Kisah Mistis: PEWARIS TUNGGAL ILMU LOWO

0
16

Kisah Mistis: PEWARIS TUNGGAL ILMU LOWO

Ada kucing hitam di atas genteng rumahku. Itu terlihat pada malam Jumat Kliwon, 26 April 2013. “Kucing hitam itu bukan kucing biasa, tapi kucing gaib,” desis Mbah Karsono, tetanggaku, kepadaku. “Maksud Mbah Karsono kucing hitam itu kucing jejadian?” tanyaku, penasaran. “Ya, kucing itu kucing jadi-jadian, kucing hitam yang datang dari alam Ayunan Rakhman,” ungkapnya…

 

Penampakan kucing gaib warna hitam total itu diyakini Mbah Karsono jelmaan Dukun Santet yang sudah mukswa ke Ayunan Rakhman, artinya dukun yang sudah mati dan tinggal di alam Barzah.

 

“Kucing itu harus dapat kita tangkap malam ini, karena dia akan membunuh orang, dia diberdayakan untuk santet,” imbuh Mbah Karsono, lelaki tua yang dikenal menikah dengan 29 jin perempuan. Selain beristrikan puluhan jin, Mbah Karsono dikenal pula sebagai dukun santet. Dia telah menyantet banyak pejabat, politikus, artis dan kepala daerah.

 

Mbah Karsono sangat tertutup dan hidup penuh rahasia. Dia jarang keluar siang dan jarang bergaul dengan tetangga. Mbah Karsono hanya keluar tengah malam dan sendirian di lapangan fasos fasum di dekat rumah kami. Di lapangan dia tafakur, meditasi dan sering aku intip berbicara sendiri. Arkian, ternyata dia sedang bicara dengan para istrinya dari bangsa gaib.

 

Jin perempuan yang sudah ijab kobul dengannya, 29 jin cantik dari Timur Tengah, Afrika dan Amerika Selatan. Bahkan, dari Indonesia hanya satu jin yang jadi bininya, yaitu, Dewi Mutiara Ratu, jin cantik dari Pulau Dili, Banten Selatan, di tengah Samudera Hindia.

 

Tidak ada orang yang tahu tentang sepak terjang Mbah Karsono selain aku. Tidak ada yang tahu bahwa Mbah Karsono seorang dukun yang mumpuni dan pakar dalam hal nyantet, guna-guna, teluh dan gendam. Hanya aku yang tahu tentang kiprah dirinya, karena aku dijadikan murid kesyangan. Sebab Mbah Karsono melihat aku berbakat menjadi dukun perempuan. Sejak kecil aku indigo, mempunyai indera keenam yang tajam. Mbah Karsono memelihara aku sejak kecil. Maka itu, aku diangkatnya sebagai anak tatkala aku masih berumur dua tahun.

 

Ayah kandungku meninggal akibat sakit jantung pada tahun 2001 ibuku terpaksa menjadi babu, buruh cuci pakaian di rumah keluarga kaya, keluarga Haji Jamri Hanif, tetanggaku satu RW, kurang lebih 260 meter dari rumahku.

 

Dengan susah payah ibuku membesarkan aku dan kakak-kakakku. Apabila kakakku akan bayar uang sekolah, ibuku pinjam dengan juragannya. Sehingga gaji ibuku setiap bulan tombok, kurang karena dipotong hutang oleh Haji Jamri Hanif, karena kurang biaya dan kebutuhan makan kami sekeluarga, ibuku terpaksa bekerja untuk tiga keluarga. Bila malam hari, ibuku berjualan tempe mendoan khas Cilacap di Pasar Maribet. Usaha dagang pinggir jalan pasar itu, dilakukan ibu hingga pukul 12.00 tengah malam.

 

Sesampainya di rumah, pukul 01.00, ibuku membuat tempe mendoan mentan untuk dipersiapkan jualan keesokan harinya. Persiapan itu dilakukan ibu hingga pukul 04.00. Setelah tidur satu jam, ibuku bangun untuk melakukan sembahyang subuh. Usai sholat subuh, ibu mempersiapkan sarapan kami, makan pagi anak-anak dan minuman suplemen energen coklat untuk kesehatan kami.

