Petualangan Astral: ALIEN

0
14

Petualangan Astral: ALIEN

Alien… Kata “alien” konon berasal dari bahasa Prancis “alienus” yang berarti asing. Sebagian lain berpendapat bahwa kata ini berasal dari bahasa Tamil “Al Iyan” berarti bukan manusia.

 

Saat ini kata “alien” menjadi istilah untuk mewakili makhluk-makhluk asing yang berasal dari luar angkasa. Meski keberadaaanya pun masih banyak disangsikan oleh pihak-pihak yang skeptis tentangnya.

 

Cerita tentang alien yang paling terkenal di seluruh dunia adalah alien Roswell. Terdapat sebuah isu bahwa sebuah benda terbang asing (UFO) jatuh di daerah Roswell, New Mexico, Amerika Serikat. Hal yang paling mengherankan adalah sehari setelah rilis berita kabar mengenai UFO yang jatuh, militer AS merevisi keterangan mereka bahwa yang jatuh adalah sebuah balon udara milik Angkatan Udara Amerika Serikat.

 

Ras-ras alien

 

Do you believe an aliens?

 

I do believe.

 

Sebelum melangkah lebih jauh, aku ingin menyamakan dulu persepsi mengenai makna alien dalam catatanku kali ini. Apa yang kumaksud dengan alien di sini adalah makhluk luar angkasa yang memiliki kecerdasan serta kesadaran seperti halnya manusia, hanya saja mereka berasal dari luar planet Bumi.

 

Aku percaya dengan keberadaan mereka berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah kualami. Memang sejauh ini aku belum pernah melihat mereka secara fisik, kecuali melihat probe yang mereka miliki. Awalnya kukira benda bersinar yang bergerak di langit malam merupakan bintang. Namun ternyata setelah beberapa kali memergoki “bintang bergerak” tersebut, aku bisa memastikan bahwa benda-benda itu adalah probe.

 

Dengan kemampuan astro-sense yang telah aktif, kita bisa membuktikan sendiri keberadaan makhlukmakhluk extraterrestrial, bahkan membuka dialog dengan mereka. Tentunya mereka memiliki banyak sekali jenis. Gambaran besarnya, secara bentuk ada yang sangat mirip manusia, namun ada pula yang yang lebih mirip hewan. Hanya saja mereka dalam tubuh fisik yang humanoid.

 

Selain itu, adajuga ras-ras tertentu dari alien yang sama sekali tidak memiliki tubuh fisik. Mereka biasanya tinggal di dimensi yang sangat tinggi. Di dimensi tinggi, tubuh fisik memang tidak diperlukan. Jadi, mereka merupakan entitas yang berupa kesadaran. Adapula yang memang memiliki tubuh fisik, akan tetapi unsur penyusun tubuh fisik mereka tak mampu dijangkau oleh penglihatan mata manusia yang terbatas.

 

Salah satu bukti keterbatasan mata kita adalah banyak dari sekian jenis spektrum cahaya yang tak mampu kita lihat dengan mata telanjang. Katakanlah seperti sinar ultraviolet, sinar X, sinar Gamma, infra red, dan gelombang radio. Semua hal tadi tak bisa dideteksi oleh mata kita meski eksistensinya ada. Ini harusnya bisa menyadarkan kita, bahwa sesuatu yang tak tampak di mata kita bukan berarti tidak ada.

 

Sebagian ras alien memiliki teknologi yang jauh lebih canggih dibandingkan teknologi peradaban manusia Bumi saat ini. Sehingga mereka melakukan perjalanan antar bintang atau biasa dikenal dengan istilah interstellar. Sebagian ras lainnya sama sekali tak peduli dengan teknologi mutakhir. Apa yang mereka inginkan hanya hidup dalam kedamaian di planet asal mereka masing-masing.

 

Masyarakat dunia setidaknya terbagi menjadi dua kelompok dalam menyikapi keberadaan entitas makhluk luar angkasa atau alien. Sebagian percaya dan sebagian lainnya tidak. Mereka yang percaya biasanya karena memang pernah memiliki pengalaman dengan alien. Entah itu melihat pesawat UFO berkecepatan tinggi ataupun pernah “diculik” dalam beberapa waktu tertentu.

