Kisah Mistis: KUNTILAKAN BETERBANGAN DI BATANG KUIS
DESA BATANG KUIS DILANDA CERITA KEMUNCULAN KUNTILANAK, BERIKUT INI PETIKAN KISAHNYA…
TERENDUS kabar, akhir-akhir ini warga Desa Tanjung Sari, Batang Kuis, Sumatera Utara, sering diganggu oleh suara-suara yang menegakkan bulu roma, suara yang begitu menakutkan, bahkan tak jarang, warga di sana melihat bayangan putih beterbangan di atas atap rumah-rumah penduduk.
Untuk menuju ke desa ini, bisa ditempuh dari Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa. Dari Medan belok kiri, terus melewati jalan aspal hotmix yang berdebu. Kian ke dalam jalan aspal kian menyempit.
Rumah-rumah penduduk berjejer rapi. Sebelum sampai ke Desa Tanjung Sari, terlebit dahulu kita melewati beberapa desa, seperti Desa Buntu Bedimbar, Desa Telaga Sari, Desa Dalu XA, dan Desa Sena.
Suasana alam yang masih perawan terasa kental ketika melalui desa-desa tersebut. Nah, ketika jumpa simpang tiga, setelah melewati Balai Desa Sena, kita belok kiri. Setelah jumpa kantor polisi sektor Batang Kuis kita kembali belok kiri, dan terus masuk ke dalam. Nah, dikawasan inilah isu kuntilanak itu terdengar santer.
Ketika penulis tiba, Desa Tanjung Sari, Dusun VIII, Batang Kuis, siang itu tampak lenggang. Pintu-pintu rumah penduduk tampak terkunci rapat. Raut-raut wajah yang lesu tergambar dari wajah penduduk yang kebetulan berpapasan dengan penulis.
Mungkinkah penyebabnya karena isu kuntilanak itu? Entahlah, namun yang jelas, ketika ditanya, mereka mengakui sering mendengar suara makhluk mengerikan itu.
Dari sekian banyak peristiwa menyeramkan seputaran penampakkan aneh itu adalah Ani, wanita paruh baya yang sempat menyaksikan langsung fenomena tersebut.
Ani meyakini apa yang dilihatnya sebagai kuntilanak, karena penampakkan dan suara tawa yang jelas didengarnya. Ani masih ingat, malam Jum’at Wage akhir bulan Februari silam, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB. Seperti biasanya, dia dan anggota keluarganya tengah menikmati malam, bercengkerama di beranda sambil melepas lelah setelah seharian bekerja.
Nah, tiba-tiba, dari arah depan, Ani mendengar seperti orang berteriak ketakutan, “Tolooong… tolooong… ada hantu!”
Kontan saja Ani bertanya-tanya, ada apa gerangan. Dengan tergesa-gesa, dia pun menuju rumah yang terletak persis di depan rumahnya itu.
Kemudian, Ani menggedor-gedor pintu rumah yang didiami oleh Kasmih dan anaknya, Inong. Begitu pintu terkuak, Ani melihat wajah Kasmih dan Inong pucat pasi.
“Ada apa… ada apa…?“ Tanya Ani ngos-ngosan.
“Anu Mbak, air di dispenser kami ada yang numpahin, kami tak tahu siapa pelakunya. Terus kami mendengar, dari dapur seperti suara perempuan yang sedang bersenandung, jawab Inong dengan lutut yang gemetaran.
Sungguh aneh, memang. Di rumah itu hanya Inong dan Kasmih, namun tiba-tiba di rumah mereka seperti ada tamu yang tak diundang. Tamu yang membuat penghuninya ketakutan. Apalagi tamunya itu bisa bersenandung dengan suara yang menyeramkan, namun sang tamu tidak menampakkan wujudnya.
Ani kemudian menenangkan Inong dan Kasmih. Namun, tak lama kemudian, Ani melihat justru melihat pemandangan yang begitu menyeramkan, ya, seosok makhluk yang menarinari di atas atap rumah. Sebuah pemandangan di luar kelaziman yang disaksikannya.
Awalnya Ingin membantu tetangga, dia malah melihat pemandangan yang menakutkan. Untunglah Ani termasuk wanita yang pemberani. Ketika Ani masuk ke dapur, yang kata Inong dari sana sebelumnya terdengar suara orang bersenandung, tanpa takut sedikitpun Ani masuk ke dalam. Bagai seorang detektif, dia celingak-celinguk.
Keadaan berubah hening. Di tengah keheningan itulah, Ani melihat sebuah bayangan yang tak lazim. Di sudut dapur dia melihat seorang perempuan, berpakain putih, berambut panjang ikal, sedang berdiri tertunduk, seperti malu memperlihatkan mukanya. Bukannya menjerit, Ani malah mengajaknya ngomong.
“Aduh kenapa diganggu… mereka itu orang baru di sini,” kata Ani.
Sosok perempuan yang memakai baju serba putih itu hanya diam saja, seolah tak menanggapi ucapan Ani.
“Sudah, pergi sajalah. Jangan ganggu lagi!” Ujar Ani mengulangi ucapannya.
Beberapa saat kemudian, kuntilanak itupun menghilang dari dapur Inong. Setelah merasa segala sesuatunya beres, Anipun meninggalkan Inong dan Kasmih. Dia pulang ke rumahnya. Di teras rumahnya, dia melihat anaknya, Fifin masih berada di depan rumahnya.
“Ada apa, Fin?” Tanya Ani pada sang anak.
“Mak, coba mama lihat di atas Kak Inong itu!” Ujar Fifin sambil menunjuk ke atas.
Ani terus melihat ke arah bayangan putih itu, dan mencoba mengusirnya dengan gerakan tangan. Tidak seperti sang ibu, Fifin lebih memilih menundukkan kepalanya tak kuasa melihat pemandangan yang menyeramkan itu.
Isu kuntilanak pun kian santer melanda desa tempat Ani tinggal. Sebagai umat yang beragama, kita wajib meminta perlindungan kepada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta ini dan memohon pertolonganNya juga. Wallahu a’lam bissawab. ©️.

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!