 

Karena melihat kerja keras ibuku ini, maka Mbah Karsono, tetangga sebelah rumah, prihatin kepada ibu dan kasihan melihat anak-anak, termasuk aku. Maka itu, ketika aku masih berumur dua tahun aku dibiayai Mbah Karsono. Susu, makanan suplemen dan pakaianku ditanggung oleh Mbah Karsono. Walaupun aku tidak tinggal di rumahnya, tapi aku selalu diurus oleh Mbah Karsono. Bahkan, ibukupun, dianggapnya adiknya sendiri. Setiap kebutuhan kami, setelah aku diangkat anak, dijamin oleh Mbah Karsono, duda tua yang tidak punya anak. Mbah Putri, istri Mbah Karsono, pergi ke Suriname, Amerika Latin ikut saudara lelakinya di negara kekuasan Belanda itu.

 

Mbah Karsono tidak ada pekerjaan tetap. Tapi anehnya, duitnya banyak. Bahkan dia punya mobil paling mewah di kompleks kami. Kendaraan roda empatnya itu merek BMW seri tujuh. Motornya, motor besar merek Harley Davidson. Mobilnya berharga milyaran dan motornya pun berharga ratusan juta.

 

Para warga kompleks bingung melihat Mbah Karsono yang kaya raya, sementara pekerjaan tetap tidak ada. Bahkan ada juga warga yang nyinyir, yang menggosipkan bahwa Mbah Karsono memelihara tuyul, babi ngepet dan pesugihan Ekor Merak. Tapi Mbah Karsono tidak bergeming dengan gosip itu. Dia acuh tak acuh saja bahkan sangat nyantai.

 

Tentang pesugihan Ekor Merak, Mbah Karsono tidak menyangkalnya. Kepada saya Mbah Karsono mengaku bahwa dia melakukan pesugihan Ekor Merak di Goa Pacet, Pacitan, Jawa Timur. Bahkan Mbah Karsono menerangkan tentang apa pesugihan Ekor Merak yang medatangkan kekayaan gaib itu. Sebab uang Mbah Karsono datang dengan sendirinya di kamar gelap, kamar prakteknya di lantai atas rumahnya. Di balkon atas, ada kamar khusus untuk Mbah Karsono bersemedi dan uang itu datang dibawa oleh 29 jin, jin-jin istrinya dari beberapa bank dan lembaga keuangan swasta dan pemerintah.

 

Tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke ruang gelap tanpa lampu Mbah Karsono, kecuali aku. Sebagai anaknya, aku boleh masuk kamar angker itu. Tapi aku tidak berani. Aku takut karena kamar itu wangi sekali, bau bunga melati dan bunga kemuning. Jika mendekat ke pintu yang setengah terbuka, aku mendengar suara wanita tertawa cekikikan. Dan aku yakin itulah suara jin-jin perempuan istri Mbah Karsono yang sakti mandraguna.

 

“Mbah, suara suara cekikikan Itu suara siapa Mbah?” tanyaku.

 

“Di mana kamu dengar suara itu?” imbuh Mbah Karsono.

 

“Di kamar ritual Mbah,” kataku.

 

“Oh itu suara Mbah-Mbah Putrimu,” tutur Mbah Karsono, sambil tertawa.

 

Sejak itu, aku selalu mendengar suara jin-jin istri Mbah Karsono. Bahkan terakhir, aku dapat melihat sosok jin-jin istri Mbah Karsono itu. Mereka semuanya cantik. Ada yang wajahnya mirip Agnes Monica, ada yang mirip Sophia Latjuba, ada yang serupa dengan Pipik Dian Irawati dan ada pula yang mirip Widyawati. Semuanya cantik dan badannya bagus-bagus. Ke 29 jin istri Mbah Karsono itu setia membawakan uang buat Mbah Karsono. Ketika Mbah Karsono membutuhkan uang, sebesar apapun, dibawakan oleh para istri gaibnya itu. Ke 20 jin itu membawa amplop yang semuanya bersisi uang pecahan ratusan ribu rupiah. Mau beli mobil baru, duit dibawain. Mau beli tanah kebun kelapa sawit di Lampung, langsung dibawain. Mau beli rumah, langsung dibawain oleh 29 jin istri Mbah Karsono yang setia.

