Ijazah: TERAPI PENYAKIT JIWA/PSIKIS

0
6

Ijazah: PENYEMBUHAN PENYAKIT JIWA/PSIKIS

Terapi kejiwaan secara Islami memadukan prinsip Al-Qur’an, As-Sunnah, dan praktik ibadah dengan pendekatan psikologis modern, seperti konsultasi ahli, untuk menyembuhkan gangguan jiwa melalui spiritualitas, doa, dzikir, istighfar, taubat, dan menjaga kesehatan fisik serta emosional.

 

Berikut ini ringkasan terapi paling efektif bagi gangguan kejiwaan dan tekanan batin:

 

1. Mengikuti petunjuk (agama) dan bertauhid (mengesakan Allah SWT), karena kesesatan dan kemusyrikan tergolong faktor penyebab utama tekanan batin.

 

2. Cahaya keimanan tulus yang Allah karuniakan pada hati hamba disertai amal saleh.

 

3. Menuntut ilmu yang bermanfaat. Semakin luas ilmu seorang hamba, semakin lapang dan luaslah hatinya.

 

4. Bertaubat kepada Allah &, mencintai-Nya sepenuh hati, menghadapkan diri kepadaNya, dan menikmati ibadah kepada-Nya.

 

5. Senantiasa berzikir menyebut Allah di setiap keadaan dan tempat. Sebab, zikir memiliki efek yang ajaib dalam melapangkan dada, menenteramkan hati, serta melenyapkan kegalauan dan kesedihan.

 

6. Berbuat aneka kebaikan kepada sesama makhluk dan memberi manfaat bagi mereka sebisa mungkin. Sebab, orang yang paling dermawan adalah orang yang paling lapang dadanya, paling baik jiwanya, dan paling tenteram hatinya.

 

7. Memiliki keberanian. Sebab, pemberani itu hatinya lapang.

 

8. Mengenyahkan noda hati berupa segala sifat tercela, misalnya kedengkian, iri, dendam, sikap berlebihan, kejengkelan, rasa permusuhan, dan pikiran yang tidak baik. Ketika ditanya tentang orang yang paling utama, Rasulullah menjawab, “Setiap orang yang besih hatinya lagi jujur lisannya.” Para shahabat bertanya, “Kalau jujurnya lisan kami tahu, tetapi apa maksud bersihnya hati?” Nabi menjawab, “Orang yang bersih hatinya adalah orang yang (hatinya) bertakwa, bersih, tidak mengandung dosa, permusuhan, rasa iri, ataupun rasa dengki.” (HR. Ibnu Majah).

 

9. Tidak berlebih-lebihan dalam melihat, berbicara, mendengar, bergaul, makan, dan tidur. Sebab, tidak berlebihan dalam semua itu tergolong faktor penyebab lapangnya dada, tenteramnya hati, serta lenyapnya gundah dan gelisah.

 

10. Sibuk melakukan kegiatan atau menuntut ilmu yang bermanfaat. Sebab, hal ini menghibur hati dari penyebab stres.

 

11. Mementingkan pekerjaan hari ini, berhenti memusingkan masa depan, dan berhenti menyesali masa lalu. Sudah semestinya hamba bersungguh-sungguh dalam hal yang bermanfaat bagi agamanya ataupun dunianya sambil berdoa kepada Tuhannya serta memohon pertolongan-Nya agar berhasil meraih tujuannya. Hal ini tentu melerai segala kegundahan dan kesedihan.

 

12. Melihat orang yang ada di bawah kita, dan tidak melihat orang yang ada di atas kita, dalam hal kesehatan dan rezeki.

 

13. Melupakan hal yang tidak disukai yang terjadi di masa lalu tanpa memusingkannya sama sekali, karena hal itu tidak mungkin kembali.

 

14. Jika mendapat cobaan kesusahan, hendaklah hamba berusaha meringankannya dengan cara menyadari bahwa bisa saja terjadi hal yang lebih buruk daripada itu, tetapi toh tidak. Kemudian, mengatasi kesusahan itu dengan cara yang tepat.

 

15. Menguatkan hati dan tidak mengusiknya ataupun menggelitiknya dengan prasangka serta khayalan yang dipicu pikiran jelek. Juga, tidak marah, dan tidak membayangkan akan lenyapnya hal yang disukai serta terjadinya hal yang tidak disukai. Justru kita menyerahkan urusan kepada Allah sambil tetap melakukan usaha yang bermanfaat, dan tidak lupa memohon maaf dan keselamatan kepada-Nya.

 

16. Menyandarkan hati kepada Allah, bertawakal pada-Nya, dan berbaik sangka kepada-Nya. Sebab, orang yang bertawakal pada Allah tidak terpengaruh untuk berprasangka ataupun curiga.

