Layanan Kami: RUWAT AURA UNTUK BUANG SIAL
Pada tradisi ruwatan atau menghilangkan sukerto (kejelekan) dalam tradisi Jawa, merupakan salah satu cara manusia terhindar dari segala keburukan, ketidakbaikan, maupun ke angkara murka nafsu manusia. Tradisi peleburan atau pensucian dosa para leluhur yang dibawa ketika manusia lahir ke dunia sudah dikenal sejak zaman nenek moyang suku Jawa, sejak zaman dahulu kala. Bahkan sebelum masuknya agama di tanah Jawa. Tradisi yang dikenal dari kesukuan Jawa ini merupakan salah satu warisar yang hingga kini masih terus dilakukan. Tidak hanya suku Jawa yang mengenal tradisi ruwatan, suku bangsa lain juga mengenal upacara tradisi ini meski dengan cara berbeda dengan ruwatan yang ada di tanah Jawa.
“Tradisi ruwatan sarat dengan kesadaran diri,” terang Kyai Pamungkas, spiritualis yang menekuni dunia ruwat. Lebih lanjut spiritual sekaligus pengurus pusat salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia ini menjelaskan apa dan bagaimana sebuah ruwatan dilakukan.
Tradisi menghilangkan sengkolo menjadi dua bagian, dua bagian yaitu dimengerti dalam meleburkan sengkolo (kesialan) yaitu ruwatan dan sukerto. Keduanya merupakan satu bagian terpisahkan dari kesadaran diri kepada Sang Maha Pencipta.
Ruwatan, merupakan suatu bentuk upacara tradisi kesadaran diri akan Tuhan penguasa alam semesta raya. Kesadaran ini dalam falsafat Jawa dengan nama Eling Purwaning Dumadi, sadar akan Sang Maha Esa, sadar adanya Sang Hyang Tunggal serta akan Tuhan. Kehidupan manusia dengan kesalahan, musibah serta problem nafsu dan masalah hidup harus disadari oleh umat manusia.
Manusia telah memiliki kodrat yaitu dosa yang dibawa sejak lahir di dunia ini. Dosa asal menjadikan manusia mudah mendapat musibah, mudah mendapatkan kesialan serta bernasib buruk yang tiada habisnya, semua ini karena sengkolo.
Hal ini sering terjadi dengan banyaknya hukuman yang ditimbulkan dan alam karena sifat keserakahan manusia. Hukum alam tak bisa dihindari, karena ini merupakan kodrat dari Tuhan Alam akan memberikan hukum sebab akibat. Alam akan mencurahkan kekuatannya penuh menghukum manusia apabila manusia tak menyadari telah merusak harmonisasi antara alam dan manusia, serta manusia dan penciptanya.
Sedangkan sukerto yang berarti kekotoran atau dosa asal, dibagi menjadi dua bagian dalam ruwatan. Sukerto besar ditandai dengan kelahiran ontang-anting (anak pertama), sendang ngapit pancuran (tiga anak bungsu dan sulung perempuan), uger-uger lawang, kedano kedini, gotong mayit, pandawa (5 laki-laki), pandawi (5 perempuan), serta berbagai macam jenis kelahiran yang harus dilakukan ruwatan agar manusia terhindar dari sengkolo.
Sedangkan sukerto kecil ditandai dengan mudahnya manusia melakukan kesalahan, hidup salah, karakter buruk, sulit berbuat baik, serta mengalami sebel sial. Mereka yang sering mengalami nasib seperti ini harus dilakukan ruwatan agar manusia merasakan kedekatan dirinya dengan Tuhan. Merasa lebih baik, terbuka mata hatinya akan keesaan Tuhan setelah menjalani ruwatan. Selain untuk manusia, ruwatan juga bisa dilakukan terhadap tempat usaha, rumah, perkantoran maupun tempat-tempat lainya yang memiliki jalinan dengan kehidupan manusia. Setiap individu cukup sekali menjalani ruwatan.
Selain ditempuh dengan cara ruwatan, beberapa cara lain juga bisa dilakukan untuk menghilangkan sukerto, yaitu dengan empat cara, pertama membaca ayat-ayat suci, kedua mendirikan sembahyang, ketiga tapa broto, dan keempat upacara ritual. Keseluruhan empat cara ini pada intinya menjadikan manusia ingat akan Tuhannya, agar manusia senantiasa diberi kekuatan serta dijauhkan dari segala laranganNya.
