Kisah Mistis: MISTERI PANGERAN GUCI ALIT
DIA ADALAH PUTERA RORO JONGGRANG DARI HASIL PERSELINGKUHAN DENGAN PRABU BOKO, YANG SEBENARNYA ADALAH SAUDARANYA SENDIRI. BERKAT KESAKTIAN YANG DIMILIKI OLEH PRABU BOKO, JANIN YANG ADA DALAM KANDUNGAN RORO JONGGRANG TERSEBUT DIPINDAH KE PERUT SI EMBAN KINASIH…
Mendengar berita-berita tentang keangkeran Kedhung Jabang Bayi, yang terletak di sebelah utara candi Prambanan, maka penulis pun tertarik untuk menyambanginya. Pertama yang penulis temui adalah Eyang Makukuhan. Tokoh ini bukanlah manusia, melainkan sosok gaib yang mbaurekso di kawasan Kedhung Jabang Bayi. Ketika
penulis menyatakan ingin berkomunikasi dengan Pangeran Guci Alit, dia menyatakan bahwa yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Penulis dianjurkan agar datang lagi pada hari Selasa Kliwon lusa, sambil membawa persyaratan yang diperlukan, yakni air dari rumah, serta bunga kantil yang harus dipetik langsung dari taman di Prambanan.
Pada hari Selasa Kliwon itu, penulis langsung ke komplek kaputren yang dimaksud oleh Eyang Makukuhan. Anehnya, dalam semedhi di komplek kaputren, Misteri memeroleh bisikan gaib tentang tokoh yang erat kaitannya dengan Kedhung Jabang Bayi tersebut. Dikatakan bahwa dia adalah putera dari Roro Joggrang dari hasil perselingkuhan dengan Prabu Boko, yang sebenarnya adalah saudaranya sendiri. Karena mengandung orok yang tidak sewajarnya, tentu saja dia merasa malu.
Namun, berkat kesaktian yang dimiliki oleh Prabu Boko, janin yang ada dalam kandungan Roro Jonggrang tersebut lalu dialihkan ke emban kinasihnya, sehingga akhirnya lahir dengan selamat. Bayi itu ternyata lelaki yan tampan dan elok rupanya.
Informasi gaib yang penulis peroleh selanjutnya menyebutkan, bahwa pada waktu terjadi peperangan melawan Senopati Raden Bandung Bondowoso dari kerajaan Pengging, maka sudah barang tentu bayi tersebut perlu diselamatkan, Dalam upaya penyelamatan ini, Si emban melarikannya menuju ke utara. Mungkin ke Gunung Sari, sebagai kotaraja pada waktu itu.
Namun, karena dalam kondisi panik, maka, perbekalan yang dibawa si emban tidak mencukupi. Akhirnya bayi tersebut meninggal di tengah jalan. Dengan linangan air mata si emban terpaksa memasukan jenazah bayi tersebut ke dalam sebuah guci, untuk selanjutnya dihanyutkan di kali Opak. Akhirnya guci tersebut ditemukan oleh seorang petani, yang kemudian menguburkannya di pinggir kali Opak.
Hal ini terjadi sekitar seribu dua ratus tahun yang lalu. Mungkin karena ada keinginan untuk tampil dan diketahui keberadaannya oleh masyarakat saat ini, oleh karenanya, sering kali terjadi peristiwa maut di sekitar tempat itu. Masyarakat sekitar pun sudah sejak lama memaklumi kewingitannya.
“Menurut cerita, asal muasal ditemukannya Kedhung Jabang Bayi karena ada seorang pendatang dari ibukota, yang bermaksud mengadu untung di tempat tersebut dengan cara tirakat. Pada suatu malam, sewaktu dia baru jajan di salah satu warung di daerah tersebut, dia merasa digamit oleh seorang anak kecil. Sambil menggamit tanggannya, anak itu berkata, “Pak, nanti saya bantu cari rezeki, akan tetapi tolong benahin dahulu rumah saya.”
“Lha, memangnya di mana rumahmu nak?” Jawab orang itu.
“Ayo mari, ikuti saya!” Kata si anak sambil berjalan menyusuri pematang sawah.
Dengan diikuti oleh orang tersebut, si anak sampai di satu tempat. Persisnya di pojokan sawah. Anehnya, anak ini kemudian tiba-tiba hilang bagai ditelan bumi.
Di kemudian hari, setelah tirakatnya berhasil, orang tersebut memberikan sejumlah dana guna membentuk sebuah kuburan. Dan itulah yang kita saksikan saat ini. Yakni sebuah kuburan dengan tanda batu kali di bagian atas dan bawahnya.
Untuk mengungkap lebih jauh keberadaan Pangeran Guci Alit, sesuai pesan dari Eyang Makukuhan, malam Selasa Kliwon, penulis sengaja datang ke tempat itu dengan membawa persyaratan yang diminta. Tak lupa pula penulis menyiapkan hio wangi, sebagai sarana berkomunikasi dengannya.
Setelah melewat prosesi gaib, penulis memang bertemu makhiuk dengan dandanan seperti Pangeran dalam pertunjukan ketoprak, ygkni di bagian kepala memakai hiasan.
Pemandangan di sebagian Kedhung Jabang Bayi berjarak 2 Km arah hulu dari candi Jamang, dengan permata di tengahnya. Sosok pria tampan ini juga memakai kelatbahu di lengannya, dan semacam celana cinde dan memakai kain corak Majapahitan, serta di bangian pangkal lengan dan kaki mengenakar gelang emas.
Dari pembicaraan awal, penulis memeroleh pembenaran tentang apa yang telah penulis ketahui sebelumnya. Menjawab pertanyaan tentang banyaknya peristiwa maut di tempat itu, dia menjawab, “Ada dua kemungkinan, yang pertama, mungkin orang tersebut berbuat kesalahan di tempat ini, atau kematiannya memang telah dikehendaki Tuhan.”
Bila dilihat dengan mata biasa, yang ada hanyalah suatu kedhung di dekat persawahan. Akan tetapi bila dilihat dengan mata batin, sesungguhnya kedhung ini merupakan kompleks kesatriaan. Pimpinannya Pangeran Guci Alit, dengan pengawal dalam dan luar berwujud ikan bersisik emas dan bersisik perak. Mereka adalah para panglima dan pengawal sang pangeran.
Demikian sebagain kecil perkenalan gaib penulis dengan Pangeran Guci Alit, penguasa Kedhung Jabang Bayi, yang terletak sekitar 2 Km. sebelah utara candi Prambanan.
Yang jelas, tempat ini dikenal wingit. Banyak korban berjatuhan karena akibat yang sepele. Misalnya, ada anak jatuh di situ, ternyata sampa di rumah tidak tertolong jiwanya.
Ketika penulis berkunjung, baru saja ada seorang mahasiswa Falkultas Kedokteran yang hampir diwisuda menjadi korban di tempat ini. Menurut penuturan masyarakat setempat, mahasiswa malang ini iseng memancing di tempat ini. Namun karena sewaktu berdiri tubuhnya bersandar di pipa besi yang ada di belakangn patah, akhirnya diapun tercebur ke kedhung. Anehnya, tubuh pemuda ini tidak muncul. Bahkan mayatnya baru bisa ditemukan pada pagi harinya ber kut diupayakan dengan alat semacam katrol untuk mengangkatnya.
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!