Kisah Mistis: TERJEBAK NAFSU MAHLUK HALUS
SEORANG ISTERI TANPA SADAR TELAH MENJADI BUDAK SEKS SESOSOK MAKHLUK HALUS. ANEHNYA, SELAMA SEKIAN WAKTU DIA MENIKMATI HUBUNGAN INTIM INI. BAGAIMANAKAH MISTERI INI DAPAT TERKUAK…?
ANDAI saja malam itu tidak terjadi perselisihan dengan suamiku, rasanya mustahil peristiwa ini bisa terbongkar. Ya, siapa sangka kalau beberapa hari belakangan ini aku telah bercinta dengan sesosok makhluk halus yang kuanggap sebagai suamiku sendiri, Aku dibuat terlena, oleh belaian asmaranya yang mampu melambungkanku ke puncak tertinggi. Bahkan, karena begitu perkasanya, rnaka, persendian disekujur tubuhku terasa terlolosi akibat melayaninya,
Aku benar-benar lunglai tak berdaya dengan permainan ranjangnya. Sepertinya gairah yang dimilikinya memang tak sewajarnya. Dia begitu bergairah dan hampir-hampir tak mengenal lelah. Sekarang aku tersadar, bahwa segala keanehan yang kualami ternyata benar-benar telah terjadi. Bahwa aku memang telah bermain cinta dengan makhluk halus. Memang, keanehan ini terjadi di saat-saat suamiku sedang tak ada di rumah.
Sampai kapanpun, rasanya tak mungkin aku bisa melupakan begitu saja kejadian itu. Suatu peristiwa misterius yang selalu membuat bulu kudukku merinding bila mengingatnya.
Aku meyakini kejadian misterius itu berawal dari peristiwa-peristiwa aneh dan janggal yang berlangsung di rumah kami. Tapi setiap kali aku mengadukannya, maka suamiku selalu saja berusaha menyangkalnya. Dia lebih suka menanamkan keyakinannya bahwa dirinya tidak percaya pada hal-hal yang berbau gaib.
“Sebagai orang yang beriman, kita tidak harus mempercayai keberadaan hantu, genderuwo, pocong dan lain sebagainya itu. Semuanya cuma cerita isapan jempol, yang tidak pernah terbukti kebenarannya,” kata suamiku setiap kali aku mengadukan kejanggalan yang terjadi.
Kejanggalan yang kumaksud salah satunya adalah perasaanku yang mengatakan bahwa ketika aku lelap dalam tidurku, tiba-tiba kurasakan ada belaian mesra di tubuhku. Memang seperti mimpi, tapi aku meyakini ini bukan semata mimpi biasa.
“Mungkin perasaan itu muncul karena kamu terlalu merindukanku. Sabarlah, tak berapa lama lagi aku pasti dapat pekerjaan baru, sehingga aku nggak perlu kerja malam terus,” canda suamiku ketika aku mengadukan hal aneh itu.
Aku berusaha meyakinkan bahwa sangkaan suamiku itu memang benar adanya. Aku menganggap, sensasi itu memang bisa muncul karena perasaanku yang tertekan akibat tidur sendirian tanpa belaian suami di sisiku.
Tetapi yang terjadi pada hari-hari selanjutnya malah lebih aneh lagi. Aku tidak hanya mengalami perasaan seperti belaian itu, tapi juga berikut ciuman bahkan rabaan tangan di daerah intimku. Yang sangat aneh, kurasakan belaian tangan itu terasa amat dingin seperti es.
Meski pada awalnya aku merasa gelisah dan takut, tapi kemudian aku malah menikmatinya. Sentuhan dan belaian itu pelan namun pasti kian melambungkan anganku. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan membuatku lupa pada pikiran-pikiran yang sebelumnya selalu mempertentangkan keadaan tersebut.
Hingga pada suatu malam, ketika kembali kurasakan sensasi itu, pada saat aku terlena, kudengar sebuah bisikkan lembut di telingaku, “Sudah tidur, Dik?” Bibir lembut menyentuh daun telingaku. Dan aku hanya bisa menggeliat, merasakan kenikmatan yang tiada tara.
Setelah itu, dengan penuh gairah dia pun mencumbuku. Aku pun melambung ke angkasa kenikmatan yang sulit kurangkai dengan kata-kata.
Begitulah yang dia lakukan setiap memulai aksinya. Anehnya, aku hanya bisa terpejam.
Sambil sesekali merengek manja.
“Sudah tidur, Dik?” Dia selalu membisikkan kata ini. Setelah itu dilanjutkan tangannya yang meraba sekujur tubuhku dengan lembut seperti layaknya manusia. Akhirnya birahiku terangsang, maka, permainan ranjang pun terjadilah.
Paginya, aku keramas dan mandi junub tanpa bertanya sedikitpun pada suamiku. Berulang kali ini terjadi, sehingga seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa, atau hal yang aneh pada suamiku.
Pernah kupuji suamiku dengan permainan ranjangnya, “Mas kamu hebat ya, masih bisa berkali-kali!” Tapi tak kusangka, pujianku ini malah membuatnya tersinggung.
