Petualangan Astral: TEMPAT-TEMPAT TERKUTUK
Di berbagai dunia, terdapat beberapa tempat yang disinyalir sebagai tempat yang dianggap terkutuk. Beberapa di antaranya Poviglia Island di Italia, Isla de la Munecas di Meksiko dan Mada’in Saleh di Arab Saudi.
Kutukan merupakan sebuah kata yang terdengar mengerikan di telinga kita. Ada beberapa tempat di dunia ini yang dipercaya sebagai tempat terkutuk oleh masyarakat setempat. Di antaranya adalah pulau Poveglia di Italia, yang terkenal dengan tempat pembuangan orang-orang yang terkena wabah penyakit pes. Ribuan korban wabah meninggal di pulau ini. Dengan kejadian tersebut, orang-orang pun beranggapan bahwa pulau Poveglia telah menjadi pulau yang terkutuk.
Tempat lain yang dianggap terkutuk adalah La Isla de las Munecas atau dikenal juga dengan sebutan pulau boneka. Terletak di kanal Xochimilco, Meksiko. Pulau ini menjadi rumah bagi ribuan boneka dengan berbagai ukuran. Tak ada yang berani tinggal di pulau boneka tersebut meski hingga saat ini pulau tersebut dijadikan tempat wisata.
Pulau boneka memiliki atmosfer yang menyeramkan. Karena boneka-boneka tersebar di seluruh pulau dengan kondisinya sebagian tak ada kepala bahkan ada yang terbakar. Selain itu, kematian pemilik pulau tersebut yang bernama Julian Santana Barrera di tahun 2001 dibilang sangat misterius. Jenazahnya ditemukan di kanal dekat pulau tersebut.
Kematian Julian masih menjadi misteri karena belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya. Orang-orang pun hanya bisa berspekulasi. Ada yang menganggap dia kecelakaan terjatuh, sementara yang lain beranggapan bahwa Julian tewas dibunuh atau melakukan bunuh diri.
Satu tempat lain yang juga dianggap sebagai tempat terkutuk adalah kota tua Al “Ula yang terletak kurang lebih sekitar 300 kilometer sebelah utara kota Madinah, Arab Saudi. Kota ini dikenal sebagai kota peninggalan kaum Tsamud yang dulu pernah dibinasakan oleh Tuhan akibat menolak beriman dan mengingkari utusan-Nya.
Dulu Nabi Muhammad beserta para rombongannya pernah singgah di kota tersebut. Para sahabat membuat adonan makanan dengan mengambil air dari sumur kaum Tsamud dan merebus daging dalam panci. Nabi pun memerintahkan untuk menumpahkan panci tersebut dan memberikan adonan ke unta-unta.
Mereka berpindah tempat hingga tiba di sebuah sumur yang dulu digunakan oleh Nabi Shalih memberi minum untanya. Kemudian Nabi pun menjelaskan kekhawatiran beliau akan datangnya musibah seperti yang ditimpakan Tuhan pada kaum Tsamud. Beliau pun melarang untuk memasuki tempat-tempat yang pernah diturunkan adzab. Ditakutkan orang yang mendatanginya akan mendapatkan musibah atau adzab yang sama dengan mereka orang-orang terdahulu.
Sebuah tempat dianggap terkutuk, sebenarnya lebih disebabkan karena anggapan masyarakat tentangnya. Anggapan ini tentu dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Acapkali karena adanya peristiwa tragis atau mengerikan yang terjadi di tempat tertentu, entah itu kematian akibat kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri, maka tempat itu bisa dianggap sebagai tempat terkutuk seiring berjalannya waktu.
Contoh sederhananya, ada sebuah rumah besar yang dimiliki oleh keluarga yang kaya raya. Suatu ketika, semua anggota keluarga ini dibunuh secara sadis oleh perampok yang mengambil paksa harta yang ada di rumah tersebut. Jenazah orang-orang yang telah kehilangan nyawa dibiarkan tergeletak di sana sampai ada orang yang menemukannya.
Biasanya rumah yang seperti ini akan dijual dengan murah, jauh dari harga yang seharusnya. Mengingat masyarakat menganggapnya sebagai rumah berhantu gara-gara kejadian mengenaskan yang pernah terjadi di dalamnya.
Ada juga yang tak mau lagi tinggal di sebuah rumah kostan gara-gara salah satu penyewa kamar kostan mati dengan cara bunuh diri di dalam kamarnya. Para penyewa lain merasa ketakutan dan akhirnya memutuskan untuk mencari tempat kost lain. Karena mereka menjadi sering mendengar suarasuara aneh dan tak terjelaskan secara logika.
