Kisah Mistis: PETAKA LIBURAN DI BENGKAYANG

0
12

Kisah Mistis: PETAKA LIBURAN DI BENGKAYANG

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1995 lalu. Ini merupakan kisah nyata yang dialami sepupu saya dan teman-temannya. Jika ada penambahan dalam kisah ini semata-mata hanya untuk menambah bobot cerita, tanpa mengurangi inti cerita perjalanan misteri mereka. Demi kenyamanan orang-orang yang mengalami kisah ini, nama-nama mereka kami samarkan…

Aphen, sepupu saya, dan teman-temannya berencana untuk berlibur sebelum menghadapi UAN. Dari hasil kesepakatan mereka diputuskan untuk berkunjung ke Goa Maria yang berada di atas air terjun dengan ketingg an 27 meter dan lebar 200 meter. Goa itu terletak di Dusun Dawar/ Segonde, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Bela Kabupaten Sanggau Ledo (Bengkayang) Kalimantan Barat.

Hari yang ditentukan pun tiba. Dari Pontianak mereka sudah berkumpul dan siap berangkat pukul 02.00 dinihari WIB mengingat jarak tempuh Pontianak-Sanggau memakan waktu sekitar 8 jam. Menggunaka mobil kijang yang berisi 5 orang mereka segera berangkat. Ketika memasuki Kota Pinyuh, tiba-tiba mobil yang dikendarai Rudy mengerem mendadak. Rupanya ada seekor rusa dengan tanduk berkilau menyeberang. Ajun segera memotret rusa tersebut dengan kamera yang dibawanya. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan.

Memasuki kota Bengkayang perjalanan mereka harus kembali terhenti karena ban mobil mereka bocor. Mereka mengganti ban mobil di tepi jalan. Sementara temanteman yang lainnya sedang sibuk, Ajun pergi ke semak-semak untuk buang air kecil. Sedang asyiknya buang air kecil sambil bersenandung, ia Kembali dikejutkan oleh sebuah kepala manusia tengah menyeringai tepat berada di ujung kakinya. Sontak Ajun berteriak dan berlari menghampiri temantemannya. Tentu saja ulah Ajun sangat mengagetkan semua orang yang ada di situ. Dengan muka pucat pasi, Ajun menunjuk ke arah semak-sernak tadi. Merasa penasaran, Aphen dengan berhati-hati mendekati semak yang dimaksud Ajun. Tetapi dia tidak menemukan apapun di sana. Ketika Ajun menceritakan apa yang dilihatnya, mereka hanya tertawa dan menganggap Ajun berhalusinasi.

Tanpa membuang waktu, mereka melanjutkan perjalanan dari Kota Bengkayang menuju pemukiman penduduk yang berjarak sekitar 62 km. Untuk sampai ke air terjun, mereka harus melanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. Sepanjang jalan mereka mengagumi keindahan alam yang masih alami karena belum tersentuh tangan manusia ditambah dengan panoram: keindahan alam dan serta beragam ekosistem hutan tropis.

Di tengah kekagumannya, mereka bertemu Akai, penduduk setempat yang telah berusia 60 tahun namun masih tampa gagah. Beliau merupakan masyarakat SUkU Dayak Selako. Akai menceritakan tentang legenda air terjun dan dipercaya oleh masyarakat setempat. Dulu ada intan sebesar kepalan tangan yang dijaga labilabi (kura-kura) putih raksasa. Masyarakat setempat menyebut air terjun itu Ram Merasap karena pada bulan Oktober atau pada musim penghujan airnya deras dan banyak buih asap. Akai juga mengingatkan mereka untuk hati-hati, menjaga perbuatan, tutur kata dan keluar dari riam sebelum gelap. Setelah mendengar cerita dan nasehat itu, mereka pamit dan berpisah. Aphen dan teman-teman pun segera melanjutkan perjalanannya.

Akhirnya merekapun sampai di bawah air terjun. Mereka berlomba untuk sampai ke atas riam mengunjungi Goa Maria. Mereka bemain air dan berfoto untuk kenang-kenangan hingga tak menyadari langit telah berubah menjadi gelap dan seketika hujan deras turun. Merekapun berlarian mencari tempat berteduh. Hujan turun semakin deras. Jalanan menjadi licin dan langit semakin gelap. Mereka masih menunggu dan berharap hujan segera reda. Namun karena hujan tidak juga reda, mereka memutuskan pulang di bawah guyuran hujan deras, dibantu sebuah senter sebagai penerangan. Mereka berjalan menuju mobil yang tadi ditinggal di pemukiman penduduk. Mereka kembali melewati hutan yang semula tampak begitu indah, namun sekarang menjadi sangat menakutkan dan mencekam.