“Kamu jangan ngeledek. Mentang-mentang aku nggak pernah menyentuhmu. Tunggu saja, nanti kubuktikan kalau aku memang masih hebat,” katanya.
Suamiku memang tidak sampai marah besar. Tapi dia pernah kaget ketika kukatakan bahwa aku: “Benar-benar puas atas permainanmu.” Gara-gara pujian salah alamat inilah pernah terjadi salah paham di antara kami. Padahal, aku tulus memujinya. Tapi, suami yang tak pernah merasa berbuat, malah tersinggung karenanya.
Sejak peritiswa itu, aku tak pernah lagi memujinya. Setiap kali malamnya melakukan hubungan intim, aku pun diam saja. Sikap ini kupilih mungkin karena keluguanku, atau memang mungkin ada kekuatan gaib yang memaksaku untuk memilih bersikap demikian.
Setelah hubungan intim itu terus terjadi, belakangan aku memang mulai menyadari keanehan yang terjadi. Hal ini dipicu karena suatu malam sebelum melakukan persetubuhan, pernah kulihat suamiku sepertinya telah berubah sangat ganteng, bersih dan sangat berwibawa. Anehnya, dia sepertinya selalu menghipnotisku agar tertidur sebelum pada saatnya dia beraksi melampiaskan dahaga birahinya. Walau dalam keadaan setengah tertidur, namun aku begitu menikmati hubungan intim yang sangat dahsyat itu.
Sebenarnya, ada keanehan lain yang terjadi, yang juga semakin kusadari. Ya, aku selalu mencium bau minyak wangi yang sangat khas ketika suami tengah mencumbuku. Padahal, setahuku, suami jarang sekali memakai pewangi apalagi kalau mau tidur. Anehnya lagi, wewangian tersebut semakin tajam tercium di akhir hubungan badan. Terutama ketika aku mencapai orgasme … Sungguh aneh dan luar biasa.
Sebenarnya, di rumah itu aku tidak tinggal sendiri, tapi ada dua orang anak kami dan seorang pembantu rumah tangga. Namun, ketika anak-anak masih nonton tv, kadang aku sudah tidur di kamar.
Pernah ada suatu kejangalan. Ceritanya, selama beberapa malam suamiku tidak dinas malam. Tiba-tiba aku menjadi membenci suamiku karena dia sama sekali tak mau menyentuh tubuhku. Padahal, aku sangat mendambakan permainan ranjangnya yang dahsyat itu.
Hari selanjutnya, tanpa ada masalah yang. jelas, aku sering uring-uringan. Akibatnya, terjadilah cekcok yang membuat suamiku marah besar. Setelah bertengkar, tiba-tiba aku menjadi menyesal.
Hari-hari selanjutnya kurasakan interaksiku dengan suami semakin terasa hambar. Kalaupun dia menjalankan kewajibannya, maka aku merasa tak pernah terpuaskan. Yang sering terjadi, aku malah semakin uring-uringan karena merasa kebutuhan jasmaniku tidak sepenuhnya terlayani.
Rumah tanggaku memang mulai dipenuhi misteri. Namun aku hanya diam saja. Sampai suatu hari, suamiku pamit dan dia juga mengatakan kalau akan pulang malam karena mau mengerjakan suatu pekerjaan di rumah temannya.
Setelah pagi harinya suami pamit dan tak kunjung pulang, sekitar pukul delapan malam, mataku sudah terasa mengantuk. Anak-anak juga sudah pada tidur semua.
Aku pun tidur di kamar dengan pintunya yang kukunci rapat. Rasanya tidurku pulas sekali. Kembali, tiba-tiba bibir itu mendesah di sekitar telingaku, “Sudah tidur, Dik?”
Aku tak kuasa menjawab. Yang selanjutnya terjadi, dia mulai menciumiku, dari bibirku, turun ke bawah sampai ujung kakiku. Tangannya dengan lembut meraba-raba semua yang ada ditubuhku.
Aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat. Namun seperti biasa, mataku selalu terpejam tanpa ingin melihat jelas siapa gerangan yang melakukan semua itu.
Mulailah aku terlena, karena dihipnotis oleh kelembutannya dan kenakalan jemari tangannya. Akhirnya aku hanya bisa mendesah, atau merengek-rengek karena tak kuat menahan birahiku yang semakin naik. Kulepas seluruh pakaian, sehingga tak selembarpun ada yang menutupi tubuhku. Dia pun terus beraksi dengan sangat buas, seolah benar-benar merasakan kenikmatan dari seluruh tubuhku.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulu kami. Permainan ranjang itu terasa sangat indah. Meski anehnya sepanjang melayaninya mataku selalu terpejam, dan aku selalu berpikir pada puncak kepuasan. Begitu kelelahan, aku kembali tidur dan dia menghilang tanpa juga mengeluarkan sepatah kata.