 

Mbah Karsono yang melakukan pesugihan Ekor Merak, bertemu jin-jin dari Timur Tengah di Pacitan, Jawa Timur. Semua jin istrinya itu datang ke goa tempat Mbah Karsono semedi dan minta dinikahi. Jin dari Afrika, Timur Tengah dan Amerika Selatan itu, semuanya datang melalui laut Samudera Hindia di selatan Pulau Jawa.

 

“Nanti, jika kamu sudah besar, kamu bisa menikah dengan jin lelaki dari Timur Tengah, semuanya ganteng ganteng dan mampu mendatangkan uang banyak bagi kamu, kamu mau kan?” Tanya Mbah Karsono, kepadaku.

 

Aku tertawa lepas mendengar omongan Mbah Karsono ini.

 

“Aku enggak mau kawin sama jin Mbah, manusia masih banyak kok menikah sama jin, ogah… ogah Mbah,” kataku.

 

“Lha, enak nikah sama jin, mau uang berapa kamu dibawain. Kamu bisa kaya raya nanti, mau kan ya?” bujuk Mbah Karsono.

 

“Enggak mau Mbah, biar saja hidup sederhana asal suamiku bangsa manusia bukan bangsa jin. Mbah kan sudah tua, perempuan dari bangsa manusia yang cantik tidak ada yang mau sama Mbah. Maka itu, hanya bangsa jin yang mau menikah sama Mbah, jin-jin cantik itu,” kataku.

 

Mbah tertawa terpingkal-pingkal mendengar omonganku. Untuk itu, Mbah setuju dengan pendapatku, menikah dengar bangsa manusia, walau sederhana dari segi kekayaan dan tidak tampan-tampan amat.

 

Kembali ke tengah malam jumat kliwon dan kucing serba hitam, aku melihat mata kucing itu hijau metalik. Tajam menatap kami. Santet, itu santet yang akan membunuh orang, kata Mbah Karsono, kepadaku. Siapa yang akan dibunuh oleh kucing hitam itu Mbah? Tanyaku.

 

“Mbah lah yang akan dibunuh oleh kucing itu. Ada orang yang mengirim kucing itu untuk membunuh Mbah, musuh Mbah lama, dukun santet yang pernah Mbah serang dulu kala,” kataku.

 

“Sekarang dukun itu sudah meninggal dan dialah yang mengirim kucing serba hitam itu untuk Mbah!” ungkap Mbah Karsono.

 

Beberapa saat kemudian, Mbah Karsono mengajak aku naik ke atap rumahku, sebelah rumahnya. Kucing itu duduk diam dengan mata yang menyala-nyala. Dengan susah payah aku naik ke genteng bersama Mbah. Begitu sudah di atas, Mbah Karsono membaca mantra. Mantra sakti linuwih yang diperolehnya dari goa Pacitan. Mbah memegang tangan kananku dan aku disemburnya dengan air mineral yang sudah dijampi-jampi agar aku kebal kepada santet. yang dibawa kucing hitam itu.

 

Setelah membaca mantra dan menyembutkan air ke kepalaku, kucing itu berdiri akan menyerang Mbah Karsono dan aku.

 

“Diam engkau di situ, jangan maju. Jika maju, engkau akan mati hai kucing hitam,” teriak Mbah Karsono, setengah marah.

 

Kucing itu diam di tempat. Mbah mengajak aku maju, menginjak genteng rumah ke dekat kucing. Kucing hitam duduk dan pasrah. Mbah lalu mengelus kepala kucing itu dan si kucing tertidur di tangan Mbah Karsono.

 

Kucing hitam itu dipeluk Mbah lalu kami turun dari atap. Kami membawa kucing itu ke kamar praktek Mbah Karsono, sementara aku menunggu di luar kamar. Mbah Karsono menyerahkan kucing hitam itu kepada 29 istri bangsa jinnya. Kucing hitam itu mengerang, beberapa saat kemudian terdengar suara ledakan seperti bom.

 

“Santet yang dibawa oleh kucing hitam dari alam lain itu, sudah meledak ke langit. Santet itu kembali ke ayunan rakhman,” kata Mbah Karsono, kepadaku.

 

“Kucing hitam itu hancur Mbah?” tanyaku.

