Petualangan Astral: URANUS

0
18

Petualangan Astral: URANUS 

Planet Uranus dianggap aneh di tata surya kita. Itu karena kemiringan planetnya yang sebesar 98? membuat Uranus berputar secara menggelinding. Tak banyak informasi yang kuketahui mengenai planet ini. Konon, jaraknya dengan Bumi 18 kali lebih jauh dibanding jarak Bumi dengan matahari.

 

Jika kita bergerak menuju matahari dengan kecepatan cahaya, maka kita membutuhkan waktu 8 menit 20 detik untuk bisa sampai ke sana. Maka untuk bisa sampai ke Uranus, kita membutuhkan waktu 150 menit atau 2,5 jam. Ingat, itu jika kita memiliki kecepatan cahaya ya. Namun apakah kita mungkin memiliki kecepatan setinggi itu?

 

Untuk menjawab rasa ingin tahuku yang tinggi mengenai Uranus, aku pun memutuskan untuk melakukan astral traveling ke sana. Kali ini, aku ditemani oleh Krieva dan Mynthalla. Tanpa banyak melakukan persiapan, kami pun berangkat melalui portal yang ada di Kendan. Uranus berada tepat di hadapan kami setelah melewati portal. Tanpa aba-aba, kami pun menembus atmosfernya.

 

Aku melihat banyak sekali batuan kristal intan bertebaran. Kami terus bergerak menuju ke bawah. Apa yang kulihat semua dominan berwarna tosca. Tak ada daratan yang terlihat. Semuanya hanya berupa lautan. Bukan air, tapi seperti gas cair yang belum kuketahui. Hanya saja tercium bau sulfur, belerang dan mengeluarkan asap.

 

Tak ada kehidupan mahluk berdimensi tiga yang bisa kami temui di sana. Dengan keadaan planet yang seperti itu, memang sepertinya mustahil ada makhluk yang bisa hidup dan bertahan. Kami pun mencari penghuni Uranus yang ada di densitas lainnya.

 

Visual yang kulihat benar-benar abstrak. Kami memasuki densitas yang sulit digambarkan ke dalam bentuk 3 dimensi. Seseorang pun akhirnya mendatangi kami. Bisa dikatakan, ia merupakan sosok makhluk nonfisik. Tak memiliki jasad kasar yang bisa dilihat oleh kedua mata indra.

 

Impresi yang kurasakan, sosok ini bukan makhluk yang humanoid. Ia mungkin akan diklasifikasikan ke dalam golongan hewan jika berada di Bumi. Hanya saja makhluk ini memiliki kecerdasan dan kesadaran. Meski sepertinya tak setinggi manusia Bumi.

 

“Bisakah kamu jelaskan, dari bangsa mana kamu berasal?” Aku langsung bertanya pada sosok tersebut setelah memperkenalkan diri.

 

“Bangsa Klarvae,” jawabnya singkat.

 

“Siapa namamu?”

 

“Lo-A-Ke.”

 

Meskipun namanya Lo-A-Ke, namun terdengarnya seperti “Loke”. Pelafalan huruf A di tengahnya tidak ditekan.

 

“Sebenarnya ini di dimensi berapa ya?”

 

“Dimensi 4 bawah.”

 

Saat ia menjawab pertanyaanku tersebut, ia ingin menyampaikan bahwa ada banyak sekali entitas yang berada di dimensi tersebut. Bangsa Klarvae hanya satu di antara sekian banyak entitas-entitas tersebut. Dan tidak ada satu pun yang memiliki tubuh fisik berdimensi 3.

 

Meski berulang kali aku mencoba menerjemahkan bentukbentuk abstrak yang kulihat menjadi sesuatu yang konkret, aku tetap saja tak bisa melakukannya. Beruntungnya, suara Lo-A-Ke bisa kudengar dengan jelas, dari awal sampai akhir.

 

“Kami manusia Bumi rasanya belum pernah mendengar adanya kehidupan di Uranus. Beda halnya dengan Mars atau Venus. Apakah kalian tidak pernah menjelajah alam semesta?”

 

“Kami bukan termasuk bangsa interstellar. Kami hidup dan mati di sini. Kami hidup damai dan tak membutuhkan apa pun selain yang ada di sini. Tak ada kepentingan bagi kami untuk mengetahui apa yang ada di luar planet ini.” Lo-A-Ke menjelaskan dengan cukup rinci.

 

Interstellar merupakan istilah yang kami gunakan untuk menyebut para penjelalajah bintang. Saat Lo-A-Ke menjelaskan bahwa bangsanya bukan termasuk bangsa interstellar, hal ini membuatku mengerti, mengapa selama ini aku tak pernah mendapat informasi mengenai penduduk yang ada di planet Uranus. Karena memang mereka tak pernah ingin terekspos.

 

Kami berbincang mengenai spiritualitas yang diterapkan di Uranus. Mengenai siapa yang mereka percayai sebagai Sang Pencipta. Setelah itu aku pun bingung harus bertanya apa lagi pada mereka. Mungkin karena tak ada visual yang bisa kutangkap, aku pun kehabisan pertanyaan.

 

“Aku melihat banyak sekali intan di planet ini. Bolehkah aku mengambil sedikit darinya?” Entah mengapa pertanyaan konyol ini muncul kami hendak pulang.

 

“Tentu saja. Ambil saja sesuka kalian. Jumlahnya sangat banyak di planet ini. Tak ubahnya seperti debu bagi kami.”

 

Aku benar-benar terkejut mendengarnya. Tapi perkataannya ada benarnya. Saat suatu benda tidak lagi menjadi langka, maka itu akan menjadi biasa dan tak berharga. Sesuatu yang dianggap berharga di planet Bumi karena sesuatu tersebut sulit untuk didapat atau dimiliki. Entah karena langka atau proses yang tak mudah untuk mendapatkannya.

 

“Aku bisa mengirimkannya ke tempat kalian. Jadi harus ke mana kukirimkan?” tanya Lo-A-Ke.

 

Sebetulnya permintaan tersebut bisa dibilang bercanda. Namun ternyata Lo-A-Ke menganggapnya serius. Setelah dipikir-pikir, tak ada salahnya kan meminta sedikit intan dari Uranus? Hihi.

 

Aku meminta Lo-A-Ke untuk mengirimkan intan dari Uranus ke Kendan. Setelah itu, kami pun berpamitan pulang.

 

Senang sekali rasanya bisa mengenal kehidupan di planet Uranus, meski hanya sebentar.

 

Saat kami tiba kembali di Kendan, kami melihat bongkahan kristal intan besar tepat di depan basecamp Salaka Minangka. Jika bisa ditarik ke dunia dimensi 3, aku pastinya sudah jadi orang kaya mendadak.

 

“Ini mau diapakan?” Mynthalla bertanya kepadaku.

 

“Ya biarkan saja di sini. Atau kirim saja sebagian ke laboratoriumku dan juga ke rumah ya. Mungkin ini bisa dijadikan bahan untuk pembuatan zirah.” Aku tiba-tiba saja teringat bahwa baju zirahku terbuat dari batu kuarsa. Barangkali saja intan ini juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan zirah.

 

Perjalanan ke Uranus memberikanku pelajaran, mengenai kuasa Sang Pencipta yang begitu luar biasa. Banyak sekali makhluk yang telah Dia ciptakan di alam semesta yang luas ini. Banyak makhluk yang pastinya lebih hebat dari manusia di Bumi. Lantas apa yang bisa kita sombongkan? Kita hanya debu kosmik di jagat raya ini.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!