Petualangan Astral: TAYGETA

0
17

Petualangan Astral: TAYGETA

Ini mungkin akan terdengar gila bagi orang-orang yang skeptis. Namun aku termasuk orang yang selalu berpikiran terbuka pada setiap kemungkinan yang ada. Termasuk pada keberadaan ras manusia yang tinggal di tata surya, konstelasi bintang atau galaksi yang lain. Tidak mungkin kan hanya ada manusia di planet Bumi saja, sementara alam semesta begitu luasnya?

 

Kita biasa menggunakan istilah makhluk ekstraterrestrial untuk menyebut makhluk hidup yang memiliki kesadaran dan berasal dari luar Bumi. Di antara mereka, ada yang secara fisik sangat mirip dengan manusia Bumi. Ada juga yang humanoid, namun penampilannya seperti hewan.

 

Salah satu ras manusia makhluk luar Bumi yang secara fisik benar-benar mirip dengan manusia Bumi adalah mereka yang berasal dari konstelasi bintang Pleiades, tepatnya dari tasa surya yang memiliki matahari yang disebut Taygeta.

 

Taygeta berjarak sekitar 440 tahun cahaya dari Bumi. Dikelilingi oleh empat planet, yaitu Erra, Temmer, Dakotee, dan Procyon (nama Procyon digunakan juga untuk bintang di Caris Minor). Dan salah satu manusia yang berasal dari planet Temmer yang kukenal adalah Aneeka.

 

Sebelum menceritakan siapa Aneeka, kurasa planet asalnya tak kalah menarik untuk diketahui. Planet Temmer merupakan planet yang sebagian besarnya berupa lautan. Tidak ada musim dingin di sana. Hanya ada musim semi, musim panas dan musim gugur. Kota yang terkenal di sana adalah Toleka.

 

Aneeka berasal dari kota Toleka. Rumahnya berada di dekat pesisir pantai. Karena ia memang suka sekali dengan suasana pantai. Semenjak dirinya kecil, ia sudah sangat menyukai luar angkasa. Pada usianya yang ke-17, Aneeka membuat sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Dia bergabung menjadi salah satu awak kapal antarbintang yang akan mengamati perkembangan planet Bumi.

 

Selain mengerjakan tugas yang diembankan kepadanya, Aneeka pun mengadakan kontak dengan manusia Bumi. Tujuannya untuk memberikan data dan informasi berdasarkan sudut pandang manusia sepertinya. Orang-orang Pleiadian.

 

Awalnya kupikir akan sulit untuk membuka komunikasi dengan mereka. Ternyata selama mereka terbuka dan mengizinkan untuk berkomunikasi, sama sekali tak akan ada kesulitan yang berarti. Aku meminta bantuan Aneeka untuk mengajarkan ilmu kesehatan yang dimiliki bangsanya di laboratorium mentalku.

 

Sebenarnya, ada seseorang yang khusus kutugaskan di laboratorium mental di bidang kesehatan. Mira namanya. Singkat kata, Mira adalah orang yang bertugas untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan kesehatan. Aneeka banyak mengajarinya banyak ilmu kedokteran yang sudah sangat tinggi di planet asalnya, Temmer.

 

Aneeka merupakan seorang gadis yang sangat cerdas. Tingginya sekitar 190 cm. Kulitnya putih. Memiliki rambut pirang dan matanya berwarna biru. Ia tak ubahnya gadis-gadis Eropa di planet Bumi.

 

Jasa Aneeka yang paling besar padaku adalah saat merawat nenekku yang divonis dokter memiliki tumor di kepalanya. Seringkali nenek tak lagi ingat pada anak-anaknya. Apalagi pada cucu-cucunya. Keluargaku bisa saja meminta bantuan rumah sakit untuk melakukan operasi. Hanya saja risikonya sangat tinggi, mengingat usia nenekku sudah sangat lanjut. Ditambah lagi kondisi fisiknya yang sudah begitu lemah.

 

Alhasil kami hanya bisa menunggu hari-hari terakhirnya. Biaya perawatan rumah sakit yang tak sedikit, membuat kami terpaksa merawat nenek di rumah. Aneeka membantu memantau kesehatan nenekku dan memberikan apa yang bisa diberian kepadanya melalui laboratorium mentalku.

 

Sekitar satu setengah bulan lamanya setelah dirawat di rumah, nenekku pun meninggal dunia. Namun kami semua sudah rela dan ikhlas melepas kepergian nenek. Kami yakin, itulah yang terbaik baginya. Dari sejak saat itulah, Aneeka jarang sekali kulihat di laboratorium mental.

 

Hingga, pada akhirnya aku mendapat kabar dari seseorang yang selama ini paling sering melakukan komunikasi dengan Aneeka, bahwa Aneeka telah meninggal dunia di usianya yang ke-23. Usia yang masih sangat muda, mengingat umumnya manusia seperti Aneeka bisa bertahan sampai ratusan tahun.

