Kisah Mistis: ARWAH WANITA KORBAN CINTA

0
13

Kisah Mistis: ARWAH WANITA KORBAN CINTA

Hati Chandra – nama yang sengaja disamarkan, merasa berbunga-bunga karena keinginan untuk memiliki rumah sendiri akan segera terwujud. Hal ini setelah membaca iklan di koran lokal tentang dijualnya sebuah tanah plus bangunan rumah dengan harga murah. Hanya Rp 100 juta. Luas tanahnya sekitar 400 meter. Bangunannya juga telah siap huni. Apalagi bangunannya terletak di jalan raya yang kini menjadi kawasan pengembangan kota. Jadi sangat cocok bukan hanya untuk hunian, tapi juga usaha…

 

Tanpa berpikir dua kali, Chandra bersama istri dan anaknya yang marih gadis itu mendatangi lokasi yang d Klanyan, Meluhat keadaan bangunan juga Inka, Chandra bersama keluarga merasa jatuh hati. Bangunannya juga tidak terlalu buruk, apalagi walau sepi tapi bangunan rumah serta tanah pekarangan juga tidak terlalu jauh dari pemukiman. Apalagi setelah melihat domumen kepemilikan juga boleh dikatakan tidak akan menimbulkan sengketa. Karena sertifikat tanah juga asli.

 

Pak Huri demikian nama pemiliknya saat Chandra mencoba bertanya pada para tetangga juga dikenal tak pernah mempunyai catatan kriminal. Sehingga setelah berunding dengan istri dan anaknya mereka pun akhirnya memutuskan membeli. Karena bisa jadi kalau menunda, Pak Huri bisa mencari orang lain.

 

“Sulit mencari rumah dan tanah yang harganya murah. Apalagi kalau kita punya rezeki, rumah bisa kita renovasi bagus Ma,” kata Pak Chandra pada istrinya. Istrinya juga setuju tentang hal itu.

 

Maka setelah dihadapan notaris. Terjadilah jual beli tanah sesuai dengan hukum yang berlaku. Dan keluarga Chandra sangat terkejut, karena setelah akad jual beli ditanda tangani. Pak Huri memberi bonus pada keluarga yang membeli tanah. Yaitu seperangkat meja kursi, mebeler dan termasuk lukisan wanita cantik yang dipajang di tembok.

 

“Saya kira bapak tak usah memberi bonus. Kalau bapak tak mau mengangkut meja kursi, mebel dan lukisan ini, kami mau kok mengganti dengan uang.”

 

Tapi Pak Huri tetap memaksakan bonus itu. Karena menurutnya dia sudah tak memerlukan meja kursi, mebel dan lukisan. Karena ia akan ikut anaknya yang tinggal di Jakarta. Karena menurutnya kalau dijual di pasar loak harganya tidak seberapa. Tidak sesuai dengan ongkos angkut dan berbagai biaya untuk makelar. Sehingga daripada repot akhirnya Pak Huri memilih untuk menghadiahkan pada yang membeli.

 

“Ini sudah menjadi khaul saya Pak Chandra. Siapapun yang membeli rumahku akan saya hadiahkan meja kursi dan segala isi rumah.” Sehingga walau Chandra berusaha untuk memberikan uang pada Pak Huri, namun sang pemilik rumah itu tetap menolak. Sehingga Pak Chandra mengurungkan niat untuk memberikan sekadar uang pengganti meja kursi, mebeler dan lukisan.

 

Namun setelah membeli. Pak Chandra sekeluarga tidak langsung pindah ke rumah baru. Istri dan anaknya untuk sementara masih tinggal di rumah orang tuanya. Karena untuk ditempati rumah itu perlu direnovasi. Dibersihkan di sana sini. Maklum rumah itu walaupun masih bagus tapi tampak kotor. Rumah laba-laba ada di sana sini. Pak Huri selama ini memang iidak menempati rumah itu. Ia lebih memilih tinggal bersama anak sulungnya di kawasan jalan Kaliurang, Yogyakarta.

