Kisah Mistis: NYI RATU NAWANGWULAN MUNCUL SEBELUM MUSIBAH GEMPA

0
19

Kisah Mistis: NYI RATU NAWANGWULAN MUNCUL SEBELUM MUSIBAH GEMPA

BERIKUT INI ADALAH SEPENGGAL KESAKSIAN GAIB BEBERAPA SAAT SEBELUM GEMPA 7.0 SKALA RICHTER MENGGUNCANG PADA 9 AGUSTUS 2007 SILAM. SEORANG PEMUDA BERNAMA APRILIATNO MENGAKU TELAH MELIHAT KEMUNCULAN KERETA KENCANA YANG DIDUGA SEBAGAI MILIK NYI RATU NAWANG WULAN, BAGAIMANA KISAHNYA…?

 

GEMPA BUMI yang terjadi di berbagai tempat, secara ilmiah merupakan gejala yang alamiah, atau gampang ngomong, hal itu memang sudah sewajarnya. Tetapi yang terjadi di daerah dataran rendah semacam Kabupaten Indramayu, membuat tanda tanya besar, terutama bagi kalangan pakar tektonologi atau setidaknya bagi orang yang memahami struktur gempa bumi. Mengapa? Karena dianggap aneh dan misterius.

 

Hal inilah yang tak pelak mendorong penulis mengadakan investigasi terkait dengan gempa bumi yang terjadi di daerah paling ujung pantai utara (Pantura) Jawa Barat ini.

 

Goyangan gempa berkekuatan 7,0 skala Richter yang terjadi Kamis, 9 Agustus 2007 sekitar 00.04:58 WIB itu, dirasakan sangat je bahkan sempat memicu kepanikan disejun tempat. Bukan saja di daerah Jawa Barat, g tersebut ternyata dirasakan pula hingga ke daerah Propinsi Banten.

 

Selain Banten, goyangan gempa Indran juga dirasakan warga di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Bandung, Cilacap, Yogyakarta bahk hingga keluar Pulau Jawa. Seperti yang dirasakan warga di Bengkulu dan Bandar Lampung.

 

Gempa yang diketahui berpusat sekitar kilo meter barat laut Kabupaten Indramayu dengan titik gempa pada kedalaman 286 di bawah permukaan laut itupun membuat penduduk DKI Jakarta, yang tengah memasuki massa tenang usai Pilkada DKI sehari sebelumnya, yang dimenangkan oleh pasangan Fauzi Bowo-Prijanto.

 

Di daerah Pamulang, BSD dan Depok yang berada di gedung tinggi, di antaranya Apartemen Permata Simpruk, Apartemen Royale serta pengunjung di sejumlah hotel berbintang serempak berserabutan menuruni tangga gedung untuk secepatnya di luar, di tanah lapang. Tentu saja mereka takut gedung yang mereka tempati runtut karena goyangan gempa berkisar 3 menit di gerakan 3-4 MMI.

 

Yang paling panik tentu saja penduduk Indramayu, sebagai daerah pusat gempa. Apalagi daerah berpenduduk 1,7 juta itu baru pertama kalinya digoyang gempa kekuatan tinggi. Tetapi sesungguhn yang sangat ditakuti penduduk, efek lain gempa. Yakni bakal datangnya ombak tsunami. Ketakutan akan datangnya tsunami.

 

Ketakutan akan datangnya tsunami terlihat pada Kamis pagi, di mana sejumlah warga di Desa Pabean Udik, Karangsong, Singaraja, Kecamatan Indramayu, hingga Limbangan, dan Dadap, Kecamatan Juntinyuat, berkumpul di pinggir jalan dengan memperlihatkan ekspresi wajah panik. Bahkan beberapa orang di antaranya bersiap-siap mengungsi ke rumah kerabatnya yang ada di luar Kabupaten untuk menyelamatkan diri terhadap kemungkinan datangnya tsunami.

 

Kepala Kantor Pelabuhan dan Syahbandar Indramayu, Sukiman melalui Komandan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Koko Sudeswara sewaktu dihubungi via selullar menyebutkan, pihaknya yakin tsunami tidak akan datang pada pasca gempa dan hal ini dengan dikuatkan prediksi petugas Balai Meterologi dan Geofisika (BMG) Majalengka. Meski demikian ada laporan tentang kepanikan nelayan di Pantura pada pagi seusai gempa.