 

Dikabarkan penyebab meninggalnya Aneeka adalah stres. Tekanan pikiran yang menimpanya menyebabkan gangguan kesehatan serius pada organ-organ dalamnya. Aku sangat kaget mendapat kabar kematian Aneeka. Itu pun baru kuketahui hampir dua pekan setelah hari kepergiannya.

 

Mungkin muncul pertanyaan, mengapa stres bisa membuat orang-orang seperti Aneeka yang berasal dari planet Temmer bisa menyebabkan kematian. Sederhana saja jawabannya, karena di tempat asal mereka, semua serba tercukupi. Semua hidup dalam keadaan damai. Tak ada rasa saling iri, dengki atau benci. Sehingga, sangat kecil sekali orang-orang yang ada di sana merasakan stres.

 

Berbeda halnya dengan di planet Bumi. Dalam berbagai aspek kehidupan, kita banyak disuguhkan dengan hal-hal yang membuat kita frustasi. Membuat kita dilanda kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan. Tak sedikit manusia Bumi yang memilih untuk mengakhiri nyawanya sendiri, karena merasa tak sanggup lagi melanjutkan hidupnya.

 

Untuk menyatakan belasungkawa, aku mengajak Sramvita menuju kapal antarbintang Toleka. Nama kapal ini memiliki nama yang sama dengan nama kota terbesar di planet Temmer. Posisi kapal ini berada di luar orbit Bumi.

 

Saat kami tiba, para awak kapal Toleka berjajar. Dhor Kaal’el mengajak aku dan Sramvita untuk duduk. Kutanyakan kronologi kematian Aneeka kepadanya. Sama seperti Aneeka, Dhor Kaal’el pun berasal dari planet Temmer.

 

Tak lama waktu berselang, Alenym berjalan ke arah kami sambil menumpahkan kekesalannya. Alenym merupakan pemimpin di kapal antarbintang Toleka. Ia bahkan dijuluki “Queen” karena dirinya akan dianugerahi mahkota sebagai ratu Taygeta.

 

“Ini gara-gara kalian!” Alenym memukul-mukul dadaku. Meluapkan emosinya yang mungkin sudah tak terbendung. Dhor Kaal’el berusaha menghentikannya.

 

“Tenanglah, Alenym. Tenangkan dirimu.” Aku berusaha menenangkannya, “aku sangat mengerti, kamu dan semua yang ada di sini merasakan kehilangan yang begitu besar atas kematian Aneeka. Aku bisa pahami itu.”

 

Tangisan Alenym agak mereda. Sepertinya ia tersadar bahwa tak seharusnya ia berbuat demikian. Mengingat posisinya sebagai pemimpin bagi awak kapal yang lain.

 

“Aku turut berduka seperti halnya kalian semua. Bagaimanapun Aneeka sudah banyak memberikan bantuannya padaku.”

 

Meski belum terlalu lama mengenal sosok Aneeka, tapi dirinya selalu kulibatkan saat ada permasalahan yang ingin kuselesaikan di laboratorium mentalku terkait dengan kesehatan. Sudah banyak manusia Bumi yang ia bantu melalui laboratoriumku itu.

 

“Kurasa, kalian butuh waktu untuk berduka. Tinggalkanlah orbit Bumi dan kembalilah ke Taygeta untuk sementara waktu. Kalian berhak untuk memiliki jarak waktu, merasakan apa yang kalian rasakan saat ini. Pulanglah,” saranku pada Alenym dan para awak kapal lainnya.

 

Alenym menghapus air matanya, seraya mengucapkan permintaan maafnya. Aku sangat bisa memahami apa yang dilakukannya tadi karena terbawa perasaan emosi yang dalam. Tentu saja kumaafkan, karena memang sudah seharusnya begitu. Alenym mengisyaratan kepada yang lain untuk membawa kapal Toleka kembali ke Taygeta.

 

Dari kematian Aneeka, aku belajar mengenai arti sebuah pengorbanan. Dia mengorbankan kehidupannya yang begitu damai di planet asalnya, demi membantu manusia yang ada di Bumi. Membantu kita menjadi makhluk yang memiliki kesadaran yang lebih tinggi dibanding sebelumnya. Menyadarkan kita akan bahaya yang selama ini kita anggap merupakan sesuatu yang biasa.

 

Selamat jalan Aneeka. Semua pengorbananmu akan kami orang-orang yang mengenalmukenang. Terima kasih atas semua bantuan, ilmu, informasi dan pengetahuan yang telah kau berikan pada kami. Semoga kita bisa bertemu kembali di sisi semesta lainnya. Dan tentu kami akan merindukanmu selalu.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!