Kisah Mistis: BARON SEKENDER

0
10

Kisah Mistis: BARON SEKENDER

Walau telah memiliki dua belas istri, dua diantaranya adalah dayang-dayangnya sendiri, namun, sang nakhoda kaya raya dari negeri Spanyol itu tak jua dikaruniai keturunan…

 

Warta berkisah, hatta, di negeri Spanyol, hidup seorang nakhoda yang sangat kaya raya dengan istrinya nan cantik jelita. Nakhoda Karbin, demikian korang menyebutnya. Namun sayang, walau telah berbilang tahun menikah, tetapi, keduanya belum juga dikaruniai anak.

 

Akhirnya, Nahkoda Karbin memutuskan untuk kembali menikah tanpa menceraikan istri pertamanya. Walau kembali menikah, tetapi, apa yang diharapkan tak juga terwujud. Alhasil, Nakhoda Karbin menikah sampai dua belas kali, bahkan dua di antaranya adalah dayangnya sendiri tetapi, ia tak juga mendapatkan keturunan.

 

Kegelisahan sang nakhoda pun semakin menjadi-jadi. Di tengah-tengah kegalauan yang teramat sangat, mendadak ingatannya melayang ke seorang pertapa sakti yang bersemayam di Argapura. Tanpa sadar, dari bibirnya terucap kata yang merupakan nama dari sang pertapa,

 

“Mahamintuna … Mahamintuna … Mahamintuna.”

 

Tanpa berlama-lama, esoknya, dengan ditemani beberapa pengawal kepercayaannya, Nakhoda Karbin pun berangkat ke Argapura. Tanpa berpanjang kata, setibanya di sana, ia langsung mengutarakan segala maksud kedatangannya.

 

“Aku dapat menolongmu dengan satu syarat,” ujar sang pertapa.

 

“Apakah syaratnya?” Potong Nakhoda Karbin cepat.

 

“Engkau harus menyerahkan salah satu dari anak-anakmu,” sahut sang pertapa pendek.

 

“Baik … aku sanggupi syarat itu,” janji sang nakhoda dengan wajah riang.

 

Sebelum pulang, Mahamintuna memberkan dua buah mangga kepada Nakhoda Karbin seraya berkata: “Bawalah, dan berikan buah mangga ini pada kedua belas istrimu.”

 

“Baik Tuan,” kata Nakhoda Karbin dengan senang seraya mohon diri.

 

Singkat cerita, setelah memakan mangga itu, sebelas di antaranya telah mengandung dan melahirkan anak. Bahkan, salah seorang di antaranya melahirkan bayi kembar yang diberi nama Baron Sekender dan Baron Sukmul, sementara, kedua dayangnya juga melahirkan anak yang masing-masing diberinama Baron Sekeber dan Suhul sedang nama anak dari istri-istri yang lain adalah, Baron Sepilmas, Baron Lastedeng, Baron Ardiyas, Baron Senemut, Baron Driansah, Baron Artete, Baron Kasarnral, Baron Kaserah dan Baron Semit.

 

Selang beberapa tahun kemudian, Mahamintuna pun datang untuk menagih janji. Nakhoda Karbin langsung memberikan salah seorang anaknya, Baron Sekender kepada pertapa itu. Esoknya, dengan ditemani oleh seorang saudara tirinya, Sekeber, keduanya pun menuju ke Argapura.

 

Di padepokan Mahamintuna, keduanya melihat seorang lelaki tua bernama Begawan Tuna, yang dijaga dengan ketat oleh puluhan anak buah Mahamintuna.

 

Akhirnya keduanya tahu, ternyata, Mahamintuna adalah seorang pertapa yang gemar menyantap daging manusia.

 

Siasat segera disusun. Pada saat yang tepat, keduanya langsung melakukan serangan kilat, dan berhasil membinasakan Mahamintuna dengan puluhan pengikutnya itu.

 

Sejak itu, semua yang pernah dicelakai oleh Mahamintuna menjadi tunduk dan patuh kepada keduanya. Bahkan, banyak pula yang memilih menjadi pengikut setia Baron Sekender dan Baron Sekeber. Tiga di antaranya adalah: seekor garuda sakti, kuda bersayap yang bernama Wanengpati Gan naga sakti Baruklinting.

 

Keduanya menjadi buah bibir masyarakat seluruh negeri. Bahkan, Lorena, putri Raja Spanyol pun begitu tergila-gila dan bersedia disunting oleh Baron Sekender. Oleh sang raja, Baron Sekender, dibantu saudara tirinya, Baron Sekeber diangkat menjadi menteri yang bertanggungjawab atas keamanan negeri.

 

Waktu terus berjalan. Pada suatu hari, Baron Sekender mendapatkan tugas untuk menghukum Ratu Sinipraba dari Kerajaan Leburgangsa, di Pulau Nusatembini.

 

“Tangkap, jika tidak mungkin, binasakan. Tapi hati-hati, ia adalah adik Mahamintuna, dan kesaktiannya lebih tinggi ketimbang kakaknya,” demikian kata Raja Spanyol.

