Ngaji Sufi: SALMAN AL-FARISI DAN IMAM AZ-ZUHRI

0
29

Ngaji Sufi: SALMAN AL-FARISI DAN IMAM AZ-ZUHRI

KARENA TINGGINYA KEDUDUKAN SALMAN DI SISI NABI SAW, MAKA PADA SUATU HARI NABI MUHAMMAD SAW MENEGASKAN BAHWA SALMAN AL FARISI TERMASUK KELUARGANYA (AHLULBAIT), DEMIKIAN JUGA KAUM MUHAJIRIN DAN ANSHAR MENYATAKAN HAL YANG SERUPA…

 

SALMAN Al Farisi adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, yang menurut suatu riwayat berasal dari negeri Dihgan, sebuah desa di Persia (Iran) di wilayah Jaiy (Jaiyan), dekat Isfahan, suatu tempat yang kini heboh karena keberadaan reaktor nuklirnya.

 

Sementara itu sumber lain menyebutkan bahwa dia berasal dari sekitar Ramhurmuz. Nama aslinya adalah Mahbeh (Mayeh). Ketika masih kecil dia sudah tertarik kepada agama Kristen. Karena itulah dia kemudian meninggalkan rumah kedua orang tuanya untuk mengikuti seorang rahib Kristen. Sebelum itu dia juga beragama Majusi.

 

Setelah masuk agama Kristen, dalam perjalanannya menuju Syria (Suriah), dia mengikuti dan belajar pada beberapa orang guru. Dari Syria dia meneruskan perjalanannya ke Wadi Al Qura di Arab Tengah, dalam rangka mencari seorang Nabi yang diberitakan telah memperbaiki agama Nabi Ibrahim, dan kedatangannya telah diramalkan kepadanya oleh gurunya yang terakhir pada waktu menjelang akhir hayatnya.

 

Dalam perjalanannya mengarungi padang pasir, orang yang membimbingnya sebagai penunjuk jalan berkhianat dan kemudian menjualnya sebagai budak kepada salah seorang Yahudi.

 

Akan tetapi Salman masih mempunyai kesempatan untuk pergi ke Yastrib, dan kebetulan kedatangannya hampir bersamaan dengan waktu hijrah Nabi Muhammad SAW. Dia kemudian masuk Islam, dan dapat menebus kemerdekaannya berkat bantuan ajaib dari Nabi Muhammad SAW untuk mengumpulkan sejumlah uang tebusan yang harus dia setorkan kepada majikan Salman.

 

Kedudukan Salman pada Nabi Muhammad SAW dan kedudukan Salman pada Islam sudah banyak diceritakan orang. Menurut Ibnu Hajar dalam kitab Al Asabah fi Tamjiziz Shohabat, Salman Abu Abdilla Al Farisi itu acap kali dinamakan Salman Khair dan Salman Anak Islam. Banyak yang meriwayatkan, di antaranya Anas bin Malik, bahwa Salman, apabila ditanyakan orang siapa namanya, dia menjawab, “Saya Salman bin Islam, dari anak Adam!”

 

Karena tingginya kedudukan Salman di sisi Nabi SAW, maka pada suatu hari Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa Salman Al Farisi termasuk keluarganya (ahlulbait), demikian juga kaum muhajirin dan anshar menyatakan hal yang serupa.

 

Di kalangan ahli tasawuf, Salman Al Farisi dikenal sebagai salah seorang sahabat yang suka hidup keras (menderita) dan zuhud. Sebagaimana seorang sahabat yang bernama Ma’mar pernah menceritakan, bahwa pada suatu hari ada sekumpulan orang menghadapnya, dan didapatinya Salman sedang menganyam tikar.

 

Ketika ditanyakan mengapa dia berbuat seperti itu, padahal di sisinya sudah melimpah ruah rezeki sebagai seorang penguasa Mada’in, Salman dengan suara kalem menjawab, “Saya Ingin makan dari tangan saya sendiri.

 

Gajinya sebagai penguasa Mada’in sedirham pun tidak pernah diterimanya dan gaji tersebut malahan dia sedekahkan kepada orang-orang yang berhak menerima dan membutuhkannya.

