Kisah Mistis: ISYARAT MIMPI MEMELUK BULAN

0
12

Kisah Mistis: ISYARAT MIMPI MEMELUK BULAN

Anakku jadi gubernur. Komisi Pemilihan Umum, KPU, telah memutuskan, anakkulah yang memperoleh suara terbanyak dan menang. Tidak terbayangkan dan tidak pernah membayangkan, bagaimana anakku menjadi seorang pemimpin provinsi. Jadi orang nomor satu di satu provinsi besar di Republik Indonesia ini…

 

Tapi, itulah takdir Allah Azza Wajalla. Selama ini rasanya sangat tidak mungkin. Anakku, adalah anak orang miskin, anak rakya: jelata, ajaib, kok bisa menjadi kepala daerah. Namun, ketika Allah sudah menentukan, tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi, menghambat dan mementahkan keputusan Yang Maha Kuasa itu. Anakku yang Kurus kering dulu, anakku yang anak orang miskin dulu, jadi pemimpin 13 juta warga, warga provinsi di mana kami dilahirkan.

 

Anakku, Juwirno Atmojo, sebutlah begitu, tumbuh sebagaimana anak seusianya. Dia suka main ke kali, suka manjat pohon dan suka sekali main gundu. Kalau naik pohon kelapa dia cepat seperti monyet, setelah di atas pohon, dari pelepah dia terjun ke sungai tanpa rasa takut. Jadi, dari kecil dia sudah pemberani. Nyalinya besar dan tidak punya rasa takut kepada siapapun.

 

Agar tidak menimbulkan kontroversi, aku menolak untuk menyebut identitas kami sesungguhnya. Sebutlah namaku Siti Hamidah, kami keluar petani miskin di suatu pulau. Katakanlah, daerah provinsi Borneo Barat Daya. Sebuah daerah hutan kayu ulin yang subur. Dan suamiku seorang petani palawija dan berkebun ulin. Kayu-kayu ulis bernilai jual tinggi dan kayu itulah yang menghidupi kami selama ini. Dari kayu itulah yang membiayai anakku, Juwirno Atmojo menjadi sarjana. Bahkan, menjadi usahawan yang tangguh bidang perkayuan. Persis seperti suamiku.

 

Suamiku sudah lama meninggal dunia. Namun usahanya diteruskan oleh anakku sambil kuliah hingga menjadi sarjana. Anakku berhasil menjadi insinyur kehutanan. Dan dia membangun usaha kami hingga maju pesat. Pada saat itu pula, anakku banyak diliput oleh pers karena pergaulannya yang luas di dunia usaha. Karena terkenal oleh media, sebuah partai politik meminang anakku untuk dijadikan jagoan pilkada. Partai besar ini mengusung anakku untuk menjadi gubernur. Katakanlah Partai Republik Indonesia Jaya, PRIJ.

 

Mula-mula anakku tidak mau terjun ke politik. tapi kader-kader terbaik partai PRIJ datang ke anakku dan ikatakan, bahwa daerah kami memnbutuhkan pemimpin yang amanah. Pemimpin yang pandai membangun, cerdas, tangkas dan dekat dengan rakyat. Semua unsure itu ada pada diri anakku dan akhirnya, aku merestuinya. Aku restui bukan karena jabatan bergengsi gubernur itu, tapi karena aku ingin dia benar-benar memajukan daerah kami. Kalau orang lain saja dari partai yakin, aku pun harus yakin, bahwa anakku sanggup untuk memimpin.

 

“Ibu, aku mohon ijin untuk maju sebagai calon gubernur, ibu setuju?” tanya anakku. Sete ah kami mempertimbangkan banyak hal, kami bicara panjang, akhirnya aku berkata setuju. Aku menyetujui anakku untuk bertarung sebagai calon gubernur.

 

Setelah aku merestuinya, Juwirno Atmojo salung mengambil air dan mencuci kakiku. Dia bersujud kepadaku memohon restu dan doa akan dia diberikan yang terbaik dari Allah Azza Wajalla. Maka itu, aku memegang kepalanya dan berdoa. Doa mujarab kupintakan pada Allah Tuhan Kami, agar anakku diberi jalan yang lurus, lempang dan baik bagi kehidupannya.

 

Pada saat itu, tiba-tiba telingaku dibisiki sesuatu. Saya tidak tahu suara dari mana. Yang jelas ada suara pria di telinga kananku, menyebut, bahwa anakku akan menang dalam pertarungan pilkada itu. Aku yakin apa yang dibisiki itu benar adanya. Anakku akan menang dan terpilih menjadi gubernur Borneo Barat Laut.

 

“Ibu merestuimu Nak, dan ibu akan berdoa setiap saat untuk kebaikanmu. Ibu minta kepada Allah agar Allah menjadikan mu gubernur bila itu baik untuk rakyat. Dan ibu minta janganlah anaku dijadikan gubernur apabila anakku tidak baik untuk rakyat,” kataku.

