Ngaji: ARWAH KORBAN TSUNAMI ACEH YANG ENGGAN PERGI

0
3

Ngaji: ARWAH KORBAN TSUNAMI ACEH YANG ENGGAN PERGI

Kesurupan massal menimpa para siswi SMU Negeri 1 Susoh, Banda Aceh. Dalam kesurupan itu mereka berlarian sambil berteriak “air laut naik!” Benarkah mereka kerasukan arwah teman-teman mereka yang jadi korban tsunami..?

 

Musibah tsunami ternyata tidak hanya menyisakan kesedihan bagi rakyat Aceh. Lain dari itu, peristiwa mistis juga acap dialami oleh keluarga maupun kerabat korban yang ditinggalkan. Seperti peristiwa aneh bin ajaib yang menimpa puluhan siswi SMU Negeri 1 Susoh, serta tiga siswi SMU Harapan Persada di Desa Rawa Susoh, Aceh Barat.

 

Kesurupan massal tersebut terjadi saat para pelajar kedua sekolah menengah atas tersebut tengah mengikuti detik-detik hari peringatan setahun tsunami yang berlangsung di halaman sekolah pada Senin pagi, 26 Desember 2005 lalu. Mereka yang kesurupan itu akibat dirasuki arwah para korban tsunami.

 

Pagi itu, suasana di halaman sekolah tampak khidmat. Puluhan guru dan ribuan murid berbaris rapi dengan pakaian serba muslim. Mereka larut dalam doa dan air mata. Apalagi saat acara mengheningkan cipta, suasana terasa semakin mengharukan. Namun suasana hening pagi itu mendadak berubah menjadi kacau, bahkan menegangkan. Hal ini diawali ketika seorang siswi tiba-tiba saja jatuh terkulai di tanah. Dia tak sadarkan diri lagi. Tapi hal ini berlangsung hanya beberapa menit saja. Ketika dia sadar, ke-35 siswi lainnya malah membuat upacara pagi itu semakin panik dan kacau. Apa yang terjadi?

 

Mereka berlarian tak tentu arah sambil berteriak-teriak histeris. “Tolooong… air laut naik. Air laut naik!” Teriakan para siswi itu, membuat suasana panik jadi makin mencekam.

 

Pagi itu, tak ada air laut yang naik, Seperti terjadi setahun silam. Namun, ke-35 siswa itu terus menjerit-jerit sambil berteriak “air laut naik!”

 

Seketika upacara yang khidmat berubah kacau balau. Peristiwa ini akhirnya membuat sejumlah guru sadar bahwa ke-35 siswa tersebut telah kerasukan. Beberapa di antara mereka kemudian melakukan tindakan pengamanan untuk menyelamatkan mereka yang kerasukan arwah korban tsunami tersebut. Tapi upaya penyelamatan yang dilakukan oleh para guru ini rupanya tidak begitu memadai.

 

Ketika berusaha menenangkan para murid yang kerasukan, mereka rnalah tersungkur ke tanah karena tak kuat menahan tenaga para siswi yang kesurupan itu. Para siswi itu semakin beringas. Mereka terus berlari mengitari lapangan sambil menjerit dan menghempas-hempaskan tubuhnya ke tanah. Bahkan satu dari 35 siswi yang kesurupan itu ada yang mencoba melompat pagar, karena ketakutan melihat air laut yang naik ke daratan.

 

Untunglah, dalam suasana panik seperti itu ratusan siswa dan para guru segera melakukan ritual doa bersama dan pembacaan Surah Yasin. Maksudnya untuk mengusir arwah korban tsunami yang merasuki jiwa para siswi itu.

 

Setelah tiga puluh menit ritual digelar, Alhamdulillah keadaan pun berangsur pulih. Ke-35 siswi yang kesurupan tadi akhirnya sadar setelah mereka masing-masing diberi segelas air putih yang telah diritual dengan doa dan Ayat Qursy.

 

“Untunglah mereka segera sadar. Dan kegiatan belajar mengajar hari itu terpaksa kami hentikan,” ujar Drs. Wardana, Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Suseh.

 

Lebih lanjut, Wardana menjelaskan, sebenarnya peristiwa serupa juga pernah terjadi. Waktu itu, saat upacara bendera seorang siswi kelas 2 bernama Ayu Safira, tiba-tiba terjatuh dalam barisan. Tubuhnya sempat kejang-kejang beberapa saat. Setelah itu dia pun pingsan dan tak sadarkan diri. Awalnya, para guru menduga kalau Ayu jatuh karena tubuhnya lemas akibat belum sarapan. Tapi ketika tubuh Ayu mendadak kejang-kejang dan mulutnya berbicara tak tentu, sejumlah siswi pun akhirnya ikut jatuh terkulai dan kemudian pingsan secara massal.

 

Kini Ayu telah tiada. Dia dan beberapa teman sekolahnya meninggal di Banda Aceh dalam peristiwa tsunami setahun yang lalu. Namun di kalangan murid-murid SMU Negeri 1 Suseh banyak yang meyakini kalau arwah teman-teman mereka itu masih berada di sekitar mereka. Itu sebabnya, mereka menduga kalau peristiwa kerasukan yang dialami oleh ke-35 siswi yang terjadi pada Senin pagi itu adalah karena arwah teman-teman mereka yang enggan pergi. Arwah-arwah itu masih ingin berhubungan dengan mereka sekalipun itu lewat jalan gaib. Benarkah demikian..? Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!