Jadi memang penyematan kata “terkutuk” pada sebuah tempat lebih banyak dilabeli oleh anggapananggapan manusia sendiri. Dan belum tentu sebenarnya memang demikian faktanya. Menurutku, tempat terkutuk yang sebenarnya adalah tempat yang memang bisa memberikan efek negatif kepada kita saat kita mendatanginya. Efek yang memang berasal dari luar tubuh kita, bukan karena sugesti pikiran kita sendiri yang ketakutan pada tempat terkutuk tersebut.
Selain mengenai pada suatu tempat, kutukan pun bisa menimpa manusia. Namun seringkali kutukan yang dialami oleh manusia disebabkan oleh ilmu sihir (black magic) yang memang diniatkan untuk menyakiti orang lain. Inilah yang biasa disebut oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan “santet”.
Santet merupakan praktik yang dilakukan untuk membuat seseorang menjadi sakit, terkena kesialan bahkan sampai menyebabkan kematian. Orang yang mengirimkan santet biasa merapalkan mantra, jampi atau melakukan ritual-ritual tertentu saat melancarkan aksinya.
Agar pengaruh santet bisa tepat kepada orang yang dituju, seorang penyihir membutuhkan sesuatu yang biasa digunakan oleh si target, seperti baju, pakaian dalam, atau barang-barang lainnya. Lebih dahsyat lagi jika media yang digunakan merupakan bagian dari tubuh si target. Contohnya seperti rambut, kuku, atau pembalut bekas yang masih ada darah haid Si target.
Orang yang berhati lemah adalah target yang paling mudah terkena santet. Hati yang lemah maksudnya hati yang jauh dari mengingat Tuhan atau hati yang sibuk memikirkan masalah-masalah duniawi. Sehingga membuatnya stres, depresi dan terganggu kesehatan mentalnya. Sementara orang yang dekat dengan Tuhan, serta memiliki pikiran logis adalah jenis orang yang sulit dipengaruhi sihir.
Menariknya orang-orang yang mudah terkena santet atau sihir ini berkaitan dengan zat-zat yang ada di dalam tubuh. Ada sebuah studi yang mengungkap orang yang terkena sihir banyak mengandung mineral zinc (seng) di dalam tubuhnya melebihi kadar normal.
Mineral ini banyak ditemukan pada daging merah dan hewan-hewan laut seperti ikan, kerang, kepiting serta udang. Oleh sebab itu, mereka yang merasa terkena sihir, sebaiknya menghindari makanan-makanan tersebut untuk sementara waktu.
Aku sangat penasaran ingin mengetahui lebih dalam mengenai sihir atau santet jika ditinjau dari segi vibrasi, frekuensi dan energi. Bukankah Nikola Tesla pernah mengatakan, jika kita ingin mengetahui rahasia dari alam semesta, maka berpikirlah dalam terminologi energi, frekuensi dan vibrasi.
Guru Abimana kurasa orang yang cocok untuk kutemui dalam pembahasan kali ini. Aku meminta waktu untuk membicarakan hal ini. Ditemani Sramvita, aku menemui guru Abimana di kediamannya yang ada di Inner core Kendan.
Seperti biasa, guru Abimana menyambutku dengan hangat. Kuucapkan rasa terima kasihku karena sudah berkenan untuk menanggapi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah kupersiapkan.
“Jadi guru, sihir atau serangan santet itu ada di level mana di antara energi, frekuensi dan vibrasi?”
“Secara bentuk ia adalah energi. Namun secara khusus, levelnya berada di level frekuensi,” jawab guru Abimana.
“Tolong jelaskan lebih lanjut mengenai sihir di level frekuensi ini, guru,” pintaku kemudian menyiapkan diri untuk menyimak penjelasan dari beliau.
“Di dalam kasus serangan sihir, artinya ada pihak yang mengirimkan sihir dan ada yang menerimanya, yaitu target. Karena berada di level frekuensi, agar sihir ini bisa dikirimkan, maka frekuensi antara kedua belah pihak harus sama. Dalam bahasamu, antara sender dan receiver harus memiliki frekuensi yang sama.”
“Perlu kamu ketahui sebelumnya, sihir berada di frekuensi yang rendah. Maka target perlu dikondisikan agar berada di frekuensi yang juga rendah, sehingga sihir pun bisa dilancarkan. Jika tidak begitu, sihir tidak akan memberikan pengaruh apa-apa bagi si target.”
