Kisah Mistis: MATI SURI KARENA SERANGAN SANTET

0
6

Kisah Mistis: MATI SURI KARENA SERANGAN SANTET

Konon, mereka yang mati akibat serangan santet belum mencapai kematian yang sebenarnya…

 

Kisah nyata ini terjadi beberapa waktu silam, yang dialami oleh seseorang yang bernama Nurjayi bin Abdul Hakim. Untuk melindungai privasi narasumber lebih lengkap, penulis sengaja merahasiakan di mana Nurjaya bertempat tinggal saat ini.

 

Walaupun tempat tinggal penulis sangat berjauhan dengan tempat kejadian namun penulis sempat mengetahui dengan jelas kejadian tersebut karena waktu itu penulis sering kali mondar-mandir ke daerah tinggat Nurjaya. Maksud sebenarnya hanya untuk menemui famili-famili di sana. Setelah Penulis mendengar informasi bahwa ada mayat yang hidup lagi, Penulis menjadi penasaran, rasanya ingin mengetahui lebih jauh lagi peristiwa tersebut. Alhamdulillah, dengan waktu yang tidak terlalu lama akhirnya penulis bisa bertemu langsung dengan si pelaku.

 

Tanpa basa-basi setelah penulis memperkenaikan diri kepada Nurjaya, penulis langsung memberitahukan rasa penasaran tentang peristiwa mayat hidup yang dialami oleh Nurjaya beberapa waktu sebelumnya.

 

“Pak Nur, apakah berita yang menghebohkan masyarakat ini benar-benar terjadi, dan dialami sendiri oleh Bapak bukan mimpi dan bukan hanya isu?” Tanya penulis.

 

Dengan mendetil kemudian lelaki berusia 40-an tahun itu menceritakan apa ya pernah dialami sendiri olehnya.

 

“Menurut keluarga saya dan tetangga memang telah meninggal dunia. Sebelum kejadian tersebut, awalnya saya sakit perut, yang saya rasakan seperti ada makhluk hidup yang bergerak-gerak dalam perut saya. Kadang-kadang dalam perut saya terasa seperti ditusuk-tusuk benda keras dan tajam. Pokoknya sakitnya luar biasa, sehingga ketika itu saya muntah darah. Entahlah, waktu itu saya tidak tahu penyakit apa sebenarnya yang menimpa diri saya. Kejadian itu datangnya secara tiba-tiba, tidak lama saya merasakan sakit hingga saya tidak merasakan apa-apa lagi dan tanpa ada yang bisa saya ingat sama sekali…”

 

Nurjaya menceritakan hal tersebut dengan wajah yang berubah tegang. Dia pun kemudian melanjutkan kisahnya…

 

“Menurut isteri saya Nyi Salmah dan kedua anak saya Ian dan Oding. Waktu kejadian itu terjadi saya dibawa ke mantri kesehatan. Namun Pak Mantri tak sanggup untuk mengatasi penyakit yang saya derita. Akhirnya saya dibawa oleh keluarga ke guru saya yang bernama Abah Madsuki, di Cikotok, Banten Selatan. Kurang lebih 22 km. dari rumah saya. Masih menurut keluarga saya, setelah sampai di rumah Kasepuhan Banten ini ternyata saya sudah tidak bernyawa lagi. Nah, di situlah keluarga saya semakin panik dan bingung apa yang harus diperbuatnya, sedangkan yang dituju Abah Masduki waktu itu sedang tidak ada di rumah. Beliau sedang pergi ke kota Sukabumi menengok putranya.

 

Isteri dan kedua anak saya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menangis dan menjerit-jerit. Menurut isteri dan kedua anak saya mereka sudah sepakat untuk bunuh diri, karena mereka tidak rela melepaskan saya mati secara mendadak.

 

Ketika isteri dan kedua anak saya berusaha untuk bunuh diri, tapi keluarga Abah Masduki dengan segera mengamankannya. Sehingga keluarga saya dapat dicegah dan menyadari kejadian ini sebagai takdir dari Yang Maha Kuasa.”

 

Nurjaya menyusut butiran keringat yang menempel di atas keningnya. Siang itu, udara memang terasa sangat panas. Sambil kembali menyusut keringat, lelaki yang bekerja sebagai petani itu melanjutkan ceritanya lagi.

