Ijazah Ilmu: AGAR DIKARUNIAI ILMU LADUNI

0
6

Ijazah Ilmu: AGAR DIKARUNIAI ILMU LADUNI 

Kita kerap membicarakan mengenai Ilmu Laduni. Apa dan bagaimanakah sesungguhnya? Dan, adakah cara khusus agar kita dikaruniai kemampuan ini…?

 

Tulisan berikut ini merupakan jawaban untuk sejumlah pembaca yang menanyakan hal ihwal mengenai Ilmu Laduni. Apakah definisi Ilmu Laduni itu? Seperti apakah cir-cirinya? Dan, mungkinkah semua orang dapat memilikinya, ataukah hanya orang-orang tertentu saja sesuai dengan tingkat ketaqwaannya?

 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, memang dibutuhkan uraian yang panjang. Karena itulah saya berupaya merangkumnya dari berbagai sumber, sehingga insya Allah akan diperoleh jawaban yang cukup memadai. Tak lupa pula saya sertakan paparan mengenai tata cara ritual untuk mendapatkan Ilmu Laduni, yang insya Allah kami peroleh dari sumber keilmuan hikmah yang sahih.

 

Tentang pengertian Ilmu Laduni sendiri, memang masih terdapat selisih faham di antara para ulama. Awal munculnya istilah Laduni dapat dipastikan berasal dari Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 65. Di dalam ayat ini Allah SWT berfirman menceritakan Nabi Khidhir as.: “Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya ) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi Khidir), yang telah Kami anugrahi rahmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami (Allah).”

 

Dalam rangkaian ayat tersebut terdapat lafadz “Ladunna” (dengan huruf akhir A), yang berarti “dari sisi Kami (Allah).“ Dengan demikian jika dirangkai dengan kata “ilmu” maka “Ilmu Ladunna” berarti ilmu dari sisi Allah. Entah bagaimana awalnya, istilan ini kemudian berkembang menjadi “Ilmu Ladunni” (dengan huruf akhir “I”).

 

Memang, tidak ada catatan pasti, mulai kapan istilah Ilmu Laduni itu muncul. Tapi yang jelas, Ilmu Laduni ini dinisbatkan pertama kalinya kepada Nabi Khidhhir as. Ini sesuai dengan teks pada Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 65 tersebut.

 

Meski terjadi perdebatan di sana, saya coba menyimpulkan istilah Ilmu Laduni ini kemudian tumbuh kembang di kalangan para ulama terutama di kalangan Nahdliyin (NU). Definisi Ilmu Laduni pun akhirnya dapat dijabarkan sebagai suatu pengetahuan yang diperoleh seseorang yang saleh dari Allah SWT melalui ilham dan tanpa dipelajari lebih dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan sepenuhnya tergantung atas kehendak dan karunia Allah SWT semata.

 

Di kalangan Nahdliyin sendiri terdapat banyak kisah tentang para tokoh yang memjliki Imu Laduni. Sebutlah salah satunya yang sering kali kita dengar atau kita baca adalah almarhum KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Mantan ketua umum PBNU dan presiden RI ke-4 ini disebutkan tahu apa yang akan terjadi kemudian atas sesuatu hal sebelum orang lain mengetahuinya. Benarkah demikian?

 

Ada pengalaman menarik yang dialami Imam Nachrawi, Ketua PKB Jatim kubu Cak Imin atas ilmu laduni yang dimiliki Gus Dur. Kisahnya seperti saya kutipkan dari koran Suara Merdeka, Minggu (3/1/10).

 

Imam Nachrawi punya pengalaman menarik soal Ilmu Laduni yang dimiliki Gus Dur. “Itu terjadi sekitar tahun 1995 lalu,” katanya.

 

Ia menceritakan, pada tahun 1995 dirinya bertempat di Cibubur, Jakarta. Ketika itu pengurus besar (PB) PMII menggelar musyawarah pimpinan nasional (Muspimnas) PMII. Ada banyak tokoh yang diundang sebagai narasumber. Di antaranya Prof Dr. Jimly Assidiqie dan Gus Dur.

 

“Saat itu, Moderator mempersilakan Prof Jimly menyampaikan materi lebih dulu,” katanya.

 

Saat Jimly yang dikenal pakar hukum tata negara itu menyampaikan panjang lebar materi mengenai transisi demokrasi dan positioning gerakan mahasiswa, Gus Dur yang duduk di meja pemberi materi bersama narasumber lainnya terlihat tertidur. Bahkan tak jarang tidur Gus Dur disertai suara dengkuran.

 

“Ketika tiba giliran Gus Dur menyampaikan materi, moderator membangunkan tokoh NU itu. Gus Dur langsung ngomong secara detail dan panjang lebar. Bahkan, Gus Dur membahas sangat tajam atas materi yang disampaikan Prof Jimly sebelumnya. Kondisi itu membuat banyak peserta muspimnas PMII terheran-heran,” katanya.

 

Imam mengatakan, realitas itu dia ketahui secara langsung dan makin meneguhkan kepercayaan bahwa Gus Dur memang memiliki Imu Laduni. “Gus Dur memiliki pemahaman atas banyak masalah jauh melebihi orang lain. Karena itu, forecastingnya jauh ke depan dan tepat,” ujarnya.