 

“Baik Baginda, hamba mohon restu,” kata Baron Sekender seraya pamit undur diri.

 

Usai berpamitan kepada istrinya, Baron Sekender pun berangkat ke Pulau Nussatembini bersama ketiga abdinya dengan menunggang Kuda Wanengpati. Alhasil, Baron Sekender berhasil mengalahkan Ratu Sinipraba. Namun, wanita raksasa itu berhasil melarikan diri.

 

Di tempat pelariannya, Ratu Sinipraba sedang menyusun siasat untuk mengelabui Raja Spanyol. Dengan kesaktian yang dimilikinya, ia berganti rupa menjadi wanita cantik dan menamakan dirinya Gayatri.

 

“Raja Spanyol itu pasti akan terpikat melihat kecantikanku!” gumam Ratu Sinipraba, “Setelah itu, aku akan memperdayainya.”

 

Ratu Sinipraba yang telah berganti rupa menjadi Gayatri itu segera keistana. Dengan bujuk rayunya, ia berhasil memikat hati Raja Spanyol. Ia pun akhirnya menjadi permaisuri kedua penguasa Negeri Spanyol itu.

 

Setelah itu, Gayatri terus melancarkan tipu muslihatnya dengan membujuk Raja Spanyol untuk menghabisi nyawa Baron Sekender. Namun, taktik licik tersebut berhasil dipatahkan oleh Baron Sekender berkat bantuan Begawan Tuna yang pernah ditolongnya dulu. Akhirnya, penyamaran Gayatri terbongkar. Wajahnya yang tadinya cantik nan mempesona tiba-tiba berubah menjadi Sinipraba, wanita raksasa yang menakutkan.

 

“Hai, Baron Sekender! Kali ini kamu tidak akan bisa mengalahkanku!” kata Sinipraba.

 

Baron Sekender langung menyerang dengan jurus-jurus saktinya. Tampaknya, ia kewalahan menghadapi Sinipraba seorang diri. Sekeber pun segera membantu. Namun, baru beberapa saat pertarungan sengit itu berlangsung, tiba-tiba wanita raksasa itu terbang ke angkasa. Melihat hal itu, Baron Sekender segera menaiki kuda semberani Wanengpati untuk mengejarnya, Sekeber pun segera menyusul dengan menunggangi Garuda Sakti. Alhasil, kedua orang bersaudara itu berhasil mengejar Sinipraba. Pertarungan sengit pun terjadi di atas awan.

 

Dalam pertarungan tersebut, Baron Sekender dan Sekeber hampir saja dikalahkan. Untung saja Baron Sukmul dan Suhul tiba-tiba datang membantu. Akhirnya, Sinipraba berhasil mereka binasakan. Setelah itu, mereka kembali ke istana Kerajaan Spanyol untuk menyampaikan kabar gembira tersebut kepada Raja Spanyol. Sang Raja pun menyambutnya dengan perasaan suka Cita.

 

“Dengan tewasnya Sinipraba, negeri ini kembali aman dan tentram. Hal ini terjadi berkat bantuan kalian semua,” kata sang Raja kepada Baron Sekender dan saudarasaudaranya.

 

Setelah itu, Raja Spanyol mengangkat Baron Sekender menjadi raja, namun ia menolak. Tahta kerajaan itu ia serahkan kepada adiknya Baron Sukmul yang dibantu oleh Suhul. Baron Sekender bersama istri dan Sekeber lebih memilih berpetualang mengelilingi dunia. Baron Sekender dan Lorena menunggangi Wanengpati sedangkan Sekeber menaiki Garuda Sakti.

 

Suatu waktu, petualangan mereka tiba di atas pulau yang hijau dan indah. Pulau itu ternyata Jawa. Karena terpesona melihat kehindahan pulau itu, Baron Sekender segera memerintahkan abdinya agar terbang lebih rendah. Kedua abdinya utu segera meluncur ke bawah dan kemudian terbang mengelilingi pulau itu. Saat mereka berada di atas Kerajaan Mataram, tubuh mereka seolah-olah tersedot bumi hingga akhirnya terjatuh.

 

Putri Lorena pun tewas dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, Sekeber berubah wujud menjadi kerbau dan Wanengpati berubah menjadi sapi perah. Sedangkan Garuda Sakti selamat dan kembali ke Spanyol. Lalu, bagaimana pula nasib Baron Sekender?

 

Ternyata, Baron Sekender masih hidup. Ia diselamatkan oleh Raja Mataram Panembahan Senapati dan kemudian diangkat menjadi juru taman di Keraton Mataram. la ditemukan dalam keadaan kulit yang telah berubah menjadi belang-belang kehitaman, matanya menjadi biru, serta janggut dan kumisnya menjadi putih seperti rami, sejenis tanaman samak.

 

Selain itu, Baron Sekender jadi hilang ingatan, ia lupa siapa dirinya dan semua kehidupan masa lalunya. Ia hanya mengetahui bahwa perjalanan hidup itu sangat sulit dimengerti. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!