Psikologi: BENARKAH KITA BISA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN?

0
36

BENARKAH KITA BISA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN?

Barangkali, istilah ‘membaca pikiran’ terkesan bombastis bagi Anda. Begitu mendengarnya, mungkin Anda langsung bersikap skeptis dan menganggapnya sebagai sesuatu yang berlebihan, atau bahkan Anda menilainya sebagai sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Kalaupun ada orang yang bisa memiliki kemampuan itu, mereka adalah orang-orang istimewa yang memang diberi kelebihan sejak mereka lahir ke dunia. Bukan orang normal sebagaimana umumnya.

Namun, jangan buru-buru skeptis dan menyimpulkan bahwa membaca pikiran itu sesuatu yang tidak mungkin dilakukan. Justru sebaliknya, kemampuan membaca pikiran adalah kemampuan yang relatif mudah. Tidak hanya orang-orang tertentu yang bisa menguasainya, bahkan setiap orang bisa menguasai kemampuan ini asalkan memahami tekniknya, mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, lalu berlatih terus-menerus mengaplikasikannya di kehidupan nyata.

Memang benar, pikiran manusia adalah sesuatu yang rahasia dan tersembunyi. Ia tidak terlihat, tidak teraba, dan tidak terdengar. Meskipun begitu, dengan teknik tertentu, pikiran yang sifatnya rahasia dan tersembunyi itu bisa dikuak, bisa dibongkar, dan bisa dibaca dengan gamblang. Dengan teknik ini, sekuat apa pun seseorang menyembunyikan pikirannya, tetap saja bisa kita tebak dengan benar.

Lalu, teknik apakah itu? Jawabannya nanti akan kita bahas lebih lanjut. Sebelumnya, mari kita buktikan bahwa pada dasarnya kita semua adalah pembaca pikiran.

Apakah Anda pernah menebak apa yang sedang orang lain rasakan dan ternyata tebakan Anda itu benar? Tentu pernah, bukan? Ya, membaca pikiran sebenarnya memang kecenderungan sekaligus kemampuan alami yang setiap orang memilikinya.

Di kehidupan nyata, kita semua sangat sering melakukannya. Boleh jadi seseorang tidak mengeluarkan sepatah kata pun kepada kita, tapi kita bisa menerka apa yang sedang dipikirkannya dengan benar. Meskipun seseorang tidak menangis, kita bisa tahu dengan pasti ia sedang bersedih. Atau, tidak harus memukul meja, kita pun bisa tahu seorang atasan sebenarnya sedang marah besar. Hanya dengan melihat gerakgerik yang ada, kita bisa mengetahui seseorang sedang berbohong atau ia sedang menyembunyikan sesuatu.

Jadi, dalam kehidupan ini, kita semua adalah pembaca pikiran. Mungkin, bila kita tidak memiliki kemampuan untuk membaca pikiran serta perasaan orang lain sama sekali, kita semua akan sangat kesulitan berinteraksi dengan sesama. Kita pun akan kesulitan membangun hubungan sosial dengan orang lain. Alhasil, tanpa kemampuan membaca pikiran, kehidupan manusia tidak akan berbeda jauh dengan kehidupan binatang.

Dengan kemampuan membaca pikiran, memungkinkan kita untuk membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang lalu menentukan sikap terbaik menghadapinya. Apabila kita melakukan pembacaan ini dengan buruk, dampaknya bisa serius: konflik bisa saja terjadi akibat kesalahpahaman. Contoh yang nyata kesulitan mengenali atau membaca pikiran dan perasaan orang lain dapat dilihat pada penyandang autisme, di mana ketidakmampuan tersebut menjadi suatu kondisi yang sangat mengganggu.

Jauh merujuk ke belakang, kemampuan membaca pikiran oleh manusia telah ada sejak ia dilahirkan. Saat masih bayi, seorang anak manusia sudah dapat memahami dan merespon lingkungan sekitarnya.

Beranjak balita, seorang anak umur dua tahun sudah bisa menyimpulkan keinginan orang lain meski belum menguasai bahasa lisan. Di usia tiga tahun, seorang bayi sudah dapat mengenali suasana hati orangorang di sekitarnya, apakah mereka sedang gembira, sedih atau marah. Saat menginjak usia 5 tahun, bayi sudah memiliki kemampuan dasar untuk membaca pikiran orang lain.

Membaca pikiran orang lain tentu bukan sesuatu yang mudah. Namun, kembali kita tegaskan di sini,keterampilan membaca pikiran adalah kemampuan yang bisa dilatih dan ditingkatkan kemampuannya. Semua orang bisa menguasainya, setiap orang bisa melakukannya.

Bukti bahwa kemampuan membaca pikiran bisa dipelajari setiap orang adalah seorang psikolog. Anda pasti tahu, seorang psikolog umumnya sangat mahir ‘membaca’ apa yang sedang orang lain pikirkan. Pertanyaannya, bagaimana psikolog tersebut mendapatkan keterampilan itu? Jawabannya karena mereka belajar. Mereka belajar banyak tentang teknik-teknik membaca pikiran. Hasil pembelajaran teknik-teknik tersebut menjadikan psikolog sangat piawai melihat isi hati seseorang.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!