Kisah Mistis: ANAK BAJANG TITIPAN NYI RORO KIDUL

0
15

Kisah Mistis: ANAK BAJANG TITIPAN NYI RORO KIDUL

Di negara kita, hampir di setiap pelosok daerah memiliki adat dan tradisi. Keberagaman adat dan tradisi warisan nenek moyang itu berlangsung turun temurun. Tak jarang, adat dan tradisi tersebut kental dengan unsur magis dan mistis. Sayangnya, banyak tradisi unik yang telah punah ditelan kemajuan jaman, namun ada juga yang sampai sekarang masih tetap dilestarikan. Salah satunya adalah tradisi ruwatan anak berambut gimbal di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Tak ada yang tahu sejak kapan ruwatan rambut gimbal ini dahulu diadakan. Yang jelas, tradisi unik ini sudah berlangsung sejak lama…

 

Banyak yang percaya, dataran tinggi Dieng merupakan tempat yang memiliki kekuatan misterius. Dataran tinggi Dieng juga dipercaya tempat bersemayamnya arwah para leluhur, sehingga tempat ini dianggap suci dan keramat. Dieng sendiri berasal dari kata ‘Dihyang’, yang artinya tempat arwah leluhur.

 

Tak hanya di daerah Dieng, ruwatan anak berambut gimbal ini juga diadakan di kaki Gunung Merbabu dan Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah. Rambut gimbal yang terjadi pada anak-anak di daerah ini, bukan karena anak-anak itu meniru penyanyi Bob Marley, Mbah Surip, atau pesepakbola Ruud Gullit, akan tetapi karena memang fenomena alam yang misterius.

 

Anak-anak asli Dieng yang berambut gimbal, biasanya bertingkah tidak seperti anak seumurnya. Dia sering menyendiri dan asvik dengan dunianva. Hal tersebut dianggap wajar. Sebab, masyarakat setemp percaya bahwa anak tersebut tengah bercengkerama dengan teman gaibnya.

 

Bagi masyarakat kawasan Dieng dan sekitarnya, termasuk juga di kaki Gunung Merbabu dan Gunung Sindoro, Wonosobo, Jawa Tengah, anak yang memiliki rambut gimbal dianggap bisa membawa musibah atau bala di kemudian hari. Akan tetapi bila diruwat, anak tersebut bisa mendatangkan rejeki.

 

Salah satu tokoh spiritual di Wonosobo, Tito Dimejo mengatakan, bila arak yang berambut gimbal ini dicukur tanpa melalui ritual ruwatan, bisa jadi rambut gimbal akan tumbuh lagi, bahkan kemungkinan anak tersebut bisa sakit-sakitan. Biasanya, Tito menambahkan, ciri-ciri anak yang akan tumbuh rambut gimbal adalah tubuhnya panas tinggi selama beberapa hari. Setelah itu, beberapa helai rambutnya menjadi kusut dan menyatu.

 

Senada dengan Tito, salah seorang pemangku adat masyarakat Dieng, Mbah Naryono (65) mengatakan, sebelum rambut gimbalnya tumbuh, anak-anak tersebut memang sering sakit-sakitan. Tubuhnya demam, dan dibarengi dengan suhu tubuh yang tinggi. Tak jarang, anak tadi mengigau sewaktu tidur. Gejala-gejala ini tidak bisa diobati, sampai akhirnya keadaan si anak akan normal dengan sendirinya. Hanya, rambut sang anak entah kenapa berubah menjadi gimbal, anak-anak rambut gimbal itu sebenarnya anak bajang titipan dari Kanjeng Ratu Kidul.

 

“Anak laki-laki yang rambutnya gimbal, dia itu titisan dari Eyang Agung Kaladete. Sedangkan anak perempuan yang rambutn gimbal, titisannya Nini Ronce Kalaprenye. Semuanya titipannya Kanjeng Ratu Kidul, penguasa alam gaib dari Pantai Selatan Jawa” ujar Mbah Naryono.