 

Pakaian yang dia miliki pun hanya dua potong saja. Untuk makan sehari-hari, Salman selalu bekerja menganyam daun kurma. Para pelayannya diberi keringanan pekerjaan, sehingga pernah tangannya sendiri mengaduk tepung di rumahnya.

 

Dalam riwayat lain diceritakan pula, bahwa Abu Nu’aim pernah meriwayatkan bahwasanya Harits Ibnu Umar berkata, “Waktu aku pergi ke kota Mada’in aku dapatkan seorang yang berpakaian kumal yang sedang membawa kulit merah. Orang tersebut menoleh di sampingku, siapakah gerangan orang tersebut?

 

Orang di sampingku menjawab bahwasanya orang tersebut adalah Salman Al Farisi. Kemudian ofang tersebut masuk ke dalam rumahnya dan memakai pakaian putih. Setelah itu dia kembali berjabat tangan dengan aku sambil menanyakan sesuatu dan katanya, “Sebelumnya aku belum mengenalmu dan kamu pun demikian, namun rohku mengenalmu ketika aku melihatmu, bukankah kamu ini adalah Harist bin Umar?”

 

Aku menjawab: “Benar aku adalah Harist bin Umar? Salman kemudian berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Roh itu bagaikan tentara yang berkelompok, bila telah berkenalan maka dia akan bersatu jika tidak saling mengenal dia akan berselisih.”

 

Selain itu Salman bahkan dikatakan termasuk ahl as Suffah (penganut tasawuf) dan pendiri tasawuf yang dikaruniai ilmu laduni (ilmu yang dianugrahi oleh Allah SWT kepada orang-orang tertentu secara langsung, tanpa melalui proses belajar mengajar).

 

Dikatakan juga bahwa dia adalah orang yang pertama yang melontarkan ide tentang khilafah (wakil guru sufi) dan Nur Muhammad. Dia melontarkan pemikirannhya itu kepada Sa’sa’ah bin Suhan yang kemudian menegaskan bahwa khilafah yang pertama adalah Muhammad SAW, lalu Ali.

 

Dikatakan bahwa ketika turun ayat yang berbunyi: “Dan sesungguhnya jahanam itu benar-benar tempat yang diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syetan) semuanya”. (Qs. Al Hijr 43), maka Salman berteriak sambil meletakkan tangannya pada kepala, seraya lari keluar selama 3 hari. Kejadian ini oleh ahli tasawuf ditafsirkan sebagai keadaan sedang mabuk dan fana (tidak sadar karena khusyu”), sehingga tidak mendengar apapun dan hanya melihat diri Tuhan sendiri.

 

Salman Al Farisi adalah salah seorang tokoh sufi yang juga dikenal sebagai Waliyullah. Kekeramatannya sudah banyak yang dikenal masyarakat. Di antaranya adalah sebagaimana yang disebut dalam kitab, Al Hadaigul Wardiah fi Ajlait Tharigat Nagsabandiyah.

 

Salah satu bagian dalam kitab tersebut menyebutkan bahwasanya Salman Ai Farisi pernah berjalan bersama seorang tamunya di kota Mada’in. Tiba-tiba dia melihat seekor kijang lewat dan beberapa ekor burung melayang di udara. Pada waktu itu, Salman ingin menjamu tamunya. Kemudian dia pun berkata, “Hai burung dan kijang, hendaknya kalian datang kepadaku, karena aku ingin menjamu tamuku ini.”

 

Burung-burung dan kijang tersebut segera mendatangi Salman sehingga tamu itu takjub melihat kejadian itu seraya berkata, “Subhanallah!” Salman pun berkata, “Apakah kamu heran dengan kejadian ini, pernahkah kamu melihat seorang yang taat kepada Allah akan dilanggar perintahnya oleh sesuatu.”