 

Juwirno Atmojo anak baik. Dia pandai bergaul sejak kecil dan disenangi oleh temantemannya. Dia tidak mudah marah dan tidak gampang tersinggung. Sifat sosialnya sudah terlihat dari kecil. Watak kepemimpinan juga sudah tertangkap ketika di sekolah dasar. Dia mampu memotivasi berbuat kebaikan pada teman-temannya. Dia membimbing temantemannya untuk sembahyang berjemaah ke mesjid.

 

Mampu menangani semua permasalahan yang dihadapi teman-temannya. Bahkan ketika kecil, dia sudah menunjukkan bahwa dirinya berbakat membangun. Bayangkan, masih SD kelas enam dia sudah membangun jembatan bamboo bersama seratus anak seusianya di atas Sungai Sarami. Jembatan itu kuat dan Kokoh, hingga sekarang masih kuat dan digunakan banyak orang lalu lalang menyeberang sungai. Baik dari hulu maupun ke hilir. Ketika aku hamil Juwirno Atmojo, aku bermimpi memeluk bulan. Kata orantua dulu, seorang ibu yang sedang hamil, apabila bermimpi memeluk bulan, anak yang dilahirkan akan menjadi orang terkenal. Bulan itu tinggi di atas bumi, dan anak akan menjad tinggi setinggi bulan. Maksudnya terkenal dar menjadi tokoh masyarakat yang beken.

 

Mimpi memeluk bulan itu bukan hanya sekali akau alami. tapi berulang kali hingga sepuluh kali aku bermimpi yang sama. Maka itu, setelaj Juwirno Atmojo lahir, aku buat sedkahan mengundang banyak anak yatim, orang miskin ke rumah. Kami membagikan sembako, beras dan uang. Kami sedekah dengan ikhlas demi menyambut kelahiran Juwirno Atmojo.

 

Pemilihan langsung oleh rakyat membuat anakku menjadi terpilih. Apabila pemilihan dilakukan oleh DPRD, anakku pasti tidak terpilih. Sebab di DPRD itu sering tawar menawar seperti trik dagang sapi. Siapa yang kuat uangnya, dialah yangmenang. Nah, anakku, tidak banyak uang dan dia type orang yang tidak mau mengahamburkan uang untuk membeli suara.

 

“Saya tidak akan melakukan money politic, membeli suara dan bermain kotor menyogok untuk kemenangan saya sebagai calon gubernur. Saya berprinsip, menjadi gubernur bukan karena jabatan gubernur itu bergengsi. Bukan karena pangkat dan citra, tapi saya ingin menjadi gubernur agar dapat berperan serta menentukan arah pembangunan wilayah Borneo Barat Laut. Daerah ini punya potensi besar. Punya sumber daya alam yang begitu banyak. Ada gas, batubara, emas, minyak dan kayu. Tetapi, rakyat wilayah Kita ini 89 persen hidup di bawah garis kemiskinan. Saya prihatin akan kenyataan ini.

 

Maka itu saya akan menjadi pemimpin wilayah, agar rakyat provinsi Borneo Barat Laut akan hidup layak. penghasilannya bertambah baik dan hidup nyaman, tenteram, aman dan sejahtera. Itulah tujuan saya mau jadi gubernur. Nanti, saya akan membangun daerah ini sesuai dengan kapasitas dan kemampuan daerah, baik dari anggaran APBD maupun dari investasi,” kata anakku, pidato di depan rakyat Borneo Barat Laut, yang disambut gegap gempita warga.

 

Pers ramai memberitakan sosok anakku. Pers sangat antusias mendukung Juwirno Atmojo menjadi gubernur. Pesaingnya, seorang petahana, incumbent yang juga sangat kuat. Secara materi kuat secala politik dan social, petahana sangatiah kuat. Gubernur yang ambisi untuk memimpin period eke dua setelah dia kayar raya sebagai gubernur. Tanahnya begitu banyak, kendaraan mewahnya begitu banyak, rumah mewahnya menyebar di ibukota Jakarta. Bahkan salah satu rumahnya di Ancol, Jakarta Utara, bernilai 400 milyar. Sebuah rumah mewah dua lantai mengahdap ke Teluk Jakarta. Di halaman rumahnya ada dermaga jet voil miliknya berjumlah empat unit. Bahkan, dia mmebeli pulau khusus untuk berburu di daerah Nusa Tenggara Timur.