Kadang terselip pikiranku, dalam keadaan pintu terkunci, mana mungkin ada orang yang bisa keluar atau masuk tanpa membuka pintu. Apalagi tak terdengar pintu terbuka. Tapi lagi-lagi otakku seperti buntu. Kubiarkan semua pikiran-pikiran itu menghilang dan berlalu begitu saja.
Berulang kali seks misteri itu terjadi, dan aku selalu diam saja. Aku juga selalu berusaha meyakinkan pikiranku, bahwa apa yang terjadi dengan permainan ranjang itu tak ada yang aneh. Kuyakinkankan diriku bahwa yang melakukan semua itu pasti adalah suamiku sendiri.
Sampai di suatu hari yang lain, kali ini bertepatan dengan malam Selasa Kliwon, suamiku tak ada dirumah. Pukul delapan aku sudah tidur pulas. Tiba-tiba cumbu itu datang lagi. Bibirnya mencium di sekitar telingaku.
“Sudah tidur, Dik?” Bisiknya, seperti biasa.
Mulailah bibirku diciuminya, seperti yang selalu dia lakukan selama ini, sampai akhirnya akupun terlena. Tangannya dengan lembut meraba-raba semua yang ada di tubuhku. Entat mengapa, kali ini aku seperti memiliki suatu kesadaran.
“Mas, aku sholat Isya dulu. Nanti kita lanjutkan!” Aku bangun dan terduduk.
Tanpa kusangka, dia ternyata sangat marah luar biasa demi mendengar kata-kata sholat dari mulutku. Sepertinya dia tidak suka dengan kata-kata ini.
Aku merasa aneh. Mengapa suamiku kok begitu, padahal dia juga rajin sholat. Apakah karena dia merasa hasratnya harus ditekan terlebih dahulu?
“Ya, sudah! Aku keluar dulu!”
“Mas mau kemana?” Tanyaku pula.
“Aku mau pergi ke warung, beli wedang jahe!” Jawabnya sambil segera membalikkan badan, seolah ingin menunjukkan kemarahannya.
Aku berpikir juga, saat itu mengapa ia keluar selalu tanpa kudengar pintu terbuka. Aneh sekali!
Sambil berusaha menenangkan pikiran, akhirnya aku sholat Isya. Namun, sampai jam menunjukkan pukul sebelas malam, suamiku tak kunjung pulang. Padahal, aku sudah membayangkan nikmatnya melanjutkan birahiku yang telah terputus tadi. Aku sangat merindukan kemesraan itu lagi, dan kutunggu suamiku pulang dari membeli wedang jahe.
Sampai pukul dua belas malam, ternyata dia tak kunjung datang. Aku kesal… aku benci banget karena merasa dipermainkan olehnya. Dalam hati, aku mengancam akan memarahi suami bila dia pulang nanti.
Sekitar pukul setengah satu, aku belum juga tidur. Waktu itu, kudengar ada suara ketukan di pintu kamar. Aku membuka pintu. Nah, ternyata suamiku muncul.
“Kamu ini dari mana sih, Mas? Hampir tiga jam aku menunggumu. Masak sih beli wedang jahe sampai tiga jam?” Berondongku. Aku memang sangat marah karena puncak birahiku terputus dan belum terpenuhi.
“Kamu ini aneh! Aku baru saja datang menyelesaikan pekerjaanku dan sekarang aku capek. Aku tidak beli wedang jahe. Ngarang saja kamu,” ujar suamiku, dia juga hampir marah.
“Terus, siapa tadi yang menciumiku. Mencumbuiku?” Protesku.
Dari sinilah akhirnya seks penuh misteri itu terbongkar. Suamiku ngotot, “Sumpah demi Allah! Aku tidak mencumbuimu atau hendak mengajak berhubungan badan dengamu:
“Terus… yang malam-malam kemarin, siapa yang melakukannya? Dia itu kamu, Mas! Wajahnya juga kamu!” ”
Aku ngotot memaksa suamiku mengakui. Tetap suamiku tidak mengakui. Sekujur tubuhku menjadi merinding. Aku hampir tidak percaya, apakah aku benar-benar telah bermain ranjang dengan makhluk halus? Mungkin, seperti genderuwo atau jin dan sebangsanya. Sangat ngeri sekali, terpaksa besok hari diam-diam aku berkonsultasi ke ahli supranatural.
Selang satu hari kutunggu jawaban sang ahli suprantural yang mengatakan bahwa makhluk itu sangat mecintaimu. Dia telah datang ke rumahku. Sosok tubuhnya berkulit putih tinggi besar dan katanya tak ada wajahnya, alias rata semua tanpa ada indera seperti laiknya manusia.
Aku menjadi ngeri dan merinding. Akhirnya dengan bantuan sang ahli supranatural itu, hari demi hari dilakukan ritual ala Jawa. Sekarang dan sampai saat ini, tidak pernah lagi misteri seks itu terjadi.
Ketika mau tidur, aku juga selalu berdoa dan tak lupa sholat dulu. Alhamdulillah, sekarang aku tenang dan benar-benar bermain ranjang dengan suamiku sendiri… Wallahu a’lam bissawab. ©️

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!