Ngaji: AKHLAK DI MATA PARA SUFI

0
1

Ngaji: AKHLAK DI MATA PARA SUFI

Diriwayatkan oleh Anas bahwa seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara orang-orang berIman yang paling utama imannya?” Beliau menjawab: “Yaitu mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ibnu Majah). khlak yang baik adalah keutamaan sejarah hidup hamba, sehingga mutiara-mutiara seseorang tampak. Manusia itu terlapisi oleh fisiknya, namun terungkap oleh akhlaknya.

 

Syekh Abu Ali Ad-Daggag berkata: “Allah SWT menganugerahi utusanNya (Muhammad SAW) dengan keistimewaan sifat beliau, dengan pujian yang sama sekali tidak pernah dipujikan kepada makhluk lain. Karena itu Allah SWT berfirman, “Bahwa sesungguhnya beliau benarbenar berbudi pekerti yang luhur.”

 

Muhammad Al-Wasithy mengatakan, “Allah SWT memberi predikat beliau dengan akhlak yang agung, karena beliau merelakan diri dari dunia dan akhiratnya, dan merasa puas hanya dengan Allah SWT semata.”

 

Al-Husain bin Manshur menjelaskan, “Akhlak mulia adalah, bahwa engkau tidak terpengaruh kekasaran orang banyak, setelah engkau memperhatikan Al-Haq.”

 

Abu Sa’id Al-Kharraz mengatakan, “Akhlak mulia berarti engkau tidak mempunyai cita-cita selain Allah SWT.”

 

Al-Kattany menegaskan, “Tasawuf adalah akhlak. Barangsiapa bertambah dalam akhlak, berarti bertambah pula dalam tasawuf.”

 

Al-Fudhail bin Iyadh mengatakan, “Jika seseorang bertindak dengan akhlak mulia dalam segala hal, tapi dia memperlakukan ayamnya dengan buruk, maka tidak dapat dianggap berakhlak baik.”

 

Abdullah bin Muhammad Ar-Razy mengatakan, “Akhlak berarti memandang rendah apa pun yang datang darimu, serta mengagungkan yang datang dari Allah SWT.“

 

Syekh Al-Kirmany mengatakan, “Satu tanda akhlak yang baik adalah, bahwa engkau mencegah bahaya dan secara rela menanggung kerugian yang mereka timpakan kepadamu.”

 

Nabi SAW bersabda, “Engkau tidak akan dapat memberikan kebahagiaan orang lain dengan hartamu, karenanya berilah kebahagiaan deygan wajah yang manis dan akhlak yang baik.” (HR. Al-Bazzar dan Hakim).

 

Seseorang bertanya kepada Dzun Nun Al-Mishry, “Siapakah orang yang paling banyak cemas?” la menjawab, “Orang yang paling buruk ikhlaknya.”

 

Wahb menegaskan, “Jika seorang hamba mempraktekkan akhlak mulia selama empat puluh hari, Allah SWT akan menjadikan akhlak mulia sebagai sifat bawaan baginya.”

 

Dikatakan, “Akhlak yang buruk menyempitkan hati pelakunya. Sebab tidak memberikan ruang bagi apa pun selain hawa nafsunya sendiri, dan hati menjadi seperti sebuah ruangan sempit yang hanya cukup bagi miliknya.”

 

Dikatakan juga, “Satu tanda keburukan akhlak Anda, manakala Anda nya tertuju pada keburukan akhlak orang lain.”

 

Rasulullah SAW ditanya, “Apakah yang disebut celaka itu?” Beliau menjawab, “Akhlak yang buruk.”

 

Dikatakan, “Akhlak yang baik berarti menanggung penderitaan dengan penuh kegembiraan.”

 

BEBERAPA CONTOH SEPUTAR AKHLAK

 

SUFI Yahya bin Ziyad Al-Haritsy ditanya berkaitan dengan seorang budak yang buruk perilakunya, “Mengapa engkau masih tetap memeliharanya?”

 

la menjawab, “Agar aku dapat belajar bermurah hati.”

 

Dikatakan bahwa anak-anak apabila melihat Uways Al-Qarany, mereka selalu melemparinya dengan batu. Karena itu ia mengatakan kepada mereka, “Jika kalian memang harus melempariku, gunakanlah batu yang kecil agar kakiku tidak terluka, yang membuatku terhalang shalat.”

 

Suatu ketika seorang laki-laki memaki Al-Ahnaf bin Qays dan menghinanya. Orang itu mengikuti di belakangnya. Ketika Al-Ahnaf sampai di dekat lingkungan kediamannya sendiri, ia berhenti dan menasehati orang tersebut, “Wahai anak muda, jika engkau masih punya kata-kata untuk diucapkan, katakanlah sekarang, sebelum salah seorang tetanggaku yang bodoh mendengar, dan menjawab katakatamu.”

