Kisah Mistis: BERCUMBU DENGAN HANTU
Kisah yang sempat membuat bulu kudukku berdiri terjadi beberapa waktu lalu. Ketika aku baru saja pulang dari Masjid Ampel. Di tengah malam buta itulah aku mengalami kejadian yang benar-benar di luar dugaan banyak orang. Di dalam tidurku, aku merasakan dikeloni sesosok pocongan seukuran orang dewasa. Di tengah pelukan hantu serba putih itu aku merasakan kehangatan tubuhnya. Rasanya, wow, benar-benar menggetarkan kalbu…
Kejadian yang sampai sekarang tidak bisa kulupakan ini berlangsung tahun 2001 silam. Tepatnya ketika malam Jum’at Legi. Sebagaimana biasa, pada hari yang dikeramatkan orang Jawa itu aku selalu berziarah ke makam Sunan Ampel yang berada di belakang Masjid Ampel. Kata orang, berziarah ke Mbah Ampel pada malam Jum’at Legi, akan mudah terkabul hajatnya. Sebab menurut kepercayaan orang-orang tua di kampungku, Jum’at Legi adalah tergolong Jumat Lanang, maksudnya, hari yang paling istimewa.
Dan pada malam itu rasanya benar-benar lain dari biasanya. Sejak pertama masuk pintu gerbang makam, sudah banyak keganjilan yang kutemukan. Para pengemis yang biasanya banyak berjajar di sisi kanan dan kiri jalan meminta sedekah, hari itu tidak ada. Ini benar-benar aneh dan tidak biasa…
Keganjilan kedua muncul saat aku membaca Surat Yasin di samping. makam Mbah Ampel. Selama aku berziarah ke sana, belum pernah aku sampai tertidur. Selelah apa pun tubuhku, paling-paling hanya terkantuk-kantuk sebentar, lau bangun lagi. Tapi malam itu lain. Meski tubuhku dalam kondisi yang vit, aku merasakan kantuk yang luar biasa. Lebih aneh lagi, kantuk itu tak bisa kutahan. Ketika bacaanku baru selesai, aku sudah tak ingat lagi apa yang terjadi. Malah buku kecil Surat Yasin itu terjatuh di depanku. Aku tertidur dengan tubuh bersandar di dinding.
Saat itulah aku merasa bertemu Mbah Ampel. Sesosok berambut dan berjanggut putih menghampiriku. Sorban putih bergerak-gerak perlahan tapi pasti orang tua itu datangiku. Begitu jarak kami dekat, tampak jelas wajahnya memancarkan cahaya. Meski belum tahu namanya secara pasti, namun perasaanku yakin bahwa lelaki itu adalah Mbah Ampel.
Singkatnya, malam itu aku di suruh Mbah Ampel untuk pulang, tidak melanjutkan wiridku. Katanya, akan pergi jauh meninggalkan Surabaya. Untuk itu aku diminta pulang saja, tidak usah bersusah-payah baca Surat Yasin sebanyak 41 ke makamnya. Meski perasaanku mengatakan aneh, namun aku tetap menuruti perintah itu.
Aku baru tersadar dari mimpil ketika sebiji buah mengkudu jatuh di kepalaku. Saking kagetnya, kantukku segera lenyap seketika. tergagap-gagap begitu memandang sekelilingku yang sepi. Tak ada seorangpun. Aneh, padahal biasanya tempat ini selalu ramai pengunjung.
Akhirnya, malam itu aku pulang. Ketika tiba.di depan pintu gerbang kembali keanehan terjadi. Bus kota biasanya harus antri di Jembatan Merah ternyata malam itu bisa parkir tepat di depan pintu gerbang Masjid Ampel, batinku merasakan suatu kejanggalan namun karena pikiranku belum jernih, aku langsung naik saja. Tak lama setelah aku duduk, bus langsung jalan.
Di tengah malam yang hawanya amat menusuk tulang itu aku bisa duduk berdampingan dengan seorang gadis cantik. Wajahnya tidak mengecewakan. Rambutnya yang panjang terurai sebahu mengingatkanku kembali pada Amelia, pacarku setahun yang lalu.
“Mau kemana, Mbak?” tanyaku, iseng saja untuk memecah kesunyian. Eh, ternyata gadis itu menjawab singkat.
“Mau ke Joyoboyo, Mas!”
Aku merasa puas. Umpanku ditanggapi secara baik. Pikirku, meski sebenarnya aku harus menuju terminal Bungurasih, tapi karena pendampingku yang cantik, tentu tidak ada ruginya dengan mampir di Joyoboyo.
Tiba-tiba saja jantungku nyaris tak mau berdenyut ketika tangan si gadis mulai ditindihkan di atas tanganku. Tentu saja kesempatan itu tidak aku sia-siakan. Dengan cekatan kubalas serangannya. Kini giliran aku yang meremas tangannya. Jari-jemarinya yang halus itu terus kuremas-remas. Dalam waktu yang cukup lama kami saling diam, tapi kedua tangan kami semakin aktif melakukan “kerja bakti” di “tempat lain. Tampak gadis misterius itu menikmati remasan yang aku lakukan.