 

Benarkah tsunami tidak akan datang setelah terjadi gempa bumi? Seperti tulisan terdahulu (Judul: Misteri Raja Jin Pulomas. Agustus 2007) disebutkan bahwa ikatan persaudaraan antara Raja Jin Pulomas bergelar Raden Werdinata dengan Raja Dermayu (kini Kabupaten indramayu-pen.) asal Desa Banyu Urip, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Bagelen, Jawa Tengah bergelar Raden Wiralodra tetap lestari.

 

Dalam dzikirnya, suatu malam Raden Werdinata mendapat petunjuk bahwa daerah Indramayu bakal diterjang ombak pemusnah (tsunami). Tanpa banyak pertimbangan, dia pun menyudahi dzikirnya lalu mendatangi penguasa Pantai Utara. Di hadapan Nyi Ratu Nawangwulan, Raden Werdinata meminta supaya ombak pemusnah itu jangan sampai menerjang penduduk. Jika ombak pemusnah itu sampai menerjang, dia sepakat untuk bertarung. Meskipun sadar ilmu Nyi Ratu Nawangwulan jauh lebih tinggi, demi ikatan persaudaraan dengan Raden Wiralodra, dia rela mempertaruhkan jiwanya mati di tangan Nyi Ratu Nawangwulan.

 

Untungnya, Nyi Ratu Nawangwulan bersedia memenuhi permintaannya, sehingga ombak pemusnah itupun urung menerjang Indramayu dan berputar menerjang pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis.

 

Upaya serupa itupun agaknya kembali dilakukan Raden Werdinata pada Kamis 9 Agustus 2007 itu, di mana sesungguhnya tsunami sudah bersiap-siap menguntit di belakang gempa bumi, namun ombak pemusnah itu berhasil dikendalikan Nyi Ratu Nawangwulan atas permintaan Raden Werdinata.

 

“Sepanjang sisa hidupnya, Gusti Raden Werdinata senantiasa siap mengamankan daerah Indramayu ini dari amukan ombak pemusnah,” kata Wak Cartim.

 

Wak Cartim tak lain juru kunci atau biasa disebut Kuncen tempat ritual pesugihan Pulom: yang secara fisiknya berada di Kampung Pulomas, Desa Centigi Sawah, Kecamatan Centigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

 

Kedatangan penulis yang kedua kalinya langsung disambut dengan ulasan senyum. Tanpa diminta, Wak Cartim langsung menyongsong dengan lontaran pertanyaan yang cukup tajam.

 

“Kedatangan Adik kemari tentu terkait dengan gempa bumi, betul bukan?” Tanya Wak Cartim.

 

Bersinergi dengan cerita Wak Cartim, di Ujung Jetty (sejenis dermaga tradisional penyandaran kapal motor) pantai Desa Karangsong, Indramayu, Apriliatno, 42 tahun, menjadi saksi hidup munculnya peristiwa gaib beberapa saat sebelum terjadi gempa bumi.

 

Pria mungil kelahiran Banten yang kini numpang tinggal di rumah adiknya di Jalan DI. Panjaitan, RT.03/RW.03, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, ini mengaku takjub saat peristiwa gaib itu berlangsung sangat jelas di depan matanya.

 

“Semoga ini yang pertama dan terakhir saya menyaksikan peristiwa gaib semacam itu?” Kata Apriliatno.

 

Diceritakan Apriliatno, mulai pukul 10 di malam Kamis itu, dirinya didera gelisah yang teramat ganjil. Deraan kegelisahaan itu bersumber dari desakan sang isetri untuk mengkhitan anaknya pada 22 Agustus mendatang.

 

Biarpun isteri dan anak-anaknya tinggal di Banten, sebagai suami yang baik tentu merasa malu jika acara hajatan khitanan anaknya itu dibiayai salah seorang familinya. Tetapi di sisi lain, sebagai buruh pabrik gypsum, dia sadar tidak punya daya apa-apa untuk memenuhi desakan sang isteri.