 

“Perjalanan yang cukup jauh dari rumah Abah Masduki ke rumah saya, sedang hari sudah gelap karena malam. Waktu itu pukul 21 WIB keluarga saya dan keluarga Abah Masduki sudah sepakat untuk membawa pulang mayat saya esok hari setelah pagi, maklum di kampung sangat sulit kendaraan.

 

Sosok tubuh saya yang sudah kaku yang dikerumuni oleh keluarga Abah Masduki, keluarga saya, dan para tetangga yang ikut serta menunggu mayat saya sambil diiringi gema Yasin dan isak tangis keluarga saya sendiri, memang sangat terbayangkan betapa sedih dan harunya malam itu.

 

Pada pukul 23.00 WIB, Abah Masduki pulang. Setelah tiba di rumah, betapa kagetnya beliau menyaksikan kejadian ini. Setelah beliau memeriksa keadaan mayat saya, beliau langsung mengambil air wudlu dan mengerjakan sholat. Setelah sholat, Abah Masduki duduk di depan mayat saya guna melakukan sesuatu. Dengan tidak banyak bicara merenung sambil memegang sebotol air mineral. Dan air ini dibasuhkan ke ubun-ubun saya serta perut dan jari kaki saya.

 

Tepatnya pukul 01.15 WIB dini hari mayat saya yang telah ditutupi kain tersebut, tiba-tiba bergerak sambil batuk kecil. Orang-orang di sekitarnya tentu saja merasa kaget bahkan sebagian tetangga merasa takut dan segera menghindar dari mayat saya itu, karena masih menyangka ada mayat hidup identik dengan hantu. Termasuk isteri dan kedua anak saya tidak berani mendekat. Namun setelah ada penjelasan dari Abah Masduki bahwa yang dialami oleh saya tidak lain adalah berupa gunaguna maka semuanya menjadi tenang. Kata Beliau, jenis Guna-guna yang menyerang saya ini namanya Disebakeun (bahasa Sunda). Mati yang saya alami bukan panggilan ajal dari Allah.

 

Setelah mendengar kabar dari Abah Uki demikian, barulah semua yang menyaksikan merasa aman dan tenang. Sementara posisi mayat saya sudah berubah menjadi duduk bersila. Dan kedua anak saya langsung merangkul begitupun tanpa ragu istri saya mengelus-ngelus tangan saya. Suasana duka spontan berubah menjadi suka ria, tiada lagi tangis kehilangan. Nah, begitulah kisah aneh yang telah menimpa saya.”

 

Penulis pun ikut terpana ketika Bapak Nurjaya dengan penuh semangat menjelaskan pengalamannya dengan serius, kejadian yang sangat langka namun terbukti ada, membuat Misteri ingin juga bertemu dengan Abah Masduki yang sempat menyelamatkan nyawa Bapak Nurjaya.

 

Sewaktu penulis menanyakan alamat Abah Masduki ternyata Bapak Nurjaya langsung menawarkan diri untuk mengantar berkunjung ke ruahnya. Memang itu yang penulis harapkan.

 

Kemudian kami berdua berangkat menuju rumah Abah Masduki di Cikotok, Banten Selatan. Sesampainya di sana, Alhamdulillah Abah Masduki sedang ada di rumah. Dan kami melanjutkan cerita yang sempat menghebohkan masyarakat kampung tersebut.

 

Menurut keterangan dari Abah Masduki, memang guna-guna atau santet itu jelas ada, meski banyak orang yang meragukannya.

 

“Nurjaya ini adalah orang yang ketiga yang saya obati, sebagai korban santet yang sudah mati dan sempat hidup kembali,” tegas Abah Masduki.

 

Dijelaskan oleh Abah Masduki, mereka yang mati akibat santet atau guna-guna pada umumnya belum mengalami kematian yang sebenarnya, dalam artian mati karena ajal yang dikehendaki oleh Allah SWT. Karena itu dalam sejumlah kasus mereka yang mati akibat santet dapat hidup kembali.

 

“Ini bukan karena orang-orang seperti saya bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Pada dasarnya korban santet itu memang belum mengalami kematian,” jelas Abah Masduki lebin lanjut.

 

Santet dan guna-guna memang sebuah fenomena mistis yang harus senantiasa kita waspadai. Walau sulit dibuktikan, tapi kita harus yakin hal semacam ini memang ada dalam kenyataan yang sebenarnya. Akhirnya, semoga sajian ini bisa menambah wawasan kita tentang kejahatan ilmu gaib dari berbagai jenis dan tingkatannya. Wallahu a’lam bissawab. ©️.


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!