JANGAN SEBUT NAMANYA!
Mungkin cerita ini terdengar gila, tidak masuk akal. Tapi, nyatanya memang begitu. Aku sendiri mengalaminya. Aku suka menantang ketakutanku sendiri dengan mendatangi tempat-tempat yang angker. Termasuk ketika aku KKN di sebuah desa wisata yang sejuk.
Ini adalah sebuah kisah di tolilet sebuah penginapan di Desa M. Desa M tidak begitu besar. Ketika KKN itu, malam hari adalah waktu yang tepat untuk menuruti kesenangan. Kegemaranku yang gila itu, mempertemukanku dengan seorang satpam penginapan yang suka bercerita hal-hal mistis.
“Kamu dapat menemuinya setelah kamu memanggilnya.” Katanya.
“Bagimana caranya?” Tanyaku penasaran.
“Cara memanggilnya cukup mudah.” Lanjutnya. “Saat tengah malam tiba, datanglah ke kamar mandi di ujung sana. Bercerminlah kamu di situ. Matikan lampu kamar mandi dan nyalakan kran air.”
“Lalu?” tanyaku makin penasaran.
Satpam itu mengambil napas sejenak.
“Lalu, pelan-pelan kamu panggil nama Sumiati, ‘Sumiati datanglah” Sebanyak tiga kali sambil menutup mata.” Ia melanjutkan. “Setelah itu, buka mata dan lihatlah pada cermin. Kalau gagal atau tidak ada yang terjadi, coba berputar sebanyak 3 kali dan lihat selanjutnya.”
Ah, cerita satpam itu membawa aku ke dalam penasaran yang tinggi. Aku mencoba mengumpulkan informasi dari bagian cleaning service yang sudah lebih tua dari satpam itu. Ya, si Cleaning Service itu juga menceritakan hal yang kurang lebih sama dengan yang diceritakan oleh satpam itu.
Sumiati adalah pengunjung penginapan yang meninggal di depan cermin kamar mandi itu. Ada yang mengatakan kalau meninggalnya dibunuh dengan kejam oleh pacarnya. Beberapa orang menganggapnya dibantai oleh tukang santet karena luka-lukanya sangat tidak wajar.
Kata orang-orang, arwah Sumiati terperangkap di dalam cermin itu sehingga ia tidak bisa keluar kecuali ada seseorang yang membuka jalannya. Karena terlalu lama terperangkap di dalam cermin, jiwanya menjadi marah, hampa dan bisa melakukan hal-hal yang di luar batas kemanusiaan.
Rasa penasaranku menambah keberanianku untuk menjajalnya. Pada malam di mana satpam itu jaga malam, aku mendatanginya.
“Boleh minjam kunci kamar mandi?” pintaku kepada satpam itu.
“Kamu nggak usah nekat!” katanya mengingatkanku.
“Aku tidak nekat.” Kataku meyakinkan. “Aku sudah minta bekal dari orang tua.”
Satpam itu nampaknya melihat keseriusanku.
“Ya, sudah. Tak ambil dulu.” Katanya sambil berjalan menuju tempat kunci.
Setelah mengambil kunci dan menyerahkan padaku, ia berpesan agar aku tidak ceroboh. Kalau tidak memungkinkan, segera lari ke pos satpam. Begitu katanya.
Aku segera melangkah menuju kamar mandi yang diceritakan satpam itu. sesampainya di sana, aku membuka kunci ruang untuk kamar mandi itu. Di ruang itu ada empat kamar mandi. Di samping deretan kamar mandi itu ada wastafel di mana di atasnya ada sebuah cermin.
Cermin itu memang besar. Cukup menampung dua orang berjejeran. Aku mengamati sekeliling dan
tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Segera aku matikan lampu yang menerangi ruangan itu.
Ruangan sudah gelap. Aku mencoba merapalkan mantra pelindung tubuh yang aku peroleh dari seorang yang dituakan di kampungku. Setelah itu, aku memanggil Sumiati sebanyak tiga kali.
“Sumiati datanglah!”
“Sumiati datanglah!”
“Sumiati datanglah!”
Suasana yang sunyi itu tiba-tiba semakin mencekam. Angin bertiup menyingkap bulu kudukku. Walaupun berani, tetap saja bulu kudukku berdiri juga.
Tiba-tiba, di cermin itu muncul cahaya. Cahaya itu segera berubah menjadi darah yang mengalir sampai wastafel. Aku tidak bergerak ke mana-mana karena Sumiati belum menampakkan diri.
Aku berdiri memandangi terus cermin itu. Beberapa detik kemudian, terdengar suara lenguhan kecil.
“Aahhh…!”
Kemudian, dari cermin itu muncul sebuah wajah yang sangat menakutkan. Matanya yang satu berlobang yang satu menjulur keluar seperti lepas
dari tempatnya. Wajahnya penuh dengan belatung dan darah yang mengalir deras.
Aku memaksa mataku mengamatinya. Wajah itu wajah perempuan. Itu Sumiati, pikirku. Dia tidak mengeluarkan kata-kata apapun. Dengan matanya yang menjulur itu, dia menatapku tajam.
Aku merinding. Tiba-tiba aku merasa ada sebuah tangan yang menyentuh pundakku. Tangan itu penuh darah dan baunya sangat busuk sekali.
Aku tepis tangan itu. Menyingkirkan dari pundakku. Tetapi tangan itu tidak bergerak sama sekali. Malah mencengkeram pundakku.
Aku menepisnya kuat-kuat. Tetapi cengkeramannya semakin kuat.
“Aaarrgggghhhh..!!”
Sebuah tangan lain tiba-tiba sudah berada sangat dekat dengan wajahku. Tangan itu berusaha menyentuh wajahku. Aku memalingkan wajah menghindari tangan itu. Aku meronta-ronta mencoba melepaskan diri dari tangan-tangan setan itu.
“Aaarrgggghhhh…!!!”
“Lepaskannnn…!!!”
“Lepaskannnn…!!!”
Aku berteriak keras-keras sambil berlari menuju ruang lobi. Beruntung kakiku masih mau diajak berlari Sampai di ruang lobi itu.
Melihat aku datang dengan berlari ketakutan, Satpam itu segera memasukkanku ke dalam ruang lobi dan diberi minum.
Ya, Sumiati dapat dipanggil dengan cara mengatakan “Sumiati datanglah!” Sebanyak 3 kali di depan cermin kamar mandi dengan lampu yang mati. Kemudian Sumiati akan muncul. Ia akan mengambil mata orang yang memanggilnya.
Anak-anak kecil jangan pernah melakukan ini!
Cerita ini seolah takhayul belaka. Namun, aku sudah melihat penampakan Sumiati saat mencoba memanggilnya.
Cerita tentang Sumiati sudah berkembang sejak lama di kampus ini. Bagaimanapun, Sumiati akan tetap jadi cerita yang terus “menghantui” kampusku dari tahun ke tahun. Apalagi bagi mereka yang penasaran ingin bermain dengan sang hantu cermin ini.
Apakah kamu berani memanggilnya?
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!