 

Setelah istrinya meninggal dua tahun lalu. pak Huri tinggal sendirian di rumah. Karena semua anaknya telah berkeluarga dan tinggal berpencar. Anak yang sulung tinggal di kawasan Jalan Kaliurang, Yogyakarta. Yang nomor dua tinggal di Bandung, Jawa Barat. Yang ketiga malah di Palembang. Karena itu ketika akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama anak sulungnya di Jalan Kaliurang, Yogyakarta, rumah yang dulu ditempati Pak Huri bersama keluarga akhirnya dikosongkan. Hanya sesekali didatangi untuk dibersihkan. Itu saja Pak Huri kadang-kadang lupa.

 

Rumah itu pernah disewa oleh salah seorang pengembang untuk menjadi kantor. Tapi setelah pihak pengembang tak punya proyek di kawasan itu kemudian menghentikan menyewa rumah. Juga pernah ada satu keluarga yang menyewa rumah milik Pak Huri, ia menyewa selama empat tahun. Namun belum ada dua tahun sudah mengembalikan kunci. Dan membiarkan uang kontrak untuk empat tahun jadi hangus.

 

Karena kemudian tak ada yang berminat untuk mengontrak. Atas saran anak-anaknya, Pak Huri pun akhirnya menjual. Rumah beserta pekarangan jatuh pada keluarga Chandra. Pak Huri kemudian diboyong untuk tinggal bersama putra kedua di Bandung, Jawa Barat. Untuk sementara waktu selama masa renovasi Chandra yang menunggui rumah. Sekalian untuk mengarahkan para tukang yang memperbaiki dan merenovasi rumah barunya itu.

 

Kalau siang suasana di rumah memang ramai. Karena para pekerja bangunan yang memperbaiki rumah yang baru dibeli. Kalau malam sepi. Dan Chandra merasakan suasana mistis di rumah itu. Kadang saat menjelang senja, Chandra merasakan bau bunga yang biasa menyertai dalam upacara kematian. Saat malam tiba, sepertinya ia md dekeluhat kelebat perempuan muda yang ada di dekat rumah. Namun ketika didekati perempuan itu menghilang. Dan kadang terdengar suara ketawa kecil perempuan genit. Namun di lain hari. la mendengar suara perempuan menangis dan merintih minta tolong. Namun saat didekati di mana suara tangis itu tiba-tiba menghilang.

 

Ini membuat Chandra jadi makin penasaran. Chandra yang Sarjana ilmu eksakta memang tidak percaya dengan hal-hal yang berhubungan dengan dunia lain. Dunia yang dianggap takhayul. Sehingga ia punya kesimpulan kalau rumah sepi itu sering dimanfaatkan oleh para perempuan nakal untuk mencari mangsa. Sehingga untuk itu. la ingin mengintip apa yang sebenarnya terjadi. Maka di satu malah ia sengaja bersembunyi.

 

Pada satu malam Chandra mencoba untuk mengintip dari balik tembok rumahnya. Lampu ruang di ruang depan sengaja dibuat temaram. Dan saat tengah malam, Chandra melihat ada ada kelebat wanita cantik yang mendatangi rumah. la duduk di taman dekat rumah. Bodi wanita itu tampak semlohai. Rambutnya panjang. Saat ia berjingkat mendatangi, wanita itu berpaling. Dan Chandra jadi terpesona karena kecantikan si wanita itu.

 

“Maaf, mungkin anda selama ini memanfaatkan pekarangan rumah saya untuk menanti laki-laki hidung belang. Tapi sekarang rumah dan pekarangan milik keluarga kami. Dan keluarga kami adalah keluarga baik-baik. Maka kami mohon anda mencari tempat lain sebagai tempat mangkal,” kata Chandra mencoba halus.

 

Wanita ayu itu hanya memandang dengan tatapan kosong. Kemudian malah menangis tersedu-sedu. Chandra tetap tidak akan mengizinkan pekarangan rumah sebagai tempat mangkal pekerja seks komersial. Malah Chandra mengatakan akan melaporkan ini pada pihak yang berwajib. Tangis wanita itu semakin keras. Chandra jadi kebingungan. Dia malah jadi ketakutan kalau nanti para tetangga pada datang dan menuduhnya melakukan yang bukan-bukan. Bisa jadi dia akan jadi sasaran amuk warga. Wanita kemudian menangis sambil berlari, Yang membuat Chandra makin ketakutan. Wanita itu kemudian berlari ke arah semak dan pada saat itu hilang. Chandra kemudian punya pendapat kalau kemudian kalau ia berhadapan dengan mahluk dari dunia lain!