 

Sementara yang tidak percaya menganggap alien sekadar imajinasi manusia. Makhluk yang hanya ada di film-film fantasi atau fiksi ilmiah. Karena mereka anggap, keberadaan alien belum pernah bisa dibuktikan secara ilmiah.

 

Jika kita mau membuka mata dan berpikiran lebih terbuka, bukti-bukti video ataupun catatan mengenai UFO, crop circle dan makhluk luar angkasa sudah banyak sekali tersebar. Namun lagi-lagi, bagi orang yang terlalu skeptis, bukti-bukti tersebut tidak akan pernah dianggap valid. Mereka menuduh bahwa semuanya hanya rekayasa atau karangan saja.

 

Jujur saja, aku tak terlalu peduli apakah orangorang percaya atau tidak dengan keberadaan alien. Tetapi kuharap setiap orang bisa menghargai pendapat satu sama lain. Mereka yang tak percaya tidak perlu menghujat kepada orang yang percaya dengan lontaran cacian dengan bumbu kata-kata seperti, halusinasi, ilusi, delusi, khayalan dan yang sejenisnya.

 

Dalam catatan ini, aku ingin menuliskan beberapa ras alien atau extraterrestrial yang pernah kutemui secara astral. Pengalamanku bertemu dengan mereka tentu saja sudah kuceritakan dan tersebar di Catatan Petualangan Vantrala. Hanya saja dalam catatan kali ini, aku akan memberikan tambahan ilustrasi beberapa sosok mereka. Inilah dia beberapa ras alien yang pernah kutemui:

 

1. Pleiadians

 

Ras Pleiadians adalah ras alien pertama yang kutemui. Bisa kurasakan konektivitasku dengan mereka begitu tinggi.

 

Mulanya aku tak mengerti alasannya, hingga saat menelusuri salah satu memori DNA milikku, akhirnya aku tahu mengapa konektivitasku dengan ras Pleiadians sangat kuat.

 

Ras ini berasal dari gugus bintang Pleiades. Gugus bintang yang satu ini sangat terkenal di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Masyarakat Jawa memanggil bintang ini dengan sebutan Lintang Wuluh. Dari segi fisik, bentuk mereka tak ubahnya dengan bentuk manusia Bumi yang ada sekarang ini. Hanya saja umumnya, wajah mereka seperti wajah orang Eropa yang cenderung memiliki kulit yang putih.

 

Gugus bintang Pleiades terdiri dari 7 bintang yang paling terang. Ketujuh bintang itulah yang menjadi bintang induk bagi sistem tata suryanya masingmasing. Dua tata surya yang pernah kukunjungi adalah Taygeta dan Alcyone.

 

Di sistem Taygeta aku pernah mengunjungi planet Temmer, sementara di sistem Alcyone aku beberapa kali mengunjungi planet Brolda. Terdapat perbedaan bentuk tubuh antara orang-orang di Temmer dan Brolda. Orang-orang di Temmer bentuk tubuhnya lebih proporsional, seimbang antara tinggi dan berat badannya. Sementara di Brolda, rata-rata tubuhnya cenderung kurus.

 

2. Uranusian

 

Penghuni planet Uranus tidak memiliki tubuh fisik berdasarkan dari apa yang kuamati. Mereka juga bukan termasuk ‘interstellar. Kehidupan mereka terfokus untuk menjalani kehidupan mereka sendiri dari waktu ke waktu, tanpa adanya sama sekali ambisi untuk menjelajahi angkasa luar.

 

Karena bukan termasuk ras yang suka menjelajah antar bintang, maka Uranusian ini tak pernah kita dengar ceritanya tentang mereka. Beda halnya dengan orang-orang Mars atau Venus yang pernah mengunjungi Bumi.

 

Saat aku melakukan perjalanan ke Uranus, aku hanya bisa mendengarkan suara orang yang mengajakku bicara tanpa bisa menggambarkan atau memvisualisasikan bagaimana bentuk tubuhnya. Apa yang terlihat hanyalah gambaran abstrak yang tak jelas dalam pikiranku.

 

3. Grey

 

Pada umumnya, ras alien Grey tidak disukai oleh manusia Bumi karena kecenderungan sifatnya yang dianggap jahat. Padahal menurutku, tidak semua Grey bersifat jahat. Hanya mungkin kesan negatif sudah sangat melekat dengan ras mereka.