Aku mengangguk-anggukkan kepalaku, “Lantas, bagaimana caranya agar si target memiliki frekuensi yang rendah?”
“Jika si target memang sudah berada di frekuensi yang rendah, sihir bisa dikirimkan kapan saja oleh tukang sihir. Dan ia tentu bisa membaca frekuensi dari targetnya. Akan tetapi sekiranya si target berada di frekuensi yang tinggi, maka perlu adanya pengondisian. Caranya adalah dengan membuat mental si target menjadi jatuh.”
“Ada beberapa cara yang bisa tukang sihir lakukan untuk membuat mental target jatuh. Seperti mengirimkan paket yang isinya adalah benda-benda mengerikan atau menjijikkan tanpa diketahui siapa pengirimnya. Melakukan teror ancaman dengan surat kaleng, pesan atau telepon yang juga tidak diketahui siapa pelakunya.”
“Dengan adanya hal-hal yang mengagetkan bahkan menakutkan seperti tadi, mental si target akan sedikit banyaknya terpengaruh. Apalagi jika teror dilakukan secara intens atau masif, maka si target akan mulai berpikir yang tidak-tidak. Pikirannya akan sibuk menerka, siapa yang menjadi dalang di balik kejadian teror yang selama ini dialaminya.”
“Maaf guru, sebelumnya guru bilang bahwa jika frekuensinya berbeda, maka sihir tidak akan sampai pada si target. Apakah ada analogi sederhana agar lebih mudah dipahami?”
“Kalian memiliki berbagai macam aplikasi media sosial sekarang ini, bukan? Katakanlah kamu ingin mengirimkan pesan menggunakan aplikasi Telegram kepada salah seorang temanmu. Tetapi temanmu itu tidak memiliki aplikasi tersebut. Apakah kamu bisa mengirimkan pesan padanya?”
“Tidak bisa, guru.”
“Agar kamu bisa menyampaikan atau mengirim pesan pada temanmu lewat aplikasi Telegram, kamu harus mengondisikan terlebih dahulu dan memastikan bahwa dia pun memiliki aplikasi yang sama. Nah sekarang, bagaimana jika kalian memiliki aplikasi yang berbeda, apakah pesanmu dari Telegram bisa terbaca olehnya di aplikasi WhatsApp?”
“Tidak bisa juga, guru,” jawabku yang semakin paham dengan penjelasan guru Abimana.
“Begitu pula dengan sihir. Tukang sihir harus memastikan agar si target berada pada frekuensi yang sama dengan frekuensi sihir yang rendah, agar sihir bisa dengan mudah dikirimkannya.”
“Lalu apa hubungannya dengan benda-benda yang biasa dipakai si target atau bagian-bagian dari tubuhnya seperti kuku, darah dan rambut? Bukankah tukang sihir biasa menggunakan itu semua untuk dijadikan media sihir?”
“Tukang sihir menjadikannya sebagai pendeteksi frekuensi identitas target. Dengan benda-benda itu, tukang sihir bisa menentukan dengan tepat ke mana sihir akan dikirimkan. Ia seperti nomor telepon yang biasa kalian gunakan sekarang. Setiap orang memiliki frekuensi identitas yang berbeda satu sama lainnya. Ketika tukang sihir memiliki frekuensi identitas seseorang, ia bisa mengunci targetnya agar sihir hanya tertuju padanya dan tidak sampai salah alamat.”
“Saya pernah dengar bahwa selain benda-benda yang biasa digunakan target atau bagian-bagian tertentu dari tubuhnya untuk menjadi media sihir, tukang sihir pun membutuhkan nama lengkap, tanggal lahir dan juga foto si target. Apakah ini juga memiliki fungsi yang sama untuk mengunci target agar sihir bisa tepat sasaran?”
“Ya. Dan informasi tentang itu sebenarnya sangat privasi. Akan sangat berbahaya jika diketahui oleh orang-orang yang berniat jahat,” ungkap guru Abimana kemudian menyayangkan apa yang saat ini terjadi. Orang-orang dengan mudah mendapatkan data dan informasi tersebut di berbagai media sosial.
“Terkait dengan pengiriman sihir dari tukang sihir kepada target, apakah ada entitas yang terlibat? Karena seringkali saya dengar tukang sihir memiliki perjanjian dengan jin untuk bisa melancarkan sihirnya. Apa sebenarnya tugas entitas tersebut?”
“Seperti halnya pengiriman yang biasa kalian lihat, sesuatu yang dikirimkan selalu ada pengantarnya. Para entitas bawah menjadi pengantar agar sihir sampai kepada target.”