 

Kekayaan dan kejayaan gubernur ini terus menerus diekspose media. Bukan karena mereka kagum, tetapi media jengkel melihat sepak terjang gubernur yang kaya raya, sementara 89 persen rakyatnya miskin. Bahkan sudah ada yang mati kelaparan dan kurang gizi. Karena melihat hal itu sebagai ketidak adilan dari pemimpin, maka anakku diminta menjadi gubernur. Rakyat lebih percaya pemimpin yang tidak serakah, yang tidak mementingankan diri sendiri dan partai. Anakku berjanji, dia akan membangun, mendengarkan dan mewujudkan apa yang dinginkan mayotitas rakyat. Dia bertekad akan mendahulukan kepentingan warga daripada kepentingan diri sendiri. Kepentingan keluarga juga Kepentingan partai. Dia berjanji akan mengabdikan dirinya suntuk rakyat, untuk bangsa dan Negara.

 

“Apa yang kau janjikan itu jangan sampai engkau hianati sendiri. Jangan berbohong kepada pemilih, kepada rakyat. Kau punya hutang besar kepada rakyat dengan janji-janji kampanyemu itu,” kataku, kepada Juwirno Atmojo.

 

“Ibu, aku bersumpah kepada ibu, aku akar mewujudkan semua apa yang aku janjikan kepada rakyat. Aku tidak akan khianat, tidak akan berbohong, aku akan menjadi pemimpin sesuai dengan keinginan ibu dan almarhum ayah,” desis anakku.

 

Berbulan-bulan masa persiapan pemilihan gubernur dan kampanye, Juwirno Atmojo sibuk sekali. Aku tinggal diam di rumah, berdoa dan melakukan puasa. Juga membaca Al-Qur’an surat tertentu yang berhubungan dengan kebaikan anakku. Doaku kepada Allah Azza Wajalla adalah, jadikan anakku gubernur bila baik untuk rakyat. Dan gagalkan dia menjadi gubernur, bila dia tidak baik untuk rakyat. Hal itulah yang selalu aku katakana kepada Allah SWT dan kuserahkan sepenuhnya nasib anakku kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Kasih.

 

Menantuku, Hasanah Nurismah, istri Juwirno Atmojo dengan dua anaknya, aku ajak membaca doa-doa dan ayat suci selama kampanye hingga pemilihan daerah dilangsungkan. Menantu dan cucu-cucuku mengikuti petunjukku, mereka dengan tekun beribadah. Bahkan, menantuku yang tidak yakin bahwa suaminya akan mengalahkan petahana, lebih banyak prihatin. Dia puasa mutih, puasa senin kemis dan membantu ratusan anak yatim, memohon doa agar Suaminya diberikan jalan terbaik oleh Allah untuk memimpin Borneo Barat Laut.

 

Hari Rabu Kliwon, tanggal 14 September 2011 adalah hari pemungutan suara dilakukan serentak. Ribuan Tempat Pemungutan Suara, TPS, terjadi keajaiban. Semua TPS 80 persen dimenangkan oleh anakku. Pers heboh memberitakan kemenangan itu. Hitungan quick count, juga semuanya dimenangkan oleh anakku. Aku, menantu dan cucu-cucuku, sujud syukur ke tanah. Apalagi anakku, Juwirno Atmojo, dia bersujud syukur lama di tanah, berterima kasih kepada Allah yang percaya kepadanya untuk segera memimpin Borneo Barat Laut.

 

Tanggal 1 November 2011, Hari Selasa Pon, anakku dilantik menjadi gubernur dan bersumpah di depan ratusan anggota DPRD Borneo Barat Laut. Bersama wakil gubernur, pasangannya, Haji Johan Salimi, mereka di antik menteri dalam negeri menjadi gubernur dan wakil gubernur masa bkakti 2011 2016. Masa bhakti berakhir, tanggal 1 November 2016 yang akan datang.

 

Ketika aku melihat anakku berpakaian putih dengan topi kebesaran seorang gubernur, airmataku tumpah. Aku teringat masa kecil anakku yang kurus kering dan cungkring. Ingat bagaimana ayahnya bekerja keras untuk menyekolahkannya hingga dia sendiri jungkir balik mencari uang untuk kehidupan kami. Aku berterima kasih yang tak terhingga kepada kebaikan Allah Azza Wajalla kepada kami. Anakku, anak orang miskin yang penuh derita di masa kecil, menjadi pemimpin wilayah yang begitu besar. Dan aku teringat tentang mimpi memeluk bulat saat aku hamil Juwirno Atmojo. Rupanya firasat mimpi itu benar adanya. Anakku menjadi pemimpin wilayah, gubernur dan jadi orang terkenal. Tokoh sohor yang disanjung dan dipuji oleh banyak orang. Mimpi itu suatu tanda, bukan hanya kembang tidur.

 

Tanda bahwa bulan itu di atas, melambung dan tinggi. Itulah Juwirno Atmojo, anakku yang kini tampil sebagai gubernur yang harus membangun, mengayomi jutaan warga Borneo Barat Laut yang kaya. Kalau selama ini tanah ini kaya tapi rakyat miskin, anakku bertekad akan menjadikan warganya semuanya kaya di atas tanah yang kaya akan hasil tambang dan hasil hutan.