 

Rambut gimbal yang terjadi pada anak di Dieng ini, Mbah Naryono menambahkan, tidak bisa sembarang dicukur. Harus ada ritual dan laku khusus, yaitu melalui ruwata minta kepada yang Maha Maha Kuasa, supaya anak-anak tadi diberi kesehatan dai keselamatan. Dalam ritual ruwatan cukur rambut gimbal itu, apa pun yang diminta sang anak harus dikabulkan. Jika tidak, orar tua mereka percaya petaka akan datang.

 

Mitos ini diyakini secara turun temurun oleh masyarakat sekitar Dieng dan Wonosobo. Umumnya, mereka dulunya sebagian besar menganut kepercayaan Kejawen. Mereka tidak berani melanggar anak gimbal ini, seperti memotong rambu gimbal sebelum si anak meminta untuk dipotong. Pelanggaran terhadap pantangan ini, diyakini akan mengakibatkan anak sakit dan rambutnya kembali gimbal. Oleh karena itu, mereka berusaha memenuhi permintaan anak gimbal tersebut ketika minta rambut dipotong. Permintaan anak-anak berambut gimbal ini bermacam-macam, tergantung penunggu anak tadi.

 

Di dataran tinggi Dieng sendiri, acara ruwatan bocah berambut gimbal diadakan di antara komplek Candi Arjuna dan Candi Semar. Salah satu orang tua anak rambut gimbal, Iranto (39) menuturkan, anaknya yang bernama Muroah (8) pertama kali merasakan ada ciri-ciri berambut gimbal pada usia 2 tahun.

 

“Muroah sering sakit-sakitan dan demam tinggi. Entah kenapa, beberapa waktu kemudian rambutnya mulai menggimbal,” kata Iranto.

 

Selain Muroah, ada lagi anak rambut gimbal lainnya yang permintaannya berbeda-beda. Seperti Suaibatul Asiamiah yang meminta sepeda ontel warna jambon. Lalu ada Nurseli Selina yang meminta ikan asin dan pindang dua keranjang. Kemudian ada juga yang permintaannya agak aneh, yaitu anak bernama Fajar, meminta kambing brengos dan tempe kemul 100 biji. Semua permintaan tersebut dipenuhi oleh kedua orangtuanya.

 

“Sebelumnya ada acara kirab dari rumah pemangku adat sampai areal candi, lalu rambut gimbal dijamas, selanjutnya dipotong. Setelah selesai, hasil cukuran rambut gimbal dilarung dan dihanyutkan di Telaga Warna,” ujar Mbah Naryono.

 

Menurut Mbah Naryono, pelarungan potongan rambut gimbal ke telaga warna ini memiliki maksud, rambut gimbal tersebut dikembalikan kepada pemilik aslinya, yaitu Kanjeng Nyai Rara Kidul.

 

Kini, ritual memotong rambut gimbal yang diadakan di kawasan Dieng dan Wonosobo tersebut dikemas dan disuguhkan untuk kegiatan pariwisata. Masyarakat dari berbagai daerah di luar Dieng dan Wonosobo, bahkan dari Manca Negara, bisa menyaksikan ritual langka ini.

 

Alif Faozi, Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa menjelaskan, upacara ruwatan rambut gimbal ini dikemas dalam wujud Dieng Culture Festival. Acara Festival Budaya Dieng ini diadakan setiap tahun. Karena telah menjadi agenda tetap tiap tahun, maka turis dari berbagai daerah selalu antusias datang melihat.

 

Ternyata, ritual ruwatan rambut gimbal yang penuh mistis ini bisa dikemas untuk pariwisata. Buktinya, kamar hotel dan penginapan selalu penuh. Malah, banyak wisatawan yang memesan tempat jauh hari sebelum ruwatan rambut gimbal ini berlangsung. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!