 

17. Orang yang cerdas tahu bahwa kehidupan yang benar adalah kehidupan yang bahagia dan tenteram. Dia juga tahu bahwa hidup di dunia sangat singkat, sehingga ia tidak menyianyiakannya dengan bergundah hati ataupun berkeruh pikiran. Sebab, hal itu merupakan kebalikan dari kehidupan yang benar.

 

18. Tatkala tertimpa hal yang tidak disukai, hamba membandingkan aneka kenikmatan agama serta dunia yang telah diterimanya dan musibah yang menimpanya itu. Pastilah, ia menyadari bahwa berbagai nikmat itu jauh lebih banyak. Juga, ia perlu membandingkan antara kerugian yang ia khawatirkan terjadi dan kemungkinan keselamatan yang lebih banyak. Pastilah ia tidak membiarkan kemungkinan yang lemah mengalahkan kemungkinan yang jauh lebih kuat. Dengan begitu insya Allah kegelisahan dan kekhawatirannya sirna.

 

19. Mengetahui bahwa gangguan orang-apalagi hanya berupa kata-kata buruk-tidak merugikan kita, tetapi sebaliknya justru merugikan dirinya sendiri. Maka, tidak usah diambil pusing, sehingga tidak merugikan kita.

 

20. Senantiasa mengarahkan pikiran untuk hal yang bermanfaat bagi dunia ataupun akhirat.

 

21. Tidak mengharapkan ucapan terima kasih atas perbuatan baik kita. Mintalah balasan hanya kepada Allah SWT. Sadarilah bahwa apa yang kita lakukan adalah tanggung jawab kita kepada Allah. Dengan begitu kita tidak mempedulikan balasan atau ucapan terima kasih dari orang yang kita perlakukan dengan baik. “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 9) Hal ini juga perlu kita terapkan ketika berinteraksi dengan istri dan anak.

 

22. Berorientasi pada hal yang bermanfaat, lalu berusaha mewujudkannya, seraya tidak mengindahkan hal yang merugikan, sehingga tidak sibuk memikirannya.

 

23. Mencurahkan segenap tekad dan perhatian pada pekerjaan saat ini hingga tuntas. Dengan begitu kita siap secara fisik dan mental untuk menyambut pekerjaan selanjutnya.

 

24. Memprioritaskan perbuatan baik yang terpenting serta ilmu bermanfaat yang terpenting. Baru kemudian yang kurang penting daripada itu. Khususnya perbuatan baik yang sangat kita gemari. Juga, kita memohon pertolongan Allah serta bermusyawarah dalam perbuatan baik itu. Jika sudah jelas maslahat pekerjaan tersebut maka bertawakallah pada Allah.

 

25. Menceritakan nikmat Allah, baik nikmat lahir maupun batin. Sebab, dengan mengetahui dan menceritakan nikmat-Nya, tertangkallah segala kegelisahan dan kegundahan si hamba, sekaligus memicunya untuk bersyukur.

 

26. Berinteraksi baik dengan istri, sanak kerabat, dan siapa pun yang punya hubungan dengan kita. Jika ada kekurangan pada diri mereka, kita dapat membandingkannya dengan keelokan dan kebaikan mereka yang jauh lebih banyak. Dengan menyadari itu, langgenglah hubungan kita dan lapang hati kita.

 

“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Sebab, jika ia tidak menyukai salah satu perangainya, pastilah ada perangai lain yang ia senangi.” (HR. Muslim)?

 

27. Berdoa agar semua urusan berjalan baik dan lancar. Doa terhebat yang bisa kita rapalkan dalam hal ini adalah:

 

“Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang merupakan perlindungan urusanku, serta perbaikilah bagiku duniaku yang mengandung penghidupanku, serta perbaikilah bagiku akhiratku yang mengandung tempat kembaliku, serta jadikanlah kehidupan sebagai tambahan bagiku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai rehat bagiku dari segala keburukan.” (HR. Muslim)” Kita juga bisa berdoa:

 

“Ya Allah, kasih sayang-Mu kuharapkan, maka jangan serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata pun. Dan, perbaikilah bagiku seluruh urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.” (HR. Abu Dawud)”

 

28. Berjihad di jalan Allah. Rasulullah &: bersabda, “Berjihadlah di jalan Allah! Sesungguhnya jihad di jalan Allah merupakan salah satu pintu surga. Dengannya Allah menyelamatkan (pelakunya) dari resah dan gelisah.” (HR. Ahmad).

 

Semua faktor dan sarana tersebut merupakan terapi yang efektif untuk menyembuhkan segala penyakit kejiwaan serta obat stres yang utama bagi orang yang merenungkannya lalu melakukannya dengan tulus ikhlas. Cara tersebut sudah dipraktikkan para ulama dalam menyembuhkan banyak kondisi dan penyakit kejiwaan. Dan, dengannya Allah telah memberikan kesembuhan yang luar biasa. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!