 

Contoh lainnya, kata Imam, adalah pemikiran Gus Dur tentang pentingnya menjalin hubungan dengan negara Yahudi, Israel Pemikiran ini ditentang banyak kelompok Islam lain di Indonesia. Padahal, kata Imam, pemikiran Gus Dur didasarkan pada kepentingan bahwa menjalin hubungan langsung dengan Israel akan memudahkan desakan Indonesia kepada negara Yahudi itu ketika berkonflik dengan Palestina. “Dengan membuka hubungan diplomatik, ya otomatis membuka dialog dan diplomasi,” tukasnya.

 

Di samping Gus Dur, masih ada tokoh Nahdliyin lainnya yang juga disebut-sebut memiliki Ilmu Laduni. Tokoh dimaksud adalah KH. Ali Mas’ud dari Pagerwijo, Kabupaten Sidoarjo. Contohnya, ketika terjadi banjir besar di kawasan Kali Porong, Sidoarjo pada tahun 1980-an, Kiai Ali datang ke pinggir daerah aliran sungai itu. Dengan bersenjatakan lidi sapu, dia mengalihkan air bah Kali Porong agar tak menerjang kawasan pemukiman dan pertambakan penduduk.

 

Gus Dur dan beberapa tokoh lainnya di NU memang memiliki kemampuan intelegensinya dan ilmu yang jauh lebih tinggi dibanding tokoh lainnya. Tokoh semacam ini biasanya dikaruniai Ilmu Laduni.

 

Ilmu laduni juga biasanya dianugerahkan Allah SWT kepada kalangan kyai-kyai yang bergerak di tarekat. Disebut-sebut bahwa KH. Asrori Al Ishaqi, pimpinan tarekat Kedinding Lor Surabaya juga memiliki Ilmu Laduni.

 

Hal itu diturunkan dari ayahnya yang juga penggagas Tarekat Kedinding Lor Surabaya, KH Utsman. Kiai Utsman berguru soal tarekat kepada guru Tarekat Rejoso KH Romli Tamin, yang juga ayahanda KH Mustain Romli dan KH Dimyati Romi.

 

Tentu saja masih banyak tokoh ulama lain yang disebut-sebut memiliki Ilmu Laduni, yang kisahnya tidak dapat saya beberkan dalam tulisan ini. Pertanyaannya sekarang, adakah suatu Titual khusus agar seseorang dapat dikarunia Ilmu Laduni oleh Allah SWT?

 

Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, berikut ini akan saya beberkan sebuah amalan dan tata ritual agar kita dikaruniai Ilmu Laduni:

 

1. Puasa 101 hari.

 

2. Selama puasa baca Fatihah 101 kali, Surat Yasin 7 kali, Ayat Kursy 14 kali, Gan Sholawat Jawaahirul Laduniyyah sebanyak 101 kali.

 

3. Setelah selesai puasa dengan rangkaial amalan di atas, tutuplah dengan selamatan atau kenduri dengan mendatangkan 41 orang anak yatim piatu dan fakir miskin.

 

Demikian rangkaran ritual yang harus dilakukan. Adapun yang dimaksud sebagai Sholawat Jawaahirul Ladumyyah bacaannya adalah sebagai berikut:

 

ALLAAHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN SHOLAATAN TAJ’ALUNAA BIHAA MIN ULAMAAIKAL MUKROMIINAL MU’ADHOMIINA WATULHIMUNAA BIHAA ULUUMAN LADUNNIYYATAN BIILHAAMIL MALAAIKATIL MUOORROBIINA WATARZUOUUNAA BIHA FAHMAN NABIYYIINA WAKHIFDHOL MURSALIINA WATUJIIBU BIHAA DA’WATANAA BISSA’AADATI WALKAROOMATI FID DUNYAA WAL AAKHIROTI WAMINAL MUOORROBIINAA WATAKHSYURUNAA BIHAA BI’IBAADIKAS SHOLIKHINA FIID DAARAINI MINAL AAMINIINAA WATA’UUDU BIHAA BAROKAATIHAA ALAINAA WA ALAA AWLAADIINAA WA ALAA DURIYYAATINAA WA ALAA AHLI BAITINAA WA ALAA JAMIT IL MUSLIMIINA WA ALAA AALIHI WASHOKHBIHI WABAARIK WASALLIM. 

 

Dengan paparan ini, maka jelas sudah bahwa untuk mendapatkan Ilmu Laduni satu-satunya jalan adalah dengan bertaqwa kepada Allah, yakni dengan menjalankan perintah-perintahNya serta menjauhi segala larangan-Nya, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian ilmu yang diterima langsung oleh hati manusia melalui ilham, iluminasi (penerangan) atau inspirasi dari sisi Tuhan ini merupakan barkat yang sangat besar bagi hambaNya yang zuhud dan bertakwa.

 

Tetapi ada sebagian ulama yang menyarankan bahwa kemampuan tersebut selayaknya tidak kita sebut sebagai Ilmu Laduni, tetapi kita sebut saja Karomah, menurut jenis kelebihan yang ia punyai. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah: 282: “…dan bertaqwalah kamu kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarimu…”

 

Perlu digarisbawahi, bahwa orang yang punya kelebihan Ilmu Laduni tidak akan mengaku-ngaku atau mengumumkan ilmu yang ia miliki di depan umum, kecuali kalau ada maslahat dibalik pemberitahuannya, sehingga dengan terpaksa dia memberitahukan ilmunya itu kepada orang lain. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!