Kisah Mistis: AKIBAT MEMBAWA PULANG SELENDANG JIN

0
14

Kisah Mistis: AKIBAT MEMBAWA PULANG SELENDANG JIN

Kisah mistis ini dialami oleh seorang gadis asal Solo. Saat sedang bermain di sungai, Dia menemukan selendang putih, yang ternyata milik perempuan Jin Muslim…

 

Akibat menemukan selendang tersebut, si gadis dianggap Asia dengan Jin Muslim. Gadis itu diserang kelompok Jin Kafir. Akibatnya, dia menderita kesurupan berkepanjangan. Gadis Solo yang sebut saja bernama Kinanti ini memang tergolong berwajah ayu. Setelah menyelesaikan kuliah D-3, tak lama dia pun mendapatkan pekerjaan di daerah Purbalingga. Kebetulan tempatnya kost dekat sungai yang berair jernih. Sehingga bila dia penat pikiran, cukup menyendiri di belakang berk rumah kost dan bermain air di sungai. Memang, oleh warga aliran sungai ini dianggap keramat, di seberang sungai terdapat kuburan keramat tokoh kebatinan yang cukup disegani bernama Arya Somantri.

 

Sore itu Kinanti tengah penat pikirannya. Seperti biasa, dia pun bermain kecipak air di sungai. Saat sedang asyiknya bermain air, tiba-tiba kakinya tersangkut sesuatu yang lembut. Dan setelah diambil ternyata selendang putih terbuat dari kain sutera, dengan hiasan bordir yang sangat cantik.

 

“Selendang yang sangat indah!” pikir Kinanti.

 

Tanpa curiga apapun, dia membawa pulang selendang itu, bahkan dicucinya ruah dengan bersih. Saat menjemur selendang ini, Kinanti sempat ditanya teman kostnya yang bernama Tika. “Kamu sedang ngapain?”

 

“Menjemur selendang,” jawab Kinanti.

 

“Selendang? Mana?” Tika keheranan.

 

“Lha, Ini…!” jawab Kinanti.

 

Namun dia kaget sebab selendang yang akan dia jemur tiba-tiba raib. Dicari sekitar tak ada. Hal ini benar-benar membuatnya heran.

 

Belum hilang rasa herannya, malam hari saat tidur, Kinanti merasa didatangi seorang gadis muda yang sangat ayu. Lalu, terjadi dialog dalam alam bawah sadar.

 

“Kinanti, terimakasih ya, kamu telah rawat selendangku yang seka terjatuh di sungai.”

 

“Kamu siapa?”

 

“Perkenalkan, aku Aisyah. Aku dari bangsa Jin Muslim. Saat itu aku sedang dikejar-kejar Jin Kafir dari golongan Genderuwo, mereka memusuhiku karena aku beragama Islam.”

 

Lebih lanjut Aisyah berpesan, “Karena tempatku sudah diobrak-abrik Jin Kafir, maka izinkanlah aku untuk sementara waktu tinggal bersamamu.”

 

Sejak malam itu memang banyak kejadian mistik yang dialami oleh Kinanti. Tidak peduli siang atau malam, dia sering kali kesurupan dan meronta-ronta tak karuan. Saat siuman, ketika ditanya, katanya dia melihat Aisyah dikeroyok oleh sekelompok Genderu dan terjadi perkempuran yang seru. Musuh paling kuatnya bernama Mulansih, perempuan muda yang cantik juga.

 

Karena kondisi Kinanti semakin lama semakin menurun, maka Tika menghubungi ayah Kinanti. Akhirnya Kinanti dibawa pulang. Berbagai pengobatan medis telah dilakukan, namun hasilnya tak menggembirakan.

 

Hampir setiap malam, Ratih terus meronta-ronta seperti sedang berkelahi. Bahkan pengobatan Ruqyah pun juga dilakukan, tapi setiap meninggalkan rumah Ruqyah, Kinanti kambuh kembali.

 

Menurut penuturan Kasih, Aisyah selalu bertempur dengan Mulansih. Mulansih adalah sahabat Aisyah yang tinggal di kuburan Raden Arya Somantri.

 

Tapi Mulansih berhasil ditangkap oleh gerombolan Jin Kafir sejenis Genderuwo. Dia terpaksa memusuhi Aisyah, bila tak mau akan disiksa dan diperkosa. Dengan terpaksa, Mulansih memusuhi sahabatnya sendiri.

 

Saat di Ruqyah, Aisyah berhasil dikeluarkan. Namun yang namanya Mulansih tak berhasil dikeluarkan. Dan atas petunjuk peruqyah tersebut, Kinanti bisa sembuh bila dia diobati oleh bangsawan yang tinggal di Keraton Surakarta.

 

Pada saat kesurupan, Kinanti langsung dibawa ke Keraton Surakarta. Saat melewati Pintu Regol kawasan keraton, tiba-tiba Kinanti sembuh dengan sendirinya. Tapi begitu keluar dari lingkungan keraton, dia langsung kambuh.

 

Dengan memberanikan diri, akhirnya ayah Kinanti masuk ke lingkungan keraton, dan menemui seorang bangsawan yang memiliki daya linuwih di bidang kebatinan. Oleh bangsawan Keraton, sebut saja Gusti Bandono, ayah Kinanti disarankan agar membawa anaknya ke kediamannya.

 

Saat menghadap Gusti Bandono, Kinanti yang tadinya garang sekali, terlihat sangat santun.

 

“Nama dan asal kamu dari mana?” tanya Gusti Bandono.

 

“Nama saya Raden Ajeng Mulansih, dari Kadipaten Purbalingga, Gusti.”

 

“Kenapa kamu mengganggu gadis ini?”

 

Mulansih hanya diam saja sambil terlihat menangis. Dia lalu menceritakan kisahnya yang dipaksa para Genderuwo agar memusuhi sahabatnya, Aisyah. Kalau hal itu tak dilakukan dia akan disiksa Gerombolan tersebut. Makanya dia minta pada Gusti Bandono agar diperkenankan tinggal di Keraton, agar terhindar dari gerombolan Genderuwo tersebut. Gusti Bandono menyanggupi. Akhirnya, Kinanti terbebas dari pengaruh para penghuni alam gaib. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!