 

Di saat seluruh penghuni rumah tidur lelap di peraduannya masing-masing, Apriliatno secara diam-diam mengayuh sepeda ontel bututnya meninggalkan jantung kota menuju pantai Karangsong, yang berjarak 10 kilo meter arah utara. Yang dituju tidak lain Jetty Muara.

 

Sepeda butut digeletakkan di atas tanah, sementara dia berdiri mematung di Ujung Jetty menghadap ke tengah Laut Jawa yang berombak tenang. Di tempat dia berdiri tak ada penerangan selain cahaya langit, sedangkan lampu di gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tidak mampu menjangkau dalam radius ratusan meter.

 

Dalam keheningan malam, Apriliatno berharap dapat meraih ketenangan jiwa sekaligus mengendurkan urat syarafnya yang tegang akibat gangguan emosional setelah mendapat kabar dari isterinya soal rencana khitanan anaknya itu.

 

Malam pun hampir memasuki titik kulminasinya, dan Apriliatno hampir satu jam berdiri di Ujung Jetty. Sebelum tengah malam, nun jauh di tengah laut terlihat cahaya warnawarni. Sekilas mirip cahaya kapal pesiar yang tengah melintas. Makin diperhatikan, cahaya warna-warni itu beraerak kian mendekat ke arah tempat dia berdiri.

 

Tidak pelak rasa heranpun merasuki batin Apriliatno. Dan semakin dekat makin jelas kalau cahaya warna-warni itu bukan kapal pesiar melainkan sebuah kereta kencana yang ditarik dua ekor kuda putih. Di sisi setiap sudut kereta kencana itu terdapat pelita memancarkan cahaya warna-warni, sementara di belakang kereta kencana mengawal sejumlah laki-laki dengan tangan masing-masing memegang obor. Baik kereta kencana maupun sejumlah laki-laki yang kemungkinan pengawal pribadi bergerak tenang di atas permukaan air laut.

 

Ketika jaraknya kurang dari sepuluh meter, kereta kencana berhenti melaju diikuti para pengawal. Seorang laki-laki melangkah ke samping kereta kencana seperti berbincangbincang dengan penumpang kereta kencana yang tetap berada di dalam. Lalu laki-laki memegang obor itupun manggut-manggut dan melangkah mendekati Apriliatno.

 

Laki-laki itupun melangkah ringan di permukaan ombak dan berdiri hanya beberapa meter di depan Apriliatno. Anenya, meski jaraknya cukup dekat, namun wajah laki-laki itu terlihat sangat samar. Laki-laki itu menyampaikan pesan dari Nyi Ratu Nawangwulan agar penduduk Indramayu tetap bersikap tenang sekaligus meminta Apriliatno bergegas pulang untuk mengabarkan pesan itu kepada masyarakat.

 

Laksana kerbau dicucuk hidungnya, Apriliatno memenuhi permintaan itu. Tanpa menoleh ke belakang, sepeda ontel dia kayuh menuju rumahnya. Di ruang tamu, dia duduk di atas kursi rotan sekaligus menyulut rokok keretek kesukaannya. Baru beberapa hisapan, dia merasakan kepalanya pening serta di sekelilingnya terasa bergoyang. Sesaat kemudian perutnya didera mules hingga dia bergegas menuju kamar mandi.

 

Memasuki kamar mandi, Apriliatno kembali dibuat heran manakala dia dikejutkan air bak mandi bergerak berirama. Mulanya menyangka ada maling yang sengaja nyemplung ke bak mandi karena kepergok, tapi di dasar bak mandi tidak ditemukan apa-apa. Masih penasaran, dia memeriksa kamar mandi di sebelahnya dan air di dalamnya juga bergerak-gerak. Saat itulah dia baru sadar kalau saat itu sedang terjadi gempa.

 

Sebagai manusia normal rasa panik langsung menyergap, tetapi ketika ingat pesan laki-laki pengawal di pantai Karangsong, deraan panik berangsur reda dan kembali dirinya merasa tenang.

 

Apriliatno kembali ke ruang tamu dan tidak berapa lama, handphonenya terus berdering. Ternyata isterinya di Banten dan sanak keluarga baik di Banten, Ciamis maupun di Bandung menanyakan situasi di Indramayu. Mereka baru saja menyimak lintas berita di televisi yang mengabarkan terjadi gempa bumi dengan pusat gempa di Indramayu. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!