 

“Tidak, kucing hitam itu menjadi lowo, kelelawar yang akan menghuni kamar praktek Mbah, dan dia bisa menjadi alat santet. Namanya Santet Lowo. Santet kelelawar. Maka itu, kalau Kita mau mematikan orang, kita bisa perintahkan kelelawar itu menyantet,” tutur Mbah Karsono.

 

“Kita, maksud Mbah kita itu dengan saya artinya Mbah?” desakku.

 

“Ya, iyalah, kau sekarang bisa menyantet orang. Kau bisa memerintahkan kelelawar itu pergi ke suatu tempat dan mematikan orang. Tapi, agar tujuan santet tidak salah, harus tahu dulu, hari lahir, tanggal lahir, bulan lahir dan tahun lahir sasaran. Tidak kalah penting adalah foto calon korban,” ungkap Mbah Karsono.

 

Kini aku dibagi banyak ilmu supramistik oleh Mbah Karsono. Aku sudah bisa menyantet, meneluh, mengguna-gunai dan menggendam orang. Mbah Karsono ajarkan semua mantra-mantra sakti mandraguna linuwih kepadaku yang masih begitu muda.

 

Tapi, aku tidak mau menyantet sembarangan orang. Artinya, aku tidak mau memerintahkan Santet Kelelawar mematikan sembarang orang. Jika ada orang yang begitu jahat, tidak mau bertobat dan sadis, maka aku akan menyantetnya. Seorang bromocorah, perampok, pembunuh dan pemerkosa yang jadi momok warga, Johnny Toyong, 45 tahun, aku santet dengan memerintahkan kelelawar jadi-jadian, Johnny Toyong langsung mati. Jantungnya hancur dan nafasnya terhenti. Matilah dia, penjahat yang sangat meresahkan banyak orang itu.

 

Berkat bantuan Mbah Karsono, ibuku kini menjadi pedagang besar. Menjadi bos tempe mendoan yang merambah beberapa pasar besar di Indonesia. Modal uang dan mantra Mbah Karsono telah menjadikan ibuku jutawan perempuan baru, yang dibicarakan di koran-koran dan televisi.

 

Sementara itu, Mbah Karsono makin berkibar sebagai paranormal dan suami 29 jin. uangnya makin banyak dan hartanya berbentuk kebun, sawah, rumah dan mobil rental. menyebar di mana-mana di Indonesia.

 

Minggu lalu, Mbah Karsono mengajak aku ke Amerika Serikat. Kami mengobati pengusaha kaya asal Indonesia yang bermukim di Hawaii, Negara bagian ke 50 Amerika Serikat. Kami ke Hawaii dan Honolulu sambil bekerja mengobati dan santai di pulau pasir. Di Hawaii aku diajari Mbah Karsono terbang, menyelam dalam laut seperti ikan dan berjalan di atas permukaan air.

 

Sepulangnya dari Hawaii, pengusaha kaya yang sakit parah dan divonis mati oleh dokter Hawaii itu, sembuh total dan segar lagi. Pengusaha bernama Hasan Murjito, 67 tahun itu sudah melepaskan kursi roda dan bisa lari pagi. Mbah Karsono berjanji akan menjadikan kami semuanya mukswa. Aku, ibuku, semua kakak-kakakku, nanti akan mukswa, menghilang dari dunia dan pindah ke alam gaib. Kami semua tidak mati dengan bangkai atau jasad, tetapi menghilang, raib ke alam lain, yang disebut Mbah Karsono sebagai alam Ayunan Rahim. Kesaktian Mbah Karsono sudah teruji. Dia bukan orang biasa, tapi manusia luar biasa yang ditentukan oleh Allah Azza Wajalla sebagai seorang yang sakti. Seorang yang mempunyai ilmu sangat tinggi dan ilmu itu akan diwariskannya kepadaku.

 

Aku akan menjadi pewaris tunggal ilmu mumpuni Mbah Karsono, yang bisa terbang, masuk laut dan berjalan di atas permukaan air. Semua sudah diajarkan Mbah Karsono kepadaku, tinggal ijazahnya yang belum. Nanti, saat Mbah Karsono menjelang mukswa, aku akan diijazahi olehnya dan akupun akan menjaga ilmu multirupa itu hingga aku pun mukswa ke alam lain. (Kisah Nona Anna K). Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!