 

Keesokan harinya ia kemudian minta petunjuk pada Kyai Pamungkas. Orang yang terkenal mempunyai ilmu supranatural. Kyai Pamungkas kemudian memerintahkan untuk membersihkan semak pada petamanan yang tak terawat. Ternyata di semak ada gundukan yang mencurigakan. Pada saat itu para pekerja kaget. Karena saat membongkar gundukan itu ternyata kuburan dan dalam kuburan yang tampaknya dibuat tergesa-gesa ternyata ditemukan tulang yang dari penelitian pihak berwajib adalah perempuan.

 

Kasus ini jadi perhatian dari yang berwajib. Pada polisi Chandra mengatakan kalau dirinya mendapatkan tanah membeli pada Pak Huri. Setelah Pak Huri dicari dari yang berwajib, ternyata dari informasi Pak Huri juga mendapatkan tanah dengan pembeli. la kemudian cepat-cepat menjual bangunan dan pekarangan yang baru dibeli karena angker.

 

Dan ia memberi informasi tentang pemilik rumah yang pertama. Orang yang sebut saja bernama Gandakusuma ternyata juga telah pindah ke Kalimantan dan alamatnya tidak diketahui. Namun akhirnya berkat kegigihan pihak berwajib. Pak Gandakusuma bisa didatangkan. Dari Pak Ganda itu misteri pembunuhan terkuak.

 

Karena ternyata Pak Ganda pernah membunuh wanita simpanan dan dikubur di areal petamanan. Wanita itu terpaksa dibunuh karena mengaku hamil dan minta pertanggungjawaban. Dan agar tidak diketahui warga. Tempat untuk kuburan simpanannya itu disemen dan dijadikan taman. Namun hati Pak Ganda jadi ketakutan. Karena ternyata arwah wanita itu terus menteror, sehingga akhirnya menjual rumah dan pekarangan pada Pak Huri. Ia kemudian pindah ke Pulau Kalimantan. Karena dengan asumsi kalau sudah melompat arwah tidak bisa mendatangi lagi. Namun ternyata perempuan itu masih tetap mendatangi. Sehingga membuat ia semakin ketakutan.

 

“Saya juga telah berniat untuk menyerahkan diri. Karena seperti dikejar dosa. Bahkan saya sering histeris karena seperti di mana-mana. Di stasiun, rumah makan atau tempat umumlain melihat arwah pacar saya itu dengan wajah mengerikan,” keluh Pak Ganda. Yang karena teror dari arwah wanita itu hidupnya jadi tidak tenteram.

 

Setelah kasus itu terkuak. Kini Pak Ganda harus menjalani hidup di balik terali besi. Saat ini ia menunggu diadili. Sedangkan Pak Chandra sekarang mencoba meruwat rumah dan pekarang miliknya yang telah jadi tempat angker.

 

Pak Chandra juga telah meminta tolong pada Kyai Pamungkas untuk membersihkan rumah dan pekarangan secara spiritual. Dan cara yang dilakukan dengan melakukan semakan Al Qur’an selama tiga hari. Karena menurut Pak Rekso juga para ulama, rumah yang selalu terdengar orang mengaji itu akan membuat jin jahat dan para setan ketakutan mendekat. Selain itu dilakukan ritual Ruwat, Ruqyah dan Larung Sengkolo dengan tujuan menetralisir segala energi negatif di pekarangan ini.

 

Memang setelah tulang belulang wanita korban pembunuhan itu dipindahkan. Chandra dan keluarga merasa tenteram tinggal di tempat itu. Karena arwah wanita ayu tak lagi datang. Dia telah mendapat keadilan. Karena pelaku pembunuhan telah diadili. Dan mendapat hukuman setimpal. Rumahnya dibersihkan dan dicat hingga bagus. Pada tembok ruang tamu ada kaligrafi dengan kalimat bijak yang diambil dari potongan ayat Al-Qur’an ditempatkan di tiang depan pintu rumahnya dengan tulisan Baitul Sakinah. Begitulah. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!