Ngaji Psikologi: Coba Melihat Sudut Pandang Orang

0
22

Ngaji Psikologi: Coba Melihat Sudut Pandang Orang

SANGAT menarik untuk memperhatikan bahwa bila kita berselisih dengan seseorang, orang yang berselisih dengan kita itu sama yakinnya akan pendapatnya seperti kita meyakini pendapat kita. Tetapi kita selalu berada di sisi kita sendiri. Inilah cara ego kita menolak belajar sesuatu yang baru. Juga kebiasaan yang menimbulkan banyak stres yang tak perlu.

 

Ketika pertama kali saya secara sadar mencoba strategi melihat sudut pandang orang lain dulu, saya menemukan sesuatu yang benar-benar luar biasa: tidak menyakitkan, dan membuat saya merasa lebih dekat dengan orang yang berselisih dengan saya.

 

Misalkan seorang teman berkata kepada Anda, “Orang liberal atau konservatif merupakan penyebab utama masalah sosial kita.” Daripada secara otomatis mempertahankan pendapat kita (apa pun pendapat itu), cobalah melihat apakah kita dapat mempelajari sesuatu yang baru. Katakan kepada teman Anda, “Ceritakan mengapa kau pikir begitu.” Jangan mengatakannya dengan maksud tersembunyi atau untuk bersiap-siap mempertahankan pendapat Anda, tetapi benar-benar karena ingin mempelajarinya dari sudut pandang yang berbeda. Jangan mencoba mengoreksi atau membuat teman Anda melihat bahwa pendapatnya salah. Biarkan teman Anda merasakan kepuasan karena pendapatnya benar. Berlatihlah menjadi pendengar yang baik.

 

Berlawanan dengan keyakinan umum, perilaku seperti ini tidak akan membuat kita lemah. Ini bukan berarti kita tidak benar-benar yakin akan pendapat kita, atau bahwa kita mengakui kita salah. Kita sekadar melihat sudut pandang orang lain, kita ingin memahaminya dulu. Butuh banyak energi untuk terus menerus membuktikan pendapat yang kaku. Di sisi lain, tak perlu energi untuk membiarkan orang lain menjadi benar. Bahkan, ini malah memberi energi.

 

Bila kita memahami pendapat dan sudut pandang orang lain, beberapa hal yang luar biasa akan terjadi. Pertama, kita akan sering belajar sesuatu yang baru. Kita akan memperluas wawasan. Kedua, bila orang lain yang berbicara dengan kita merasa didengarkan, ia akan merasa jauh lebih respek kepada kita daripada bila kita langsung menyerobot pembicaraannya dengan mengemukakan pandangan kita. Menyerobot pembicaraan hanya akan membuatnya lebih defensif. Hampir selalu, bila kita lebih lunak, orang lain akan lebih lunak pula. Ini tidak terjadi begitu saja, tetapi pada saatnya akan terjadi. Dengan lebih dulu memahami, berarti kita menghargai dan menghormati orang yang berbicara kepada kita di atas kebutuhan kita untuk menjadi yang benar. Kita sedang mempraktikkan suatu bentuk cinta tanpa syarat. Keuntungannya bagi kita adalah orang yang kita ajak bicara mungkin akan mendengarkan sudut pandang kita. Walaupun tak ada jaminan orang tersebut mau mendengarkan kita, ada satu yang dijamin: Bila kita tidak mendengarkan, ia juga tidak akan mendengarkan. Dengan menjadi orang yang lebih dulu merangkul dan mendengarkan, kita menghentikan lingkaran kekeraskepalaan. ©️


PENGOBATAN ALTERNATIF
"PONDOK RUQYAH"
(SOLUSI PASTI DI JALAN ILLAHI)

Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.

MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.

KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.

ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817

PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!