 

Dikisahkan bahwa Sa’id Al-Hiry sedang melewati jalan menjelang tengah hari ketika seseorang di atas atap menumpahkan seember abu ke atas kepalanya. Kawankawannya menjadi marah dan mulai meneriaki orang yang menumpahkan abu.

 

Sa’id berkata, “Jangan mengatakan apa-apa! Orang yang layak memperoleh neraka. Tapi hanya dikenai abu saja, tidak berhak untuk marah.”

 

Diceritakan, bahwa Ibrahim bin Adham pergi ke salah satu padang pasir yang luas. Tiba-tiba seorang tentara muncul di hadapannya dan bertanya, “Di mana kampung yang paling ramai?”

 

Ibrahim menunjuk ke arah kuburan. Si tentara itu lalu memukul kepala Ibrahim bin Adham, Ketika ia akhirnva melepaskan Ibrahim, seseorang mengatakan kepadanya, “Itu tadi Ibrahim bin Adham, sufi dari Khurasan.

 

Tentara itu lalu meminta maaf kepada Ibrahim. Ibrahim berkata, “Ketika engkau memukulku, aku berdoa kepada Allah SWT agar memasukkanmu ke dalam surga.” Tentara itu bertanya, “Mengapa?”

 

Ibrahim menjawab, “Sebab aku tahu bahwa aku akan memperoleh pahala karena pukulanmu. Aku tidak ingin nasibku menjadi baik dengan kerugianmu, dan perhitungan amalmu menjadi buruk karena diriku.”

 

Diriwayatkan, ada seseorang mengundang Sa’id bin Ismail Al-Hiry ke rumahnya. Ketika Sa’id muncul di muka pintu, orang itu mengatakan kepadanya, “Wahai Syeikh, ini bukan waktu yang baik bagi tuan untuk masuk ke dalam rumahku. Maaf, silahkan pergi.”

 

Ketika Sa’id datang lagi ke rumahnya, orang tersebut menyuruhnya pergi lagi seraya mengatakan, “Maaf, tuan.” la menyuruh Sa’id supaya datang lagi pada suatu waktu tertentu. Sa’id kemudian pergi. Ketika datang lagi, orang itu mengatakan hal yang sama. (Peristiwa itu sampai terulang empat kali).

 

Akhirnya orang itu menjelaskan, “Wahai Syeikh, aku hanya ingin menguji Anda. la lalu meminta maaf kepada Sa’id dan memuji-mujinya. Tapi Sa’id berkata, “Jangan memujiku karena sifat yang juga dimiliki oleh seekor anjing. Jika anjing dipanggil, dia datang. Jika diusir, dia pergi.”

 

Ibrahim bin Adham ditanya, “Apakah Anda pernah merasa senang di dunia ini?” la menjawab, “Ya, dua kali. Yang pertama, ketika aku sedang duduk-duduk dan seorang laki-laki mengencingiku. Yana kedua, ketika aku sedang duduk-duduk dan seorang laki-laki datang menamparku.”

 

Diceritakan bahwa ketika Ma’ruf AlKarkhy pergi berwudhu, ia meletakkan Al-Qur’an dan jubahnya. Tiba-tiba seorang wanita datang dan membawa benda miliknya. Ma’ruf mengikutinya dari belakang, lalu berkata, “Wahai saudaraku, engkau tidak apa-apa atas perbuatanmu ini. Apakah engkau punya seorang anak laki-laki yang dapat membaca Al-Qur’an?”

 

“Tidak,” jawab wanita itu. Ma’ruf lalu berkata, “Kalau begitu berikanlah Al-Qur’an itu, kembalikan kepadaku. Sedangkan jubah, silahkan. ambil.”

 

Diceritakan bahwa Abdullah Al-Khayyath mempunyai pelanggan jahitan baju seorang Majusi. Orang itu biasa membayarnya dengan uang dirham palsu dan Abdullah menerima saja.

 

Suatu hari saat Abdullah sedang sibuk di suraunya, orang Majusi itu datang untuk mengambil pakaian pesanannya dan mencoba membayarnya dengan dirham-dirham palsu, yang diberikan kepada muridnya. Namun oleh si murid ditolak. Akhirnya terpaksa si Majusi membayar dengan dirham asli.

 

Ketika Abdullah datang, ia bertanya kepada muridnya. “Di mana pakaian pesanan orang Majusi itu?” Si murid menceritakan apa yang telah terjadi. Abdullah marah kepada muridnya tersebut. Katanya, “Engkau telah melakukan kesalahan. Selama beberapa waktu, kami telah melakukan bisnis dengan caranya itu, dan aku bersabar saja. Dirham-dirham palsu itu biasanya kulemparkan ke dalam sumur, agar ia tidak menipu orang lain, selain diriku.” (Disarikan dari kitab Risalatu Qusyairiyah, karya Imam Al-Qusyary Al Naisabury). Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!