Ijazah: 11 RITUAL MEMULANGKAN PASANGAN MINGGAT
HANYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAKAIAN BEKAS, PASANGAN YANG PERGI MENINGGALKAN KITA ALIAS MINGGAT BISA KITA PANGGIL UNTUK SEGERA PULANG KE RUMAH. BAGAIMANA CARANYA…?
BENARKAH untuk mengembalikan orang dekat yang pergi tanpa pesan alias minggat, bisa dilakukan dengan ritual sendiri yang mudah syarat dan caranya? Sedikitnya ada 11 ritual, yang bisa dilakukan dengan cara mudah dan gampang. Simak paparan lengkapnya:
1. PAKAIAN BEKAS
Sepotong baju atau pakaian apapun milik si minggat ini diikatkan pada jeruji roda belakang sepeda. Kemudian roda diputar ke arah belakang. Dalam sehari, ritual ini dilakukan sebanyak tiga kali pada waktu Subuh, Dzuhur, dan Maghrib. Dilakukan terus menerus sampai si minggat pulang, dan biasanya tidak sampai empat puluh hari.
2. PISANG KLUTUK
Satu sisir pisang klutuk yang terdapat banyak biji di dalamnya ini, setiap buahnya dibubuhi nama si minggat. Caranya dipahat dengan paku atau benda keras lainnya. Tulisan nama harus terang. Kemudian diletakkan dalam kamar tidur si minggat selama satu malam,
Keesokkan harinya, direndam air setengah ember bersama daun sirih temu ruas. Jumlah sirih tergantung angka hari weton si minggat. Misalnya, dia lahir pada hari Minggu Legi, daun sirih yang dibutuhkan sebanyak 10 lembar. Biarkan rendaman ini selama 40 hari, dan setiap hari (jam bebas) ditepuk-tepuk sambil mengucapkan kata-kata seperti pada cara kedua.
3. KEMIRI
Tujuh biji buah kemiri yang sudah tak berkulit ini, dibungkus kain bersama minyak wangi (serimpi atau lainnya), tujuh kuntum bunga gading putih yang sedang mekar, serta tujuh kuntum bungan kenanga. Saat subuh tiba, bungkusan ini dimasukkan ke dalam kasur tempat si minggat biasa tidur. Biarkan tetap di tempat itu, sampai yang bersangkutan pulang.
4. BENANG LAWE
Benda yang juga sering disebut tali lawe ini, dimasukkan ke dalam kantong warna kuning, bersama bunga macan kerah (tujuh rupa), serta satu biji buah pinang muda dan tua. Kemudian kantong tersebut diletakkan di atas lemari pakaian si minggat, sampai yang bersangkutan pulang.
5. BERAS KETAN PUTIH DAN HITAM
Masing-masing tiga sendok makan, dicampur dan digoreng sangrai sampai hangus dalam kuali yang dipanasi bara arang. Saat menggoreng, sambil mengucapkan keinginan. Ritual ini dilakukan setiap hari Senin dan Kamis Sehari hanya satu kali, selama tujuh kali Senin, tuiuh kali Kamis. Tetapi biasanya tidak sampai selama itu, si minggat sudah kembali pulang.
6. MENTIMUN
Tujuh biji yang sama besar, masing-masing dilubangi di salah satu ujungnya. Lubanglubang tersebut untuk memasukkan gulungan kertas yang sudah ditulis dan alamat si minggat Buah mentimun berisi kertas identitas ini kemudian dijemur dalam terik matahari antar jam 9 pagi hingga 3 sore. Saat meletakkan buah-buah mentimun pada jemuran, tentu saja sambil mengucapkan keinginan.
7. JERUK PURUT
Dua biji yang sama besar, masing-masing dilubangi salah satu sisinya. Lubang ini untuk memasukkan kertas bertulis nama dan alamat rumah si minggat. Kemudian dua buah jeruk purut tersebut dijadikan sebuah mainan dengan masing-masing diberi tali. Setiap hari, mainan dua buah jeruk tersebut hingga saling beradu, sambil mengucapkan permohonannya
8. DAUN BAMBU KUNING
40 lembar daun kering bambu kuning ini ditumpuk dan digulung jadi satu dengan 40 helai jerami atau merang, serta tujuh lembar daun jeruk Bali. Gulungan ini kemudian diikat dengan tali dari gedebong pisang dan disimpan dalam guci tertutup. Setiap subuh dan setelah waktu Mahgrib, guci ditepuk tiga kali sambil mengucapkan keinginan.
9. ALAS KAKI
Sepasang sandal atau sepatu milik si minggat, ditangkupkan terbalik dan saling bertolak belakang. Ditengah tangkupan sepasang alas kaki ini, diselipkan sekuntum bunga cempaka muiya yang telah diikat benang lawe. Kemudian kedua benda tersebut diikat dengan tali dari gedebong pisang dan digantung di pintu masuk rumah. Selama alas kaki tersebut tergantung dan si minggat belum kembali, ucapkan keinginan setiap hari.
10. SAPU LIDI BEKAS
Sapu lidi usang yang sudah koyak ujungnya ini diikat jadi satu dengan ulek-ulek. Kemudian digantung di pohon atau tanaman yang terdapat di halaman rumah. Setiap waktu Dzuhur, gantungan sapu dan ulek-ulek ini ditepuk sambil mengucap keinginan agar si minggat cepat pulang.
11. DAUN TEBU
Satu lembar daun ini ditulis nama si minggat, digulung, dan kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca kecil. Kemudian dimasukkan pula tiga sendok makan minyak goreng. Botol berisi daun tebu dan minyak goreng ini diletakkan di meja makan. Setiap makan, nama si minggat dipanggil agar cepat pulang. Wallahu a’lam bissawab. Šī¸.

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
đ https://pondok-ruqyah.com/
âī¸ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!