Panggonan Wingit: JEMBATAN WAY BUNUT MARKAS LELEMBUT
DARI LOKASI JEMBATAN INI. ADA SESOSOK KUNTILANAK, ATAU MENDENGAR SUARA-SUARA MISTERIUS. JADI TAK HERAN JIKA JEMBATAN ITU DISEBUT SEBAGAI MARKASNYA SILUMAN…
JEMBATAN Way Bunut, terletak di Desa Banjaran, Banjarsari 29, Metro Utara, Lampung. Menurut cerita masyarakat setempat, para lelembut penghuni jembatan ini, sangat senang menampakkan dirinya usai adzan Maghrib berkumandang. Sampai malam larut para lelembut itu gentayangan dalam wujud seperti kuntilanak, anak kecil berkepala plontos, genderuwo, banaspati atau binatang. Misalnya anjing dan kucing hitam.
Seperti yang dituturkan Rahmad Safi’i, 17 tahun, siswa SMKN 2 Metro, yang tinggal 300 meter dari jembatan tersebut. Suatu ketika, saat dia hendak pulang sehabis nonton pasar malam di lapangan Hadimulyo 22 Metro, peristiwa yang sangat aneh pun dialaminya. Peristiwa tersebut terjadi sekitar Mei 2006 silam.
Malam itu, semula, dia enggan melewati jembatan Way Bunut, karena banyak tetangganya yang pernah mengatakan bahwa jembatan itu dihuni oleh para lelembut. Namun karena ingin memotong jalan, maka, cerita itu coba ditepiskannya. Rahmad tetap pulang dengan melewati jembatan itu.
Selang beberapa menit kemudian, sebelum motornya melaju lebih dekat dengan ruas jembatan, dia dikejutkan dengan kemunculan seorang wanita berpakaian serba putih. Perempuan itu duduk persis di tengah-tengah palang jembatan.
“Siapa yang malam-malam begini duduk di tengah palang jembatan?” Pikir Rahmat saat itu. Jantungnya pun langsung berdegup cepat.
Belum sempat dia berpikir panjang, tiba-tiba motornya ngadat. Ya, mesin motor mogok tanpa sebab. Karuan, seketika pandangan matanya mengarah kepada sosok wanita misterius itu. Karena rasa ketakutan yang luar biasa, ditambah motornya yang tak dapat melaju sama sekali, Rahmad berniat minta pertolongan. Tetapi seketika itu pula mulutnya bagaikan terkunci.
Masih untung, di tengah kepanikan tersebut di dalam hati dia masih dapat membaca ayatayat suci Al-Qur’an yang dihapalnya. Akhirnya, ia dapat menghidupkan kembali mesin sepeda motornya, dan langsung tancap gas meninggalkan jembatan tersebut menuju ke rumahnya.
“Sewaktu saya lewat di depannya, tercium bau harum semerbak mirip bunga kenanga. Anehnya, perempuan berbaju putih itu bisa terbang. Mungkin dia makhluk yang disebut kuntilanak,” cerita Rahmat lebih jauh.
Selain Rahmat, Yayuk, 30 tahun, juga mengaku pernah mengalami kejadian menyeramkan di jembatan itu. Suatu malam, ketika ditinggal sahalat Isya oleh ibunya, dia merasa didatangi oleh seseorang yang menyerupai wujud kakeknya. Si kakek misterius ini kemudian mengajaknya memancing ikan di aliran sungai di bawah jembatan Way Bunut.
Bagaikan terhipnotis, Yayuk menuruti saja ajakan sang kakek. Anehnya, ketika meninggalkan ruangan rumahnya, ia bagaikan berjalan mengambang dan tak diketahui oleh keluarganya. Yayuk merasa memasuki suatu rumah yang kosong dan gelap. Untunglah, tak terjadi suatu apapun padanya.
Tapi tak urung, kepergian Yayuk itu memunculkan kegemparan. Pasalnya, keluarga Yayuk merasa yakin kalau anaknya telah hilang. Pencarianpun dikerahkan oleh pihak keluarga dan masyarakat setempat di bawah petunjuk orang pintar. Akhirnya, Yayuk pun dapat diketemukan di bawah jembatan Way Bunut. Tapi ini terjadi setelah dia disekap di selama 2 hari 2 malam di alam silmuan.