Jim yang berjalan di depan sambil memegang senter mendadak menghentikan langkahnya dan menatap ke satu arah. Teman-teman dibelakangnya mengikuti pandangan jim. Alangkah terkejut mereka melihat sebuah tapak kaki ukuran raksasa di tengah hutan itu. Dengan lutut yang terasa lemas dan ketakutan yang mencekar mereka bergegas keluar dari hutan itu.

Sampai di pemukiman penduduk langit begitu cerah tidak ada tanda-tanda habis hujan. Mereka berpamitan pada ketua suku setempat dan segera meninggalkan desa tersebut. Keluar dari desa mobil mereka kembali bermasalah. Aphiau dan Aphen turun untuk memeriksa, ternyata air radiator habis. Aphen dan Aphiau memutuskan mencari air untuk mengisi radiator karena mereka telah kehabisan air minum. Sementara Ajun, Rudi dan Jim menunggu di mobil. Sedangkan Aphen dan Aphiau berjalan kaki menuju desa tadi. Tetapi sungguh aneh karena baru berjalan beberapa meter saja desa itu sudah tampak, padahal mereka merasa menyetir sudah cukup jauh. Desa ini hanya diterangi obor.

Namun karena mereka sudah kelelahan mereka tidak fikir panjang dan langsung mengetuk pintu salah satu rumah yang ada. Seorang nenek membukakan pintu. Aphen menceritakan kondisi mobil mereka dan bermaksud meminta air kepada nenek ini. Setelah disara cukup air yang dibutuhkan, Aphen dan Aphiau pun pamit. Tapi nenek itu mencegahnya. Dia menyuruh agar mereka makan dulu. Aphen berusaha menolak dengan halus mengingat temantemannya sedang menunggu, sementara perjalanan juga masih jauh. Namun Aphiau yang sudah sangat lapar justru sebaliknya. Apalagi dilihatnya menu di atas meja sangat menggiurkan, ditambah adanya Pa seorang perempuan yang begitu cantik dan diperkenalkan sebagai cucu nenek ini.

Aphiau makan dengan lahap. Sedangkan Aphen ragu-ragu untuk menyantap. Di | tengah asyik bersantap, tidak sengaja Aphiau menjatuhkan ayam gorengnya. Merasa sungkan pada tuan rumah, Aphiau membungkuk ke bawah meja untuk memungut ayam gorengnya. Namun alangkah terkejutnya dia ketika melihat kaki nenek dan cucunya tidak menapak ke tanah. Dengan ketakutan, pelan-pelan ia mendongak dan menatap Aphen. Namun Aphen yang tidak mengetahui situasi saat itu, malah kebingungan melihat reaksi Aphiau.

Tiba-tiba Aphiau muntah. Mereka berdua kaget bukan alang kepalang ketika melihat muntahan itu tenyata darah dan ulat-ulat yang masih hidup. Dengan ketakutan yang mencekam mereka berusaha lari dari nenek dan cucu yang telah berubah menjadi sosok pocong dan kuntilanak. Makhluk gaib Itu menertawai keduanya dengan suara tawa khasnya. Akhirnya mereka bisa keluar dari rumah hantu itu. Sesampainya di luar pekarangan mereka kembali terkejut dangan sosok hantu-hantu lain yang begitu menyeramkan dan menatap mereka dengan wajah-wajah pucat. Untung hantu-hantu itu tidak mengejar mereka. Dengan sisa tenaga yang ada mereka terus berlari kembali ke E mobil.

Sampai di sana, Ajun, Rudi dan Jim sedang tertunduk ketakutan. Ketika melihat Aphen dan Aphiau mengetuk pintu mobil, mereka tambah ketakutan. Setelah cukup lama baru mereka membukakan pintu. Rupanya selepas keduanya tadi pergi, ada makhluk lain yang menyaru sebagai Aphiau. Bahkan Sosok yang menyerupai Aphiau itu berubah menjadi pocong dan menggoyang-goyang mobil mereka. Usai mendengar cerita temannya, Aphen segera mengisi radiator mobil dengan air yang masih sempat dibawanya dari rumah nenek tadi. Setelah selesai Aphen segera menyetir mobil dan pergi secepatnya dari tempat itu.

Masalah mereka tidak habis di sini karena sepanjang perjalanan pulang. Banyak hal mistis yang mereka lalui dan lihat. Apalagi malam telah begitu larut. Ketika melewati Kota Singkawang, AC mobil rusak sehingga mereka terpaksa mematikan AC dan membuka kaca jendela. Saat mobil tengah melaju kencang, Aphen melihat ada tangan dari luar yang mencoba membuka pintu mobil. Aphen segera menekan otomatis window untuk menutup kaca jendela. Teman-temannya sempat protes. Namun Aphen memberi alasan angin dari luar sangat kencang sehingga kaca jendela harus ditutup. Ia tidak mau menambah kepanikkan teman-temannya andai dia menceritakan hal sebenarnya.