 

Secara fisik, kepala mereka berbentuk lonjong dan lancip ke bawah. Bahkan simbol “Alien” yang tersebar di seluruh dunia merupakan bentuk dari kepala mereka. Memiliki mata yang besar untuk ukuran kepala mereka yang tak terlalu besar. Tinggi badan mereka beragam, ada yang pendek dan ada pula yang tinggi. Grey alien kebanyakan memiliki kulit berwarna hijau atau abu-abu.

 

Satu sosok ras Grey yang pernah kutemui adalah Troiyyol saat aku berkunjung ke Bulan. Kurasa dia bukan termasuk Grey yang jahat. Aku bisa merasakannya dari vibrasi energi yang terpancar dari tubuhnya.

 

Ras Grey dianggap jahat bukan karena alasan. Mereka dianggap sebagai dalang banyaknya manusia yang hilang tanpa jejak karena mereka culik untuk berbagai macam tujuan. Seperti melakukan penelitian kepada manusia dengan melakukan bedah tubuh manusia bahkan sampai ke penjualan manusia untuk diserahkan kepada ras alien yang konon memakan daging manusia. Tapi, aku sendiri belum pernah menelusuri secara khusus apakah memang ada ras alien yang memakan manusia atau tidak.

 

4. Reptilian

 

Awalnya aku menyangka bahwa ras Reptilian hanya dari planet tertentu. Nyatanya tidak demikian. Bahkan kita juga bisa menemukan ras alien reptilian yang berasal dari Pleiades. Reptilian memang dianggap jadi salah satu pihak yang bertanggung jawab atas konspirasi-konspirasi dalam skala global.

 

Hal yang paling mengejutkanku dalam menelusuri ras Reptilian adalah terkait dengan Anunnaki. Dari hasil perjalananku ke Piramida Giza, aku mendapatkan kesimpulan bahwa Anunnaki adalah salah satu dari jenis Reptilian yang mempunyai bentuk fisik manusia. Berbeda dengan bentuk Reptilian pada umumnya yang mirip seperti kadal, komodo atau hewan melata lainnya.

 

Tak adil jika kiranya kita memukul rata bahwa semua Reptilian punya niat jahat terhadap manusia. Contohnya saja saat aku berkunjung ke Planet Lemburdhia dan mengikuti pelajaran singkat di sana, mentor yang mengajariku adalah sesosok Reptilian. Karena memang ras Reptilian paling pandai dalam hal beradaptasi dan bertahan hidup.

 

5, Arcturian

 

Merupakan sebutan bagi ras alien yang berasal dari sistem bintang Arcturus. Dari apa yang kurasakan, Arcturian memiliki vibrasi energi yang sangat tinggi. Akan tetapi ras ini tidak memiliki tubuh fisik. Mereka mampu mengakses dimensi-dimensi tinggi, hingga dimensi 11 dan 12.

 

Jika dituangkan dalam bentuk fisik tiga dimensi, bentuk kepala mereka mirip seperti ras Grey, agak lonjong ke atas. Warna tubuh mereka dominan berwarna biru tua. Sesosok Arcturian pernah memberikan bantuan kepadaku saat aku membutuhkan wawasan ilmu kesehatan medis untuk mengobati seseorang di laboratorium mentalku.

 

6. Alpha-Draconian

 

Satu-satunya sosok Alpha-Draconian yang pernah kutemui adalah saat aku mengejar probe yang berkalikali kulihat. Sama sekali tak pernah kusangka bahwa probe yang seringkali tampak di daerah tempat tinggalku berasal dari ras Alpha Draconian yang berada di satu pegunungan di Venezuela.

 

Hanya mukanya saja yang tampak jelas di visualku. Kulitnya bersisik seperti sisik kadal, warnanya merah menyala terang. Sengaja tak kucari tahu siapa namanya agar aku tak terkoneksi dengannya. Perasaanku benar-benar tidak nyaman saat berhadapan secara langsung dengannya.

 

Mungkin bisa dikatakan, pengalaman yang membuatku paling takut ketika melakukan astral travelling selama ini adalah momen di mana aku bertemu dengan sosok Alpha-Draconian tersebut. Konon Alpha-Draconian adalah leluhur dari ras Reptilian. Karena memang secara fisik kedua ras ini memiliki beberapa kemiripan.