“Ketika diketemukan, saya tak dapat berbicara sama sekali. Seperti orang linglung!” Cerita Yayuk. Anehnya, setelah tubuhnya dikencingi oleh neneknya, Yayuk baru sadarkan diri.
Ada lagi cerita menyeramkan dari tempat itu yang dialami oleh Bayu Irawan dan kawankawannya yang sedang bermain sepeda. Saat itu, ketika Bayu dan kawan-kawannya melintasi jembatan itu, ban sepeda mereka tiba-tiba tak bisa berputar seolah ada semacam tali jala gaib yang mengikatnya.
Mendapatkan keanehan semacam ini, karuan saja membuat bocah-bocah itu menangis. Mungkin karena kasihan, akhirnya tali gaib tersebut dilepaskan oleh siluman penunggu jembatan sehingga roda sepeda mereka dapat berjalan kembali.
Bandono dan Gatot, dua orang warga setempat juga mengaku pernah mengalami kejadian aneh yang nyaris membuat mereka mati ketakutan. Siang itu, mereka sedang asyik-asyiknya memancing ikan di aliran sungai tak jauh dari jembatan. Dia membawa tembakau untuk perbekalan merokok. Ketika akan mengambil tembakaunya, tiba-tiba kakinya terasa dijegal oleh dua sosok kaki misterius. Karuan saja dia berteriak dan mengajak Gatot untuk segera lari.
“Saya sempat melihat dua pasang kaki itu. Hih, besar dan berbulu lebat,” kenang Bandone dengan mimik menegang.
Sukriman, 50 tahun, warga Nunggal Rejo, Punggur, Lampung Tengah, juga telah mengalami peristiwa gaib yang tak kalah menegangkan. la mengisahkan, saat dia bersepeda sehabis mengunjungi saudaranya desa Purwodadi Bedeng 20, Tirmujo mendek jembatan itu, tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara orang sedang berbincang-bincang yang tak jelas apa maknanya. Menurut perasaannya, orang-orang itu seperti sedang berbincang-bincang di tengah titian jembatan Way Bunut. “Aneh, ada suara, tapi tak ada orang,” pikirnya.
Karena nyalinya besar,
cukup lama Sukriman memperhatikan jembatan itu. Akhirnya, dalam sekejap, mereka yang tengah berbincang pun maujud dan bertanya, “Pak tua. Apakah Bapak mendengar perbincangan kami?” Tanya salah seorang dari mereka.
“Ya!” Jawab Sukriman dengan menahan rasa takut.
“Pak tua, sebenarnya kami tidak pernah mengganggu siapa pun yang melintas di jembatan ini. Asalkan mereka tidak berbuat halhal yang tidak senonoh dan mengotori tempat kami. Kalau kami mengerjai mereka, sebetulnya kami hanya bercanda dan kalaupun kami muncul itu sebagai tanda keberadaan kami di jembatan ini.”
Sukriman hanya mengangguk dan segera permisi pulang. “Saya melihat wajah orang-orang itu semuanya menyeramkan. Pokoknya, sulit saya gambarkan,” kenangnya.
Dulu, sebelum jembatan ini dibangun oleh Pemda setempat pada 2002 silam, tepatnya pada tahun 1989 ketika jembatan masih sangat sederhana, pernah terjadi seorang perempuan muda hanyut di aliran sungai yang sedang pasang karena musim hujan. Mayat si wanita ditemukan warga tak jauh dari lokasi kejadian. Konon, arwah perempuan tersebut menjadi salah satu penghuni jembatan Way Bunut yang sering menampakkan dirinya sebagai sosok kuntilanak.
Makanya, jika Anda tak ingin diganggu olet para lelembut jembatan Way Bunut, disarankar agar janganlah berbuat hal-hal yang tidak senonoh di tempat itu. Atau kapan dan di man saja kita berada, layaknya kita mengingat Allat SWT. Maksudnya agar kita dapat terhindar dar terlindung dari hal-hal yang tak diinginkan.
Lakukanlah dzikir dalam hati maupun lisan. Karena kehidupan dari dua alam baik yang nyata maupun yang gaib, semestinya saling beriringan dan sama-sama berjalan sesuai dengan kodratnya masing-masing. Wallahu a’lam bissawab. ©️.

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!