 

Demikianlah sekelumit sejarah tokoh tasawuf dari kalangan sahabat Nabi yang bernama Salman Al Farisi. Beliau wafat pada tahun 50 H. Beliau termasuk orang yang sangat dimuliakan. Sebagaimana Abu Buraidah yang pernah mendengar dari ayahnya, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Tuhanku menyuruh aku mencintai empat orang yang dicintainya, yaitu Ali bin Abi Thalib, Abu Dzar, Migdad dan Salman.” (Diriwayatkan dari suraber terpilih). Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

 

IMAM AZ-ZUHRI: GURU PARA AHLI HADITS

 

IMAM AZ-ZUHRI ADALAH ORANG PERTAMA YANG MEMBUKUKAN HADITS. LANGKAHNYA DIIKUTI PAKAR-PAKAR HADITS SESUDAHNYA SEHINGGA LAHIRLAH KITAB-KITAB HADITS MU’TABAR…

 

Hisyam bin Abdul Malik, Khalifah Kesepuluh Dautat Umayyah, ingin menguji seberapa kuat hapalan Imam az-Zuhri, seorang ahli hadits di masanya. Sang Khalifah ingin az-Zuhri mendiktekan hadits kepada anaknya dengan dibantu seorang juru tulis tanpa melihat catatan. Dengan lancarnya Imam az-Zuhri mendiktekan empat ratus hadits Rasulullah SAW.

 

Beberapa bulan kemudian, Khalifah Hisyam kembali memanggil Imam az-Zuhri. Kepadanya Khalifah berpura-pura menyatakan kekecewaannya lantaran hilangnya catatan empat ratus hadits yang beberapa waktu lalu didiktekan sang Imam. Menanggapi keluhan tersebut, Imam az-Zuhri menjawab, “Anda tidak usah khawatir, saya masih cukup segar menghafalnya. Yang penting siapkan saja juru tulis untuk saya diktekan lagi!”

 

Setelah segalanya siap, Imam az-Zuhri mulai mendiktekan empat ratus hadits yang kata sang Khalifah hilang. Si juru tulis mencatatnya dengan . cermat setiap kata yang keluar dari lisan sang Imam. Setelah selesai, diserahkanlah catatan itu kepada Khalifah Hisyam. Khalifah mengecek dan mengkonfrontasikan dokumen baru itu dengan catatan lamanya. Ternyata hasilnya luar biasa. Tak ada satu kata pun yang berbeda antara catatan yang lama dan yang baru. Kedua catatan yang berisi empat ratus hadits itu persis sama!

 

Imam az-Zuhri adalah orang pertama yang membukukan hadits. Langkahnya diikuti pakar-pakar hadits sesudahnya sehingga lahirlah kitab-kitab hadits mu’tabar. Di antaranya, al-Muwaththa’ susunan Imam Malik, Shahih Bukhary oleh Imam Bukhary, Shahih Muslim oleh Imam Muslim, dan kitab-kitab hadits lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

 

Banyak hal yang bisa kita teladani dari sosok perawi hadits ini. Di antaranya, ketajaman otaknya dan kekuatan hapalannya yang tak tertandingi. Dengan kekuatan hapalan yang luar biasa itu, Imam az-Zuhri berhasil menghafal Al-Qur’an hanya dalam waktu delapan puluh satu hari, sungguh luar biasa! Selain itu, Imam az-Zuhri merapakan sosok pengabdi hadits sejati. la mempunyai kumpulan hadits yang jumlahnya mencapai dua ribu lebih. la juga mengkader murid-muridnya dengan jalan mengajar, membiayai, dan memfasilitasi segala keperluan yang mereka butuhkan.

 

Pakar hadits yang bernama asli Muhammad bin Syihab az-Zuhri ini lahir pada 50 H pada periode akhir masa sahabat. Meski demikian ia sempat bertemu dengan beberapa sahabat ternama. Di antaranya mereka adalah Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Saha! bin . Saad. Mereka adalah ahli di bidang hadits. Di samping itwia juga masih mendapatkan rujukan lain dari para tabiin senior seperti Abu Idris al Khaulani, Salim bin Abdullah bin Umar, Said bin Musayyab, dan lainnya. Dan Imam az-Zuhri wafat pada 124 H.

 

Tapi sangat disayangkan, buah koleksi haditsnya hilang tak tentu rimba. Kita kehilangan perbendaharaan ilmu yang berharga melebihi emas dan perak. (Disarikan dari sumber terpilih). Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!