 

Crop Circle Sleman

 

Masyarakat Indonesia sempat dibuat heboh dengan kemunculan sebuah crop circle di area pesawahan Desa Jogotirto, Sleman, Yogyakarta. Crop circle tersebut muncul tepatnya pada tanggal 23 Januari 2011. Sebuah pola dominan berbentuk lingkaran berdiameter puluhan meter tersebut langsung menyedot perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia. Para warga sekitar meyakini bahwa pola tersebut muncul hanya dalam semalam. Karena di hari sebelumnya, mereka belum melihat kemunculan dari pola raksasa tersebut.

 

Turun pihak-pihak berwenang dari pemerintah untuk meneliti dan menyelidiki crop circle tersebut. Kesimpulan akhir yang mereka ambil terkesan terburu-buru dan menyatakan bahwa crop circle tersebut dibuat oleh manusia. Tentu saja pernyataan itu dianggap mengecewakan beberapa pihak yang merasa argumen yang telah dikeluarkan pihak pemerintah terasa ganjil.

 

Aku sendiri pernah melihat sebuah video dokumenter sekumpulan orang-orang yang mencoba untuk membuat crop circle. Hasilnya sangat jauh dari bentuk crop circle yang kuyakini memang bukan buatan manusia. Termasuk dengan crop circle yang terdapat di Sleman, Yogyakarta ini.

 

Setelah berselang 12 tahun dari waktu kejadian kemunculan crop circle Sleman, aku pun bertekad untuk menguak apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana crop circle tersebut terbentuk dengan melakukan perjalanan waktu ke masa lalu secara astral.

 

Kali ini yang kuajak untuk menemani penelusuranku adalah Krieva dan Kavatru. Kami bertemu di Rhamalla dan meminta akses untuk menuju ke waktu kejadian setelah melihat cuplikan apa yang terjadi pada saat itu. Portal ruang-waktu pun muncul untuk kami lewati. Hingga kami pun tiba di waktu kejadian dan tempat di mana crop circle muncul.

 

Kami melihat area sekitar yang gelap karena malam telah tiba. Tak lama muncul 4 benda terbang bercahaya yang melayang-layang di area pesawahan. Dalam hitungan detik, keempat benda terbang itu membentuk pola crop circle. Tanpa pikir panjang, aku pun mendekati benda-benda terbang itu untuk mencoba menangkapnya.

 

Merasa terancam, keempat benda terbang bergerak dengan sangat cepat meninggalkan area tempat kami berada. Aku bisa mengejar mereka tanpa kesulitan hingga mereka pun berhenti. Kami berada di sekitar orbit Bumi. Dengan kata lain kami tengah berada di luar angkasa. Memang benar ternyata, kecepatan UFO ini tak main-main. Hanya dalam hitungan sekian detik, mereka bisa berpindah dengan jarak ribuan kilometer.

 

Kukeluarkan senjata yang pernah kugunakan juga saat mengunjungi Antarktika. Senjata ini bisa diubah ke dalam bentuk apa saja sesuai keinginanku. Kali ini aku mengubahnya menjadi sejenis jaring ukuran nano yang bisa menjerat keempat benda terbang itu sekaligus.

 

Setelah berhasil menjerat semuanya, aku membawanya ke Kendan untuk kuteliti. Mengejutkannya, rupanya benda-benda terbang itu memiliki awak di dalamnya. Kulihat sosok-sosok Tall Grey alien keluar dan menatapku dengan tatapan tidak suka.

 

“Jadi kalian yang membuat crop circle itu?” tanyaku sambil menggertak. Namun mereka tak merespon sama sekali.

 

“Apa tujuan kalian membuat itu?”

 

Mereka masih terdiam, enggan menjawab.

 

“Apa arti dari pola crop circle yang kalian buat?”

 

Lagi-lagi, mereka tak bergeming. Seolah mereka diperintah untuk tak membocorkan informasi apa pun kepada selain dari pihak mereka.

 

Merasa tak ada gunanya menahan mereka lebih lama, kulepaskan saja mereka. Krieva membukakan portal yang bisa membawa mereka kembali ke tempat semula. Jujur saja aku merasa kesal diperlakukan seperti itu oleh para Tall Grey itu. Tapi apa boleh buat. Jika aku memaksa mereka untuk angkat bicara, maka aku akan berada di posisi yang salah.