Saat itu Aphen benar-benar sanigat takut Jengan kejadian mistis yang terus mereka alami. Hanya doa yang diucapkan dalam hati yang menguatkan dirinya dan meyakinkan teman-temannya bahwa mereka akan selamat sampai di rumah masing-masing. wat kaca spion mobil, Aphen melihat 50sok menyeramkan yang masih mengikuti mereka dari belakang. Dengan kondisi asmani dan rohani yang sudah drop, mereka akhirnya sampai di Kota Pontianak. Aphen menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan pertanya siapa dulu yang mau sampai ke umah. Tapi semua temannya diam membisu.

“Kami belum siap untuk pulang,” kata Ajun setelah lama mereka dalam keheningan.

Jawaban itu langsung disetujui temanman lain. Malam ini mereka ingin bersamasama. Akhirnya diputuskan malam Itu nereka akan menginap di rumah Aphen. setelah sepakat, mobil kembali berpacu menuju rumah Aphen yang sudah tidak pegitu jauh. Sampai di rumah, mereka segera nasuk ke kamar dan tidur pulas.

Setelah kejadian itu, mereka kembali nenjalani kehidupan secara normal nencoba melupakan kejadian buruk yang pernah dialaminya. Namun keadaan nemaksa mereka untuk kembali mengenang peristiwa menakutkan itu ketika mencetak foto yang mereka ambil sepanjang perjalanan. Foto seekor rusa yang mereka bidik ternyata berkepala manusia dengan luka hancur. Belum lagi foto-foto yang lalu disertai makhluk alam lain. Mereka ingat ketakutan dan bdak tahu harus berbuat apa. Sampai akhirnya Ajun sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Tidak lama kemudian Aphiau juga menyusul jatuh sakit.

Melihat anak-anak itu bersikap aneh, orang tua Aphiau menemui Aphen. Setelah didesak, Aphen pun menceritakan semua kejadian yang pernah dialaminya. Mendengar nuturan Aphen, mereka sangat kaget, orang tua dari lima sekawan ini lantas berkumpul untuk mencari solusi. Dukun, itu yang mereka pikirkan sebagar jalan keluarnya. Dari hasil penerawangan dukun yang mereka temui, diketahui sebagian Aphiau tertinggal di sana dan sangat sulit untuk disembuhkan karena pada hari kepergian mereka merupakan hari sembahyang kubur bagi orang China. Padahal saat itu banyak roh-roh jahat yang berkeliaran untuk mencari makan (korban), sedangkan Ajun dianggap mengganggu tenangan makhluk alam lain dengan memotret tanpa permisi. Beruntung udak semua dari mereka kerasukan roh makhluk gaib.

Upacara untuk permohonan maaf juga membawa pulang jiwa Aphiau. Keadaan tidak bisa ubah dan waktu tidak bisa diutang. Jika mereka tahu, sebenarnya rusa yang mereka lihat dan beberapa kejadian tanya tujuan menghalangi perjalanan mereka an tetapi mereka tidak menyadari dan nekat melanjutkan perjalanan. Mereka sebenarnya tidak pernah sampai ke Inggau Ledo, tapi tersesat ke alam kain yang mereka lihat, termasuk Goa, semuanya palsu. Ini menjadi petaka bagi mereka. Terlebih bagi Aphiau yang akhirnya meninggal dunia. Ya, Aphiau ditemukan meninggal dalam kamar. Kondisinya memprihatinkan, badannya membiru dan lidah terjulur serta mimik muka ketakutan. Aphiau bukan bunuh diri tapi dibawa makhluk alam lain.

️Nyawa Ajun sendiri dapat diselamatkan ona makhluk alam lain itu lebih tertank ada tukang cetak foto. Dia ditemukan Tinggal dalam keadaan serupa Aphiau. Diceritakan oleh karyawannya, tukang foto itu sempat akan menggandakan yang dicetaknya untuk publikasi. Sejumlah karyawannya sempat melarang. Tapi dia tetap nekad hingga meningal dunia sebelum sempat dipublikasikan foto-foto itu.

Akhirnya semua foto itu dibakar, lupa yang terjadi dan bagaimana pastinya, hanya Tuhan yang tahu. Kita hanya bisa pasrah dan selalu mendekatkan diri pada-Nya seraya berusaha untuk senantiasa waspada terhadap banyak hal-hal sepert itu. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!