Kisah Mistis: WASIAT PRABU SILIWANGI

0
31

Kisah Mistis: WASIAT PRABU SILIWANGI

INI KISAH YANG DIALAMI OLEH SEORANG PEMUDA BERNAMA NAYA YANG DICERITAKAN LANGSUNG KEPADA MISTERI. NAYA MENYEBUT DIRINYA TELAH BERTEMU DENGAN PRABU SILIWANGI, RAJA PADJADJARAN YANG LEGENDARIS ITU. BERIKUT INI KISAH LENGKAPNYA…

 

PERJALANAN ini berawal ketika aku suatu malam bermimpi yang sangat aneh. Dalam mimpi itu aku merasa berada di suatu makam keramat yang tempatnya sangat asing bagiku. Namun nama yang tertulis di nisan itu bagiku tak asing lagi. Ya, pada nisan itu tertulis nama Eyang Surya Kencana, tokoh yang juga tertulis dalam cerita Babad Cianjur atau Cikundul.

 

Dalam mimpi itu, kudengar suara seorang lelaki yang berkata, “Batu ini hakmu, dan setelah dari sini berangkatlah kamu ke Goa Panggung, karena di sana ada yang menunggumu!”

 

Lalu dalam mimpi itu kulihat telapak tanganku, dan tiba-tiba kudapati batu merah kecil sebesar beras. Namun aku tak tahu batu apa itu.

 

Seminggu setelah mengalami mimpi itu, kuputuskan untuk melaksanakan titah sang kakek yang menemuiku dalam mimpi.

 

Aku niatkan untuk sowan ke Goa Panggung yang kebetulan letaknya tak jauh dari rumah orangtuaku di kampung.

 

Sebelum ke Goa Panggung, aku sowan terlebih dahulu ke leluhurku di Gunung Jati, Cirebon. Setelah semalaman aku menginap, keesokan harinya aku menuju Ciamis. Setelah menyempatkan menemui kedua orang tuaku, malam harinya baru aku sowan ke Goa Panggung.

 

Dari rumah kami berangkat berempat. Tepat tengah malam, kami masuk ke Goa Panggung tempat yang biasa kami datangi sejak kami kanak-kanak untuk sekedar bermain. Setelah berada di dalam goa, kami langsung duduk bersila dan memulai ritual. Sengaja aku ajak Santo, temanku, karena dia memang memiliki kelebihan dalam ilmu gaib.

 

Singkat cerita, setelah melakukan rituat khusus, dialog pun berlangsung antara aku dengan Eyang Prabu Siliwangi yang merasuk ke badan Santo. Berikut rekaman dialog itu:

 

“Assalammu’alaikum Eyang Prabu!”

 

P. Siliwangi: “Wa’alaikum salam. Aku ucapkan terima kasih kepadamu, karena kamu mau memenuhi panggilanku. Dan mau mendengarkan suara hati kecilmu untuk datang ke tempat ini. Sengaja aku memanggilmu kemari, karena ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan sekarang sudah waktunya.”

 

“Hal apakah itu gerangan, Eyang Prabu?”

 

P. Siliwangi: “Aku memintamu untuk melanjutkan cita-citaku yang belum terwujud karena dulu terpotong oleh perubahan zaman.”

 

“Cita-cita apakah itu, Eyang?”

 

P. Siliwangi: ”Sejarah tentangku dan negeriku yang kalian serta orang-orang ketahui saat ini. Itu tidak benar. Yang pasti aku bukan lari atau mengingkari ajaran yang banyak kalian anut sekarang yaitu Islam.”

 

“Maksud Eyang Prabu, aku harus merubah sejarah?”

 

P Siliwangi: “Sedalam-dalamnya lautan itu hanya setelapak kaki, dan setinggi-tingginya langit itu hanya segenggam tangan. Dan apapun itu, semua harus dengan bukti?

 

“Maksud Eyang Prabu?”

 

P. Siliwangi: “Suatu hari nanti, kamu akan menemukan satu.ajaran yang tidak pernah kamu sangka-sangka. Dan suatu hari nanti, apapun akan dapat kau perintah. Angin, air, api, hujan dan apapun namanya itu semuanya akan dapat kau perintah sekehendakmu. Dan kamu perlu ketahui bahwa panasnya api yang kau lihat dalam kehidupanmu sehari-hari, itu belum seberapa panas dibanding panasnya api yang ada dalam dada. Dan semua yang kukatakan kepadamu, tafakurilah olehmu. Sekarang amanatku yang kedua yaitu: “Pangngaguratkeun hiji garis anu lempeng.” (Artinya: Tolong buatkan satu buah garis yang lurus). Mulai hari ini, aku akan mengawasimu. Dan aku akan selalu ada mendampingimu. Kapanpun dan dimanapun jika kamu ingin menemuiku cukup dengan cipta, rasa dirimu sendiri. Maka kamu akan bertemu denganku. Anak keturunan trah Padjadjaran memang banyak. Yang lebih sakti mandraguna, dan lebih hebat ilmunya darimu memang banyak. Tapi mata hati takkan pernah tertukar membedakar hitam dan putih. Dari sanalah lahirnya sir pikir, dan rasa. Rasa asih dan berbuah suatu rasa percaya.”

 

Demikianlah dialog antara aku dan Prabu Siliwangi di Goa Panggung. Dan apa yang dikatakan Prabu Siliwangi mengenai suatu ajaran, ternyata terbukti sudah. Dengan tidak sengaja, aku bertemu seorang Kyai yang ternyata mengajarkan suatu ajaran tarekat yang berpusat di Kediri. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!