 

Tall Grey sendiri merupakan ras alien yang sebetulnya masih satu jenis dengan Grey alien. Hanya saja mereka memiliki tubuh yang tinggi dibandingkan dengan Grey alien biasa. Kemunculan sosok-sosok mereka di Bumi sudah menjadi sesuatu yang sering terjadi. Bahkan, beberapa video penampakan mereka tersebar di berbagai media di internet.

 

Untuk mendapat informasi mengenai crop circle, akhirnya aku bertanya pada Kavatru. Kurasa ia pun sudah menyiapkan dirinya untuk memberikan keterangan terkait crop circle Sleman. Agar informasi yang kudapat dari Kavatru tak terhambat, maka kupekuat koneksiku dengannya beberapa saat.

 

“Oke, langsung saja. Jadi sebenarnya apa maksud mereka membuat crop circle seperti itu?” Kuajukan pertanyaan pertamaku pada Kavatru.

 

“Itu tak ubahnya seperti stempel di kehidupan manusia Bumi. Hanya saja dibuat dengan frekuensi tertentu untuk membentuk pola tertentu,” jawabnya.

 

Aku bisa merasakan getaran frekuensinya saat mereka membuat crop circle. Pesawat-pesawat mereka mengeluarkan gelombang frekuensi yang mampu membuat tanaman di pesawahan membentuk pola.

 

“Apakah setiap crop circle dibuat oleh Grey alien?”

 

“Tentu saja tidak. Setiap ras alien memiliki karakteristik pola yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Grey alien seringkali menggunakan geometri lingkaran sebagai pola. Namun ada juga ras lain yang memiliki kesamaan.”

 

Saat aku ingin tahu bagaimana cara mereka membedakan pembuatnya, Kavatru memberikanku gambaran visual OR Code. Aku pun bisa memahami maksudnya dengan baik. Meskipun antara satu kode dan kode lainnya terlihat mirip atau sama, tetap saja ada bagian yang membedakannya. Dan setiap kode itu menyimpan data dan informasi tertentu. Jadi bisa kusimpulkan, crop circle dan GR Code memiliki fungsi yang sama.

 

“Lantas apa arti dari crop circle yang ada di Sleman? Bisakah Anda? mengartikannya?”

 

“Dua lingkaran yang paling luar dari pola ini menjadi kode kunci bahwa simbol ini dibuat oleh mereka. Selanjutnya simbol itu pun menjadi arti bahwa daerah tempat munculnya crop circle telah menjadi hak kawasan mereka untuk tujuan-tujuan tertentu. Seperti halnya untuk melakukan penelitian.”

 

“Dengan adanya simbol tersebut, ras yang sama dengan mereka memiliki hak untuk melakukan aktivitasnya di daerah tersebut. Sementara di sisi lain, ras alien yang bukan dari ras mereka tidak diizinkan untuk memasuki kawasan tersebut, terlebih untuk mengacaukan aktivitas yang akan mereka lakukan di sana.”

 

“Simbol tersebut berlaku untuk area radius sekitar saja. Besaran radiusnya tergantung dari seberapa besar ukuran crop circle dibuat. Dan biasanya memiliki batas waktu tertentu. Semuanya informasi lengkap sudah termuat dalam simbol tersebut.”

 

Untuk kesekian kalinya, aku terkesima dengan peradaban entitas extraterrestrial yang begitu modern, canggih dan mutakhir. Mengalahkan peradaban manusia Bumi yang belum seberapa jika dibandingkan dengan teknologi yang mereka punya.

 

Dengan mengenal berbagai ras bangsa alien, aku semakin tertantang untuk bisa juga meniru hal-hal positif yang mereka miliki. Tentunya bukan hanya sekadar teknologi, tapi juga dari segi spiritual yang tak kalah pentingnya. Dengan menyeimbangkan antara teknologi dan spiritual, kurasa sebuah peradaban akan berada pada puncak kejayaannya.

 

Aku sangat yakin, di bagian lain dari alam semesta ini, masih terdapat banyak sekali jenis atau ras makhluk luar angkasa yang mungkin belum satu pun dari kita yang mengenalnya. Semakin luas kujelajahi alam semesta, semakin kusadari bahwa diri ini bukanlah apa-apa. Diri ini bukanlah siapa-siapa. Dan semakin bertambah kekagumanku pada Sang Maha Pencipta.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!