Panggonan Wingit: TAMAN SARI MASIH ANGKER
Konon, utusan Ratu Kidul dari kerajaan gaib Pantai Selatan masih kerap mengunjungi tempat ini. Dikisahkan, banyak penduduk sekitar yang sempat menyaksikan peristiwa aneh ini, terutama menjelang Maghrib dan sebelum Subuh…
Seperti diceritakan, Raja-raja Mataram memiliki hubungan asmara dengan penguasa gaib Pantai Selatan, Ratu Kidul. Hal ini dimulai sejak Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram yang beribu kota di Kotagede. Sang Raja bahkan mempunya tempat khusus untuk rendevouz atau bertemu dengan kekasihnya, raja siluman Laut Selatan yang bernama Ratu Kidul itu di Cepuri, Parangkusuno, Bantul. Sultan Agung selaku penerus Panembahan Senopati juga punya tempat bermesraan dengan Ratu Kidul yang terletak di kawasan Segarayasa. Konon, di tempat keramat inilah sang Raja memadu cinta dengan kekasih gaibnya itu.
Sementara, para raja trah Paku Buwono di Kasunanan Surakarta juga punya tempat khusus untuk bertemu dengan Ratu Kidul, yakni di Panggung Sanggabuwana di Kraton Surakarta.
Sultan Hamengku Buwono selaku penerus Raja Kasultanan Yogyakarta yang karena sama-sama pewaris kerajaan Mataram, maka disebutkan tentu saja juga merupakan kekasih dari raja para siluman di Pantai Selatan. Dia juga mempunyai tempat khusus untuk bertemu dengan Ratu Kidul yaitu di Taman Sari.
Taman Sari ini merupakan taman indah yang terletak 2 Km di sebelah selatan Keraton Yogyakarta. Selain mempunyai kolam-kolam yang indah dengan pot-pot besarnya, juga mempunyai ruang bawah tanah yang bernama Sumur Gumuling. Tempat ini dilengkapi juga areal khusus untuk sholat dan semedi.
“Di tempat ini Sultan juga sering bertemu dengan Ratu Kidul. Tidak hanya sekedar bermesraan seperti dua kekasih yang dimabuk asmara, namun juga berdiskusi tentang hakekat hidup, soal kenegaraan dan juga filsafat,” ungkap Suhadi, 68 tahun, salah seorang penjaga Taman Sari saat dihubungi penulis baru-baru ini.
Sumur Gumuling yang bentuknya mirip lorong benteng di bawah tanah. Karena kekeramatannya, maka tempat ini sampai saat ini masih terkesan punya aura tersendiri. Di sana-sini masih terdapat sesaji yang tampaknya sengaja dipasang oleh para pengunjung yang meyakini bahwa tempat ini masih menyimpan kekuatan gaib.
Di dekat bangunan yang dulunya mer pakan tempat semedi dan sholat Sultan Hamengku Buwono ada jalan berupa lorong panjang. Konon katanya lorong ini mer pakan jalan tembus untuk bisa sampai Pantai Selatan. samudera Indonesia.
Diceritakan, dulu Sultan kalau ingin ke Pantai Selatan tidak melewati jalan umun namun lewat lorong panjang yang bernama Sumur Gumuling ini. Kendati demikian sekarang ini jangan coba-coba melewati Sumur Gumuling dengan maksud ingin sampai ke Pantai Selatan, karena jalan tembus menuju ke sana sekarang telah ditutup.
Menurut sebuah catatan yang diyakini cukup otentik, jalan rahasia itu mengalami kerusakan berat saat terjadinya gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tahu 1889. Akibat runtuh, maka jalan bawah tanah menuju Pantai Selatan itu tertutup dengan sendirinya.
Taman Sari sekarang ini lebih dikenal sebagai tempat yang banyak dikunjungi oleh para wisawatan yang datang ke Yogyakarta. Tempat yang dulu merupakan tempat pemandian para keluarga raja Kasultanan Yogyakarta ini memang masih menyisakan keindahan dan masih bisa menyihir para wisatawan yang datang ke tempat itu untuk mengagumi keindahannya.
Padahal dulunya, saat masih menjadi tempat pemandian dan peristirahatan keluarga keraton, Taman Sari merupakan tempat yang tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalamnya. Bisa dibayangkan, tempat itu diberlakukan suatu penjagaan yang sangat ketat di tempat ini.
“Tidak hanya orang biasa atau para kawula, para pangeran atau putera raja saja tidak bisa masuk secara leluasa. Misalnya saja ada tempat-tempat khusus yang tidak boleh. Apalagi di Sumur Gumuling merupakan tempat Sultan Hamengki bersemedi. Maka hanya Sultan dan orang yang memang diperbolehkan saja yang bisa masuk ke dalam.
Walaupun sekarang tempat ini dibuka untuk warga masyarakat yang ingin melihatnya, namun jangan semberono di tempat itu, sebab konon bisa mendatangkan tulah.
“Pernah ada seorang siswa SMA di Madiun yang kesurupan, karena siswa itu ngomong cabul,” cerita Mbah Hadi yang menemani mengelilingi bangunan bersejarah itu.
Karena kejadian aneh sering terjadi, maka Mbah Hadi selaku petugas berpesan agar pantangan tersebut diperhatikan. Kalau nekad, maka tanggung sendiri akibatnya. Seperti rombongan para prajurit kraton sedang masuk atau keluar dari tempat yang dulunya merupakan jalan rahasia tersebut.
“Mereka itu adalah para utusannya Ratu Kidul yang ingin melihat keberadaan tempat ini,” tambah Mbah Hadi.
Selain rombongan para prajurit, utusan Ratu Kidul juga sering datang dalam bentuk rombongan para dayang. “Bila ketemu rombongan itu biasanya kami hanya berdiam, sambil bilang kalau kita masih kawula Kasultanan Yogyakarta, dan memang biasanya mereka tidak mengganggu,” cerita Yanto, warga Nagan, Yogyakarta, yang mengaku pernah menyaksikan kejadian gaib tersebut.
Karena dulu tempat ini bukan tempat sembarangan, maka para wisawatan yang mengambil foto di kawasan ini juga disarankan untuk terlebih dahulu meminta izin kepada para petugas yang, sehingga jangan asal foto saja, sebab bisa mendatangkan tulah.
Kasus ini juga pernah terjadi beberapa kali. Misalnya saja seperti yang menimpa salah seorang fotografer dari Jakarta yang memotret sejumlah model dengan latar belakang beberapa sudut tempat di Taman Sari. Karena merasa telah menjadi fotografer handal, sang fotografer langsung jepra tjepret tan terlebih dahulu. Lalu, apa yang terjadi. Ternyata foto-fotonya tidak ada yang jadi walau selembar pun.
“Baru setelah disarankan untuk konsultasi dengan para tokoh spiritual, dan disarankan untuk meminta izin atau nyuwun sewu, maka setelah itu diadakan pemotretan ulang, ternyata hasilnya mulus, tidak terjadi kecelakaan lagi,” kisah Mbah Hadi.
Taman Sari dibangun sekitar tahun 1759, seusai pembangunan Keraton Yogyakarta selesai. Untuk pembanguaan taman sari ini, Sultan Hamengku Buwono memanfaatkan sejumlah ahli bengunar dari Portugis. Sementara untuk pemimpin pembangunan diserahkan kepada Bupati Madiun ketika itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️.

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!