapus dosa selama setahun.” (HR. Ahmad).

 

Maa syaa Allah, betapa luasnya ampunan Allah buat kita semua. Masihkah kita mau menyiakan semua kesempatan ini sementara kita makhluk yang berlumur dengan noda dan dosa?

 

Mungkin ada sebagian dari kita yang merasa malu untuk kembali ke jalan Allah setelah melakukan perbuatan dosa besar. Sehingga ia malah semakin jauh dari jalan yang telah Allah tentukan. Bagi mereka, Allah menyeru dengan memberikan harapan.

 

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai hambahamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

 

Allah justru sangat ingin mereka kembali kepadaNya. Meskipun mereka telah terjerembab dalam lembah dosa. Meskipun mereka sudah lama sekali meninggalkan kewajiban-kewajiban sebagai muslim. Meskipun mereka telah banyak melakukan kemaksiatan kepada-Nya. Meskipun mereka telah melakukan berbagai kedzaliman. Allah selalu ada untuk menerima taubat hamba-hamba-Nya.

 

Yakinilah bahwa ampunan Allah jauh lebih luas dari dosa-dosa yang kita lakukan. Yakinilah bahwa kasih sayang Allah melampaui kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat. Laa tagnathuu min rahmatillah, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.

 

Selain itu kita pun perlu ingat untuk jangan pernah mencela orang lain meskipun kepada orang yang berbuat dosa.

 

“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi).

 

Dalam kitab Madariju As Salikin, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menyatakan, “Setiap maksiat yang dijelekjelekkan pada saudaramu, itu akan kembali padamu.” Maksudnya, seseorang yang mencela pendosa karena suatu dosa tertentu, maka si pencela pun akan melakukan dosa yang sama seperti yang dilakukan orang yang ia cela. Naudzubillah tsumma naudzubillah.

 

Kita sebagai manusia biasa tak ada satu pun yang lepas dari dosa. Ingat bahwa seseorang yang mencela pendosa pun sebenarnya adalah pendosa. Ingatlah bahwa kita semua pernah berdosa. Dan sebaik-baik orang yang melakukan dosa adalah mereka yang segera meminta ampunan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

 

Ya Allah … Inilah kami yang pernah menyakiti hati dari saudarasaudara kami. Inilah kami yang pernah melukai perasaan kedua orangtua kami. Inilah kami yang pernah melalaikan kewajiban yang Engkau bebankan kepada kami. Inilah kami yang pernah berbuat dzalim dengan tangan dan lisan kami.

 

Inilah kami yang pernah menuduh-Mu tak adil pada diri kami. Ampuni kami ya Rabb, karena hanya kepada-Mulah kami bisa berlari memohon ampunan. Hanya Engkaulah yang mampu memberikan maaf atas berbagai dosa dan kesalahan.

 

Bersihkan diri kami dari segala dosa dan noda, yang selama ini mengotori hati kami sehingga hidayah-Mu sulit untuk memasukinya. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf dan memiliki maaf yang Mahaluas. Astaghrifullah … astaghfirullah … astaghfirullahal adziim wa atuubu ilaihi.

 

“Wahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan Aku tidak peduli.” (HR. Tirmidzi). Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!