 

“Jika saya tidak bisa mewujudkan impian rakyat untuk hidup layak, saya akan mundur sebagai gubernur. Buat apa saya jadi gubernur kalau saya tidak bisa merubah kehidupan rakyat Borneo Barat Laut Bu,” bisik anakku, ketika aku menangis usai dia dilantik oleh mendagri.

 

Tekad anakku itu benar adanya. Dalam waktu seratus hari kepemimpinannya, sudah banyak yang dibuat dan digagas bersama seluruh SKPD nya. Satuan kerja perangkat daerah. Kepala dinas dan staf yang benar-benar bekerja, kerja dan kerja keras. Kemajuan makin terasa setelah setahun duduk. Bangunan sekolah, jembatan, jalan dan pertanian, kesehatan, semua rata dibuat. Anggaran diatur sedemikian rupa hingga Borneo Barat Laut menjadi daerah baru bagaikan mercusuar di antero negeri. Sekarang, setelah empat tahun menjabat gubernur Borneo Barat Laut, Juwirno Atmojo berhasil menaikkan income per-kapita penduduk. Pertanian dibangun menjadi industri baru, begitu juga dengan perkebunan dan kehutanan. Sementara hasil tambang, terutama batubara yang berlimpah, didatangkan investor yang banyak menyerap tenaga kerja.

 

Kini di daerah kami, berkat keseriusan Juwirno Atmojo memimpin, maka tidak ada lagi warga miskin di daerah kami. Tidak ada lagi warga masyarakat yangn kekuarangan gizi. Tidak ada gizi buruk dan tidak ada ralyat yang kesulitan di saat sakit. Gubernur mengajak semua bupati dan walikota untuk memberikan tunjangan kesehatan bagi warga miskin. Sekolah gratis dan rumah sakit gratis. Biaya berobat ditanggung pemerintah hingga ke soal gizi pun, menjadi tanggungan pemerintah. Rakyat semua puas kepada kepemimpinan anakku dan semua ingin anakku mencalonkan diri lagi pada periode berikutnya. Tapi anakku tidak ambisi, dia akan menyerahkan kepada pemimpin lain yang lebih baik.

 

“Ibu, cukuplah sampai di sini, aku akan kembali sebagai rakyat jelata, akan usaha kayu seperti dulu lagi. Sekarang banyak pemimpin yang baik dan lebih baik, saya akan menyerahkan semuanya ini kepada yang lebih baik itu,” kata anakku. Kepada pers Juwirno Atmojo menyampaikan hal itu. Dia akan menyerahkan tampuk kepemimpinan Borneo Barat Laut kepada yang lebih muda dan lebih baik.

 

“Begitu banyak pemimpin muda yang berpotensi, saya akan menyerahkan kepada mereka yang punya kemampuan dan potensi yang akan membangun wilayah kita ini agar lebih maju lagi,” ungkap anakku, kepada pers.

 

Akan niatan anakku untuk mundur dan tidak mau nyalon lagi, warga berteriak. Rakyat meminta dan mendesak agar anakku melanjutkan kepemimpinannya, agar pembangunan yang telah dirintisnya, dapat berkesinambungan. Karena kasihan kepada rakyat, maka anakku pun berubah pikiran. Akhirnya, dia bersedia mencalonkan diri lagi untuk periode berikutnya. Semua calon mundur dan minder untuk bertarung dengan anakku yang elektabilitasnya begitu tinggi. Nama Juwirno Atmojo berdasarkan survey resmi, mengantongi 89 persen Suara. Mayorotas rakyat akan memilih dia lagi dan dipastikan akan terpilih lagi. Dua pasang calon mendengar anakku akan maju lagi, tiba-tiba mundur. Pertimbangan mereka percuma bertarung dengan Juwirno Atmojo karena dipastikan menang.

 

Anakku bukanlah orang luar biasa. Dia sangat biasa saja tetapi karena kesederhaan, sikapnya yang merakyat, membuat warga jatuh hati. Semua menyukai karena kesederhanaan dan bersahajanya Juwirno Atmojo. Dia dekat dengan rakyat dan suka turun ke bawah, dari kampung ke kampung mendengarkan suara rakyat. Mendengar jerit hati nurani rakyat. Inilah wujud nyata dari mimpiku berkali-kali memeluk bulan. Artinya aku telah melahirkan anak seperti bulan. Bulan yang indah, teduh, anggun dan nyaman sepanjang masa. Terima kasih ya Allah, aku dapat melahirkan anak yang berguna bagi banyak orang. Mampu memimpin rakyat dengan baik dan membawa rakyat pada track kebahagiaan dan kesejahteraan sejati Alhamdulillah. Wallahu a’lam bissawab. ©️

 


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!