“Sebentar guru, saya menjadi agak bingung. Apakah sihir itu ditimbulkan dari jin atau berasal dari tukang sihirnya?”
“Begini, Nak. Sihir seperti yang telah kujelaskan tadi adalah frekuensi rendah yang secara bentuk yang lebih kasar ia berupa energi negatif. Energi negatif ini berasal dari tukang sihir itu sendiri, untuk kemudian dikirimkan oleh entitas bawah yang sudah bekerja sama dengan tukang sihir tersebut.”
“Apa pengaruh sihir jika sampai berhasil mengenai si target?”
“Hal yang umum dirasakan target adalah perasaan yang tidak nyaman. Kemudian bisa menjalar sampai ke organ-organ tertentu tergantung di mana entitas bawah tadi menempatkan sihir. Itulah mengapa ada orang yang terkena sihir mengeluhkan sakit di beberapa bagian tubuh atau organ tertentu, akan tetapi saat diperiksa secara medis, pihak dokter mengatakan bahwa tak ada yang salah atau tak ada penyakit apa-apa yang terdiagnosis.”
“Guru, saya pernah melihat ada yang sampai muntah darah, mengeluarkan binatang bersamaan dengan muntahnya bahkan ada benda-benda tajam yang keluar. Paku, silet, jarum atau benda-benda lainnya.”
“Bukankah kamu lihat semua itu di film?”
Aku menggaruk-garuk kepalaku, “Iya sih, guru. Tapi pernah ada satu kasus faktual seorang wanita yang pernah ditangani oleh dokter bedah karena di dalam tubuhnya keluar terus menerus paku dengan jenis dan ukuran yang bermacam-macam. Bagaimana penjelasannya, guru? Bagaimana mungkin paku yang solid dan padat bisa dikirimkan tukang sihir untuk kemudian berada di tubuh si target?”
“Entitas bawah yang kamu kenal sebagai makhluk yang bernama Jin memiliki kemampuan untuk mengubah sesuatu yang bersifat materiil menjadi nonmateriil. Tidak semua jin memiliki kemampuan tersebut. Jika kemampuannya itu digunakan untuk kejahatan, besar kemungkinan selain ia memiliki kontrak perjanjian dengan manusia, ia pun memiliki kontrak perjanjian dengan iblis. Dengan begitu kemampuannya pun akan semakin besar.”
“Oh, mungkin itu sebabnya kasus yang parah seperti yang dialami wanita tersebut jarang sekali terjadi. Saya memang lebih banyak melihat hal-hal seperti itu di tv atau saluran Youtube yang tidak diketahui kebenarannya. He … he.”
“Kalian harus lebih cerdas untuk membedakan orang yang memang terkena sihir atau mengalami gangguan psikologis. Kebanyakan yang saat ini terjadi pada manusia lebih banyak karena gangguan psikologis. Mereka sudah lama sekali tertekan akibat permasalahan kehidupan. Jika tidak segera dirilis maka suatu ketika emosinya akan meledak-ledak. Di tingkat yang lebih parah, akal mereka akan mengalami kerusakan.”
“Mengerikan sekali, guru. Oh ya, bagaimana agar
kita terhindar dari sihir yang ditujukan kepada kita?”
“Tinggikan frekuensi kalian. Cara tercepat untuk meninggikan frekuensi tubuh kalian adalah dengan meminta perlindungan dari Sang Mahakuasa. Doa perlindungan yang kalian ucapkan menyetel frekuensi tubuh kalian ke frekuensi tinggi. Seperti yang telah kujelaskan sejak awal, jika tidak adanya kesesuaian frekuensi, maka sihir pun tidak akan berhasil
dilancarkan.”
“Bagaimana dengan larangan memasuki area yang dipercaya merupakan tempat terkutuk? Apakah dengan mengunjunginya frekuensi tubuh kita akan
terpengaruh?”
“Aku hanya akan mengambil contoh tempat yang
dulu pernah ditimpakan adzab oleh Sang Maha
Pencipta.”
“Silakan, guru.”
“Tempat yang pernah ditimpakan adzab sehingga musnahlah orang-orang yang menempatinya, menyisakan radiasi energi yang bisa memengaruhi frekuensi tubuh orang yang mendekati tempat tersebut. Hukum entanglement.”
Hukum entanglement? Apa maksudnya guru Abimana menyebutkan hukum keterhubungan? Sepertinya ini akan menjadi tugas selanjutnya bagiku untuk menggali lebih dalam tentang hukum semesta ini.
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!