Kembali aku kaget bukan kepalang. Ketika lampu bus padam secara tiba-tiba, bibirnya yang sensual langsung mendarat ke bibirku. Tentu saja aku tak bisa berkelit, mengingat serangan yang munculnya secara tiba-tiba. Lagi pula untuk apa berkelit kalau aku sendiri sebenarnya juga mengharapkannya. Karena merasa tertantang, aku langsung balik menyerang. Dengan gerakan refleks, tanganku sudah bisa bergerak sendiri hingga menembus batas! Di tengah gelapnya lampu bus kota, tanganku terus menjelajah ke daerah-daerah terlarang. Dari kawasan “perbukitan, hutan-larangan, hingga beberapa jurang telah kulalui tanpa penerangan sedikitpun. Gadis itu tampak menikmati perjalanan tanganku. Sesekali mulutnya mendesis menandakan kenikmatan. Meski suara desisan itu cukup keras, namun tak ada seorang pun yang merasa terusik, dengan suara itu. Ganjil juga. Rupanya mereka tengah tertidur semua. Akal sehatku kembali menggelitik. Masa sih dalam satu bus bisa tertidur semua. secara bersamaan?
Namun buru-buru perasaan itu menjadi lenyap, ketika tangan gadis itu mulai menyelusup masuk ke dalam celanaku. Aku benar-benar kaget dengan bobolnya pertahananku yang tak pernah kuperhitungkan sebelumnya. Kini giliran aku yang mendesis dengan sejuta kenikmatan.
Tiba-tiba bus berhenti mendadak di depan PT Pelni di Jl. Pahlawan. Para penumpang turun secara teratur. Satu, dua, tiga… tiga puluh… empat puluh! Seluruhnya turun di tempat itu, lalu berjalan menuju Tugu pahlawan. Tak lama kemudian tubuh mereka hilang lenyap ditelan gelapnya malam.
Ketika bus mulai berangkat, kami sudah hilang kendali. Asmara yang sudah membara sejak di Jembatan Merah kembali kami lanjutkan. Gadis yang mengaku bernama Dinarsih itu ternyata tidak sembarangan. Keberaniannya memancing emosiku benar-benar luar biasa. Hanya dengan dua kali genjotan aku sudah kelojotan tak karuan. Belum lagi serangannya yang bervariasi hingga membuatku harus bertekuk lutut di hadapannya. Aku terkapar di atas kursi. Sedangkan malam itu Dinarsih masih tetap tegar berdiri menantangku. Seakan tak pernah terjadi apa-apa.
Pada tengah malam, bus yang kami tumpangi masuk Joyoboyo. Aku masih kelelahan setelah bertanding melawan Dinarsih. Aku cuek saja ketika bus terus melaju melewati pagar terminal. Ternyata, meski bus yang kami tumpangi melewati pagar terminal, namun tak terdengar ada kerusakan jalan. Bahkan terasa mulus saja seperti layaknya jalan raya. Kembali aku merasakan suatu keganjilan. Meski bus kami mulai memasuki terminal, tapi tak seorang pun yang tahu. Ketika bus benar-benar berhenti di ujung timur, tepatnya di dekat sebuah mushalla, aku berniat turun.
Tetapi ada sesuatu yang terasa lain di pangkuanku. Sebuah pelukan hangat kurasakan yang berasal dari pangkuanku. Dan ketika kulihat, Astaghfirullah…! ternyata sebuah pocongan seukuran orang dewasa.
Aku terkejut bukan kepalang. Ketika aku menoleh ke kanan ke kiri, Dinarsih yang cantik jelita itu tak ada lagi di tempatnya. Padahat pintu bus masih tertutup rapat. Aku benar-benar bingung. Tak berapa lama kemudian aku sudah tak mampu mengingat lagi, kejadian apa saja yang berlangsung dalam bus aneh tersebut.
Pada keesokan paginya, sopir-sopir angkot menemukanku tengah tergolek di belakang mushalla di belakang terminal. Mereka menemukanku dalam kondisi bugil tanpa selembar benang pun. Benar-benar edan! Malu aku!
Ternyata menurut cerita mereka, di tempat itu dulunya sempat terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang wanita berparas cantik. Dan ternyata, bukan aku saja yang mengalami telah dikencani gadis cantik di tempat itu.
Kami Jasa Solusi Problem Hidup. Masalah Tuntas Tanpa Bertentangan dengan Hukum Agama dan Negara.
MACAM PROBLEM DALAM PELAYANAN KAMI:
Solusi Problem Asmara, Rumah Tangga, Back Up Karir, Back Up Usaha, Jual Beli, Aura Pemikat, Bersih Diri / Ruwat / Ruqyah / Buang Sial, dll.
KAMI TIDAK MELAYANI SEGALA HAL YANG MELANGGAR HUKUM AGAMA DAN NEGARA.
Contoh: Bank Gaib, Uang Balik, Harta Gaib, Pesugihan, Aborsi / Menggugurkan Kandungan, Perjudian / Togel / Judi Online, Mencelakakan Orang / Santet / Teluh, dll.
ALAMAT PONDOK RUQYAH:
Dusun Kasemen, No.50, RT.05, RW.03, Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kodepos 61463.
🌐 https://pondok-ruqyah.com/
☎️ +6285708371817
PERINGATAN!
Hati-hati dan waspada terhadap penipuan online yang mengatasnamakan kami. Diutamakan datang langsung ke alamat kami untuk menghindari segala hal negatif. Terimakasih.
DATANG DENGAN NIAT BAIK
TIDAK UNTUK KEJAHATAN!