Orang sukerto dimungkinkan akan mengalami garis hidup musibah terus tak lepas dari musibah, sehingga orang sukerto perlu menjalani salah satu dari empat cara agar terhindar dari kejelekan. Orang sukerto yang tdak diruwat berbeda dengan orang sukerto yang diruwat. Mereka yang tak diruwat akan mengalami pengapesan pada saat mengalami sinar aura yang terlihat kejadian seperti kecelakaan, yaitu tertolong, kurang tertolong atau tak tertolong. Berbeda dengan orang yang telah diruwat.
“Perubahan aura akan mampu membangkitkan energi positif, serta mengalirkan energi positif tersebut ke dalam sirkulasi mengganti energi buruk,” urai paranormal yang tinggal di Condet, Jakarta Timur ini.
Ditambahkan dia, seseorang yang telah diruwat akan terlihat secara batin maupun kasat mata dalam sebuah foto yang diambil dengan cara khusus sebuah sinar aura. Bagairnana dengan sesaji yang harus disediakan saat ruwatan?
“Sesaji dalam upacara tradisi ruwatan merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan yang telah di terima umat manusia yang terdiri dari seluruh hasil bumi,” tegasnya.
Aura-aura tersebut terdiri dari berbagai macam warna yang semuanya memiliki arti masing-masing. Aura dengan warna biru merupakan cahaya kemulyaan, warna merah merupakan aura kebahagiaan, ungu merupakan aura kasih sayang. Sedangkan hitam total adalah warna kegelapan yang akan banyak mengalami rintangan dalam perjalanan hidupnya saat seseorang yang diruwat terlihat aura yang terpancar berwarna hitam.
Akan tetapi berbeda apabila seseorang yang telah diruwat saat diambil gambarnya terlihat dirinya dikeliling cahaya sinar putih yang melingkannya. Sinar aura ini memiliki makna bahwa orang itu selalu diindungi atau ada perlindungan khusus dari para leluhur karena kesucian jiwanya. Ruwatan yang dilakukan untuk memperoleh cahaya aura warna sedikit berbeda dengan tata cara ruwatan tradisi kuno. Menurut Kyai Pamungkas, saat melakukan ruwatan aura, rangkaian sesaji lebih sederhana yang terdiri dari tumpeng jajan pasar, pisang raja setangkep serta beberapa bunga wewangian. Tetapi dalam prosesinya tetap sarana harus memotong rambut dan mandi dengan air dari tujuh sumber mata air.
Selama menjalani prosesi ruwatan, waktu yang harus ditempuh berkisar antara satu setengah jam hingga dua jam setengah, tergantung dari banyaknya peserta ruwatan. Sinar-sinar memancar yang terekam dalam foto akan menjadi sebuah gambaran atau sasmito bagi seseorang yang diruwat, agar ke depan apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
“Pembacaan sinar aura menjadi bagian dari ritual khusus yang tidak semua orang mampu membacanya. Oleh sebab itu hal ini akan menjadi satu pedoman spiritual perjalanan seseorang agar kehidupan yang sebelumnya gelap, ke depan akan menjadi lebih terang dalam menapaki hidup,” tegas Bambang.
Selain menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya bangsa, ruwatan aura yang dilakukan oleh Bambang juga akan mampu mengubah perjalanan hidup seseorang menjadi lebih baik lagi. Tetapi semua itu tak lepas dari usaha serta doa kepada Tuhan. Sebagai manusia kita diwajibkan untuk terus berusaha, sedangkan usaha yang dilakukan oleh manusia tak akan pernah bisa berhasil apabila tidak dibarengi dengan doa.
Oleh sebab itu usaha dan doa menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup seseorang agar bisa merubah kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat. Sedangkan ruwatan hanya satu cara yang diwariskan dari para leluhur sebagai bentuk penyucian diri serta rasa berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan atas berkah dan rahmat yang telah dilimpankan kepada umat manusia di dunia. Wallahu a